Datangi PMI, Jusuf Kalla Pamit karena Jadi Wapres  

Reporter

Editor

Budi Riza

Selasa, 26 Agustus 2014 14:19 WIB

Sejumlah Tim Kuasa Hukum pihak terkait (Pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla) melambaikan tangan ke arah awak media usai mendengarkan putusan perselisihan hasil Pilpres di Gedung MK, Jakarta, 21 Agustus 2014. MK memutuskan menolak seluruh gugatan sengketa Pilpres yang diajukan oleh Prabowo-Hatta. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil presiden terpilih, Jusuf Kalla, berpamitan kepada seluruh pengurus dan staf Palang Merah Indonesia lantaran bakal meninggalkan organisasi sosial yang dipimpinnya itu. Dia mengatakan harus melepaskan jabatannya karena tak lama lagi bakal dilantik sebagai wakil presiden.

"Saya sebenarnya masih ingin lebih lama lagi di sini, tapi nanti akan merepotkan banyak orang," kata JK dalam sambutannya di hadapan sekitar seratusan karyawan organisasi kemanusiaan itu. JK dan pengurus PMI berkumpul dalam rangka halalbihalal.

"Ini merupakan bagian sejarah hidup saya berada bersama Anda di sini," ujarnya. (Baca: Dua Partai Merah Putih Diprediksi Gabung Jokowi-JK)

Palang Merah Indonesia adalah organisasi yang dipimpin JK sejak meninggalkan kursi wakil presiden pada 2009. Menjelang akhir masa jabatannya sebagai Ketua Umum PMI tahun ini, dia kembali terpilih sebagai wakil presiden. JK akhirnya mengambil cuti hingga pergantian jabatan dalam Musyawarah Nasional PMI pada Desember 2014 nanti.

JK menyatakan sangat berat meninggalkan organisasi tersebut lantaran PMI sudah menjadi bagian kesehariannya selama lima tahun terakhir. Apalagi dia mengaku mendapat pelajaran banyak tentang kemanusiaan di organisasi tersebut.

"Saya merasa selama lima tahun itu bisa menjalankan pekerjaan yang baik dan menyenangkan," ucapnya. (Baca: PAN Tetap Jadi Oposisi Pemerintahan Jokowi-JK)

Namun pekerjaan "barunya" sebagai wakil presiden, kata JK, tidak akan bisa leluasa untuk tetap memimpin PMI. Sebab, semua gerak-geriknya harus diawasi oleh protokol kepresidenan. Misalnya, bila ke daerah, JK tidak bisa hanya membawa pengurus PMI, tetapi harus dikawal sekitar 50 orang Pasukan Pengamanan Presiden. "Bayangkan repotnya saya kalau ada bencana tapi dilarang mendekat," dia menambahkan.

Dia berharap musyawarah nasional bisa melahirkan pengganti yang mampu meneruskan cita-citanya di PMI. Khususnya menyiapkan bantuan ke masyarakat yang cepat dan tepat. "Mungkin sekali-sekali saya mampir melihat perkembangan," ujarnya disambut tepuk tangan.

TRI SUHARMAN






Berita Terpopuler:
Jokowi Kalah Rapi Ketimbang Paspampres
Unimog Milik Massa Prabowo Harganya Rp 1-2 Miliar
Begini Spesifikasi Calon Tunggangan Jokowi

Berita terkait

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

6 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

7 hari lalu

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.

Baca Selengkapnya

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

9 hari lalu

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

Presiden Jokowi mendiskusikan rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Menlu Cina, pernah akan dibangun pada 2018.

Baca Selengkapnya

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

10 hari lalu

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong

Baca Selengkapnya

Pemerintah Cabut Pembatasan Barang TKI, Begini Bunyi Aturannya

13 hari lalu

Pemerintah Cabut Pembatasan Barang TKI, Begini Bunyi Aturannya

Sebelumnya, pemerintah membatasi barang TKI atau pekerja migran Indonesia, tetapi aturan ini sudah dicabut. Begini isi aturannya.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

21 hari lalu

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

Open house yang diadakan oleh JK dihadiri oleh Anies Baswedan, Hamdan Zoelva, hingga Tom Lembong selaku perwakilan koalisi perubahan.

Baca Selengkapnya

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

21 hari lalu

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

Jusuf Kalla menilai positif kunjungan Roeslan Roeslani ke rumah Megawati Soekarnoputri. Soal rekonsiliasi nasional, ia menilai ada banyak waktu lain.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

21 hari lalu

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

Anies Baswedan bersamuh dengan Jusuf Kalla pada hari pertama Lebaran. Mengaku tak bicara soal politik.

Baca Selengkapnya

Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

22 hari lalu

Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) akan merayakan hari raya Idul Fitri 1445 H atau 2024 M di Jakarta. Rencananya, JK juga akan menerima kunjungan para kolega di kediaman pribadinya di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Lebaran, Anies Baswedan Gelar Open House di Rumahnya hingga Sowan ke JK

22 hari lalu

Lebaran, Anies Baswedan Gelar Open House di Rumahnya hingga Sowan ke JK

Calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan, bakal merayakan lebaran tahun ini di Jakarta. Rencananya, Anies akan salat id di masjid dekat rumahnya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Setelah itu, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut akan bersilaturahmi dengan tokoh-tokoh partai politik pengusungnya dan para politikus senior.

Baca Selengkapnya