TEMPO.CO, Jakarta - Perserikatan Bangsa-Bangsa menawarkan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk berkiprah di kancah internasional setelah tidak lagi menjabat. "Sepengetahuan kami, beliau akan mempertimbangkan semua tawaran itu," kata Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa kepada wartawan, Senin, 1 September 2014.
Selain dari PBB, tawaran juga datang dari lembaga lain. Marty enggan menjelaskan tokoh dan lembaga yang mengajukan tawaran itu. Menurut Marty, hal itu sebagai pengakuan terhadap peran SBY selama sepuluh tahun menjadi presiden dan berkiprah di kancah internasional. (Baca: Ini Surat SBY Pada Pemimpin Dunia Terkait Gaza)
Pekan lalu, SBY bertemu dengan Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon dalam Konferensi Tingkat Tinggi Ke-6 Forum Global Aliansi Peradaban di Bali. Selain Moon, SBY, dalam acara tersebut, juga bertemu dengan Sekjen Organisasi Kerja Sama Islam Iyad Ameen Madani. (Baca: SBY Ingin Palestina Jadi Anggota PBB)
Sejak tahun lalu, beredar kabar kalau SBY siap menjadi orang penting di markas PBB di New York seusai masa jabatan Moon berakhir. Di forum internasional, citra SBY memang sangat baik. Indonesia berhasil menjadi tuan rumah Konferensi PBB tentang perubahan iklim di Bali pada akhir 2007. Sejumlah konferensi internasional juga berlangsung di Indonesia, seperti WTO. (Baca: SBY Akui Lebih Sering ke Luar Negeri)
Negara maju memuji pidato SBY di Konferensi Tingkat Tinggi G-20 di Pittsburgh, Amerika, pada 2009. Saat itu SBY menjelaskan bahwa Indonesia berkomitmen menurunkan emisi sebesar 26% pada 2020 dengan upaya sendiri.
Padahal menurunkan emisi adalah kewajiban negara maju atau Annex I, yang sejak abad ke-19 mengotori atmosfer dengan gas-gas rumah kaca hasil buangan bahan bakar fosil. Dalam setiap konferensi, India dan Cina selalu menolak tekanan negara maju soal emisi ini.
FRANSISCO ROSARIANS | UWD
Berita Terpopuler
Curhat Jokowi: Dari Sinting, Ihram dan Prabowo
Manfaat Caci Maki Florence 'Ratu SPBU'
Ronaldinho Segera Main di ISL
Berita terkait
Didorong Jadi Sekjen PBB, Pernahkah Presiden Jokowi Hadir dalam Sidang Umum PBB?
48 menit lalu
Hingga tahun terakhir menjabat, Presiden Jokowi tidak pernah hadir secara langsung dalam Sidang Umum PBB.
Baca SelengkapnyaUNRWA: 800.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Sejak Invasi Israel
7 jam lalu
Hampir separuh dari penduduk Rafah sudah meninggalkan wilayah itu sejak Israel melakukan serangan besar-besaran.
Baca SelengkapnyaPBB Sahkan Resolusi Indonesia soal Penanganan Anak yang Terasosiasi Kelompok Teroris
1 hari lalu
PBB melalui UNODC mengesahkan resolusi yang diajukan Indonesia mengenai penanganan anak yang terasosiasi dengan kelompok teroris.
Baca SelengkapnyaOCHA Ingatkan Warga Sudan Terancam Kelaparan dan Wabah Penyakit
1 hari lalu
Dari total sumbangan dana USD2.7 miliar (Rp43 triliun) yang dibutuhkan, baru 12 persen yang diterima OCHA untuk mengatasi kelaparan di Sudan.
Baca SelengkapnyaPBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak
2 hari lalu
PBB menyebut dermaga terapung yang baru saja selesai dibangun di Gaza untuk pengiriman bantuan dinilai kurang layak dibandingkan jalur darat
Baca SelengkapnyaDaftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia
2 hari lalu
Mulai dari Indonesia hingga Afrika Selatan, berikut ini adalah negara yang mendukung Palestina melawan agresi Israel
Baca SelengkapnyaPBB Rilis Data Korban di Gaza, Apakah Berbeda dari Data Hamas?
4 hari lalu
Perubahan dalam cara PBB menghitung korban di Gaza telah disebut-sebut sebagai bukti adanya bias.
Baca SelengkapnyaPBB: Puluhan Ribu Jenazah di Gaza Belum Teridentifikasi
4 hari lalu
PBB mengatakan masih ada sekitar 10.000 jenazah di Gaza yang masih harus melalui proses identifikasi.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Bertemu SBY, Jusuf Kalla dan Menteri Kabinet Indonesia Bersatu, Ini yang Dibahas
4 hari lalu
Sri Mulyani mengungkapkan pertemuannya dengan SBY membahas berbagai hal
Baca SelengkapnyaPBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..
5 hari lalu
PBB menegaskan bahwa jumlah korban tewas di Jalur Gaza akibat serangan Israel masih lebih dari 35.000 warga Palestina.
Baca Selengkapnya