BNN: Mayoritas Pengguna Ganja Orang Desa
Editor
MC Nieke Indrietta Baiduri
Rabu, 20 Agustus 2014 04:53 WIB
TEMPO.CO, Bandung -- Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Jawa Barat Anang Pratanto mengatakan pengguna ganja di Jawa Barat mayoritas bukan warga perkotaan. "Kebanyakan pengguna ganja di pedesaan, kalau perkotaan itu jenisnya ekstasi dan sabu," kata Anang dalam perayaan hari jadi Jawa Barat ke-69 di Lapangan Gasibu Bandung, Selasa 19 Agustus 2014.
Dalam acara itu pula, BNN Provinsi memusnahkan 590 kilogram ganja kering hasil tiga kali penangkapan di Jawa Barat. Penggunanya adalah wilayah selatan Jawa Barat. "Ini yang terbesar sepanjang 10 tahun terakhir," kata Anang. (Baca juga: BNN Gagalkan Peredaran 590 Kilogram Ganja)
Menurut dia, pemasaran narkoba jenis ganja di Jawa Barat menyasar sejumlah daerah di selatan. Di antaranya paling besar di Sukabumi, Bogor, Tasikmalaya, serta Garut. "Selama ini 80 persen penyalahgunaan narkotika di Jawa Barat itu ganja," kata dia. (Baca: Ibu Rumah Tangga Jadi Kurir Ganja)
Anang mengungkapkan, lewat penangkapan itu terkuak modus baru cara pengirimannya. Pada salah satu penangkapan ganja yang dibakar hari ini, pelaku menggunakan truk tronton yang sengaja dimodifikasi dengan memakai dek untuk menyimpan ganja. "Mobilnya sudah didesain khusus, kalau tampak luar seperti mengangkut barang-barang, seperti mainan. Di bawahnya ada dek itu disimpan ganja," kata dia.
Anang menambahkan pengguna ganja juga di Jawa Barat sudah merambah anak-anak. Dia mengaku, sudah menemukan pengguna ganja berusia 10 tahun. "Ada juga anak-anak yang menjadi penggunanya," kata dia. (Baca: Pesta Ganja, Lima Pelajar Ditangkap Polisi)
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengapresiasi pemusnahan ganja dari hasil penangkapan terbesar narkotika itu di wilayahnya. "Mudah-mudahan setiap ada penyebaran narkoba apa pun bentuknya, di manapun peredarannya bisa terdeteksi secara dini. Bisa dirampas barangnya, bisa dipolisikan, bisa dikriminalkan pelakunya," kata Ahmad. (Baca: Polisi Bogor Sita Ganja 135 Kilogram)
Heryawan mengatakan Jawa Barat kemungkinan menjadi sasaran bagi peredaran narkotika itu karena jumlah penduduknya yang terbesar di Indonesia. "Tapi, kami ingin pasar Jawa Barat menjadi pasar yang tertutup bagi narkoba, dengan semua pihak mengantisipoasinya," kata dia.
AHMAD FIKRI
Berita Lainnya:
Ini Isi Dokumen Kesimpulan Tim Jokowi ke MK
Gara-gara Telepon, Mobil Nyemplung ke Kali
Ketimbang ke MU, Di Maria Disebut Mendekat ke PSG
Akhir Karier Peter Cech