Terpidana Teroris Abu Tholut Menolak Paham ISIS

Reporter

Rabu, 27 Agustus 2014 20:19 WIB

Abu Tholut alias Mustofa (kiri). TEMPO/Amston Probel

TEMPO.CO, Semarang - Terpidana teroris Abu Tholut menyatakan menolak paham ISIS (Islamic State for Iraq and Syria) atau Islam State. Pernyataan Abu Tholut alias Mustofa alias Imron ini disampaikan saat menjalani hukuman di Lembaga Pemasyarakatan Kedungpane, Semarang, Rabu petang, 27 Agustus 2014.

"ISIS organisasi yang telah menyimpang. Mereka telah melakukan kebohongan kepada umat," kata Abu Tholut saat didampingi pengacara dan Kepala Lapas Kedungpane, Maliki. (Baca: Infografis: Serangan Terbuka Pasukan Tholut.)

Ia menegaskan organisasi ISIS yang berkembang menjadi IS dinilai tak layak menjadi mujahidin atau pejuang. "Karena mereka juga mudah menumpahkan darah orang-orang yang tidak berdosa. Mereka juga tidak menghormati ulama dan pemimpin mereka sendiri," Abu Tholut menambahkan. (Baca: Abu Tholut Jadi Saksi di Sidang Umar Patek.)

Lelaki yang telah dihukum 8 tahun terkait dengan terorisme dan pelatihan militer di Aceh ini mengetahui soal paham ISIS sejak enam bulan lalu. Menurut dia, sebelum menjadi ISIS, organisasi itu bernama ISI (Islamic State for Iraq), kemudian berkembang menjadi ISIS dan menjadi Khilafah Islamiyah.

"Jadi yang semula hanya di Irak kemudian berkembang menjadi Irak dan Suriah, selanjutnya untuk seluruh dunia," Abu Tholut menjelaskan.

Sikap penolakan Abu Tholut terhadap ISIS itu bukan tanpa alasan. Sebelum menentukan sikap, ia telah meminta bahan-bahan perkembangan ISIS termasuk perkembangan politik di negara Irak dan Syuriah yang berkaitan dengan organisasi itu. Ia juga telah menelaah ISIS dari bahan-bahan fatwa ulama independen di Timur Tengah.

"Dari penelusuran bahan dan kesimpulan dari para ulama independen menunjukkan bahwa ISIS adalah sesat," kata Abu Tholut.

Kepala Kesatuan Keamanan Lapas Klas 1 Kedungpane, Maliki, menyatakan sikap penolakan ISIS oleh Abu Tholut sudah disampaikan beberapa hari lalu saat ia menanyakan langsung kepada para narapidana terorisme di sel mereka. "Mereka justru menolak ISIS yang disampaikan langsung ke saya," kata Maliki.

Pada Rabu, 27 Agustus, direncanakan napi terorisme akan deklarasi menolak gerakan IS. Namun, hingga pukul 13.30 WIB, mereka tak kunjung melakukan deklarasi seperti yang disiapkan.

Menurut dia, di Lapas Kedungpane, Semarang, terdapat 19 napi terorisme. Gerakan mereka selalu terpantau. "Mereka itu tinggal di Blok Krisna. Semua gerakan mereka kami awasi," kata Maliki.

EDI FAISOL




Berita Lain:
Lion Air Juara Delay : 20 Ribu Kali Selama 6 Bulan
BI: Bitcoin Bisa Jadi Alat Cuci Uang
Penerimaan Pajak Tahun Ini Merosot
Trans Studio Ekspansi ke Thailand dan India

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

6 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

25 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

26 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

34 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

35 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

37 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

37 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

37 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

38 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

38 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya