Presiden terpilih Joko Widodo (kanan) dengan Kepala Staf Kantor Transisi Jokowi-JK, Rini Soewandi (kiri) dan Deputi Kepala Staf, Anies Baswedan (kedua kiri), Hasto Kristiyanto (kedua kanan) dan Akbar Faisal di halaman Kantor Transisi Jokowi-JK di Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta, 4 Agustus 2014. ANTARA/Widodo S. Jusuf
TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Tim Transisi Joko Widodo-Jusuf Kalla, Hasto Kristiyanto, mengatakan kubunya sedang mempersiapkan beberapa hal seusai putusan Mahkamah Konstitusi. Di antaranya, membuka dialog lebih formal dengan partai koalisi lawan.
"Kami perlu dialog dengan partai politik yang lain, misalnya untuk menentukan pimpinan di DPR dan MPR," kata Hasto di Rumah Transisi, Jumat, 22 Agustus 2014. "Kami terus berkomunikasi. Ini menjadi mata rantai agar pemerintahan ke depan stabil."
Dengan adanya putusan Mahkamah, kata Hasto, maka kemenangan Joko Widodo menjadi presiden terpilih adalah mutlak. Sehingga, hal yang harus dibangun saat ini adalah merangkul beberapa partai kubu lawan untuk membentuk pemerintahan baru yang solid.
"Kami memahami etika, partai yang sebelumnya dukung Prabowo-Hatta hanya melakukan pendekatan informal sebelum putusan Mahkamah," ujarnya.
"Namun, setelah putusan Mahkamah, ini jadi awal yg baik. Bahkan Jokowi-JK mengatakan tidak perlu rekonsiliasi karena sejatinya mereka sudah bersahabat baik dengan Prabowo," ujarnya menambahkan.