Petugas Antisipasi Kebakaran di Gunung Lawu  

Reporter

Senin, 18 Agustus 2014 06:45 WIB

Asap dari sejumlah titik kebakaran terlihat di lereng Gunung Lawu sebelah utara-barat daya, diambil dari Ngargoyoso, Karanganyar, Jateng, Selasa (25/9). ANTARA/Andika Betha

TEMPO.CO, Pacitan - Tim gabungan dari Perum Perhutani, TNI Angkatan Darat, kepolisian, dan Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kabupaten Magetan, Jawa Timur, masih bersiaga di jalur pendakian Gunung Lawu, Ahad malam, 17 Agustus 2014. Mereka bersiap mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan susulan.

"Sebagian petugas masih di berada atas untuk memantau," kata Kepala BPBD Kabupaten Magetan Agung Lewis saat dihubungi Tempo, Ahad malam.

Menurut dia, pemantauan tetap dilakukan karena asap masih mengebul di hutan sekitar pos 4 dan pos 5 Gunung Lawu yang terbakar pada Sabtu malam, 16 Agustus 2014. Kondisi tersebut membuat petugas khawatir api yang berhasil dipadamkan pada Ahad sore kembali berkobar. Sebab, alang-alang, daun, dan batang pohon sudah mengering, sehingga mudah terbakar.

"Kalau muncul sumber api, petugas sudah siap memadamkan dengan cara digropyok (dipukul dengan dahan kayu)," ujar Agung.

Teknik gropyok ini bisa memadamkan api yang menyala kecil. Sedangkan untuk mengatasi api yang membesar, petugas sudah membuat ilaran (semacam parit) agar si jago merah tidak cepat meluas. Dengan ilaran tersebut, petugas berhasil memadamkan api yang membakar sejumlah titik di tiga hektare lahan hutan Lawu, kemarin.

Agung mengatakan kebakaran hutan itu berdampak penutupan jalur menuju puncak Gunung Lawu melalui pintu masuk Cemoro Sewu, Kecamatan Plaosan, Magetan, Jawa Timur; dan Cemoro Kandang, Karanganyar, Jawa Tengah. Sebagian pendaki yang sudah telanjur naik untuk memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-69, ia melanjutkan, telah berhasil turun dengan selamat.

"Kebakaran hutan yang terjadi kemarin tidak membawa korban," ujar Agung.

Kepala Kepolisian Sektor Plaosan Ajun Komisaris Ruwijanto menambahkan, kebakaran hutan di Gunung Lawu sudah bisa diatasi oleh petugas. Peristiwa tersebut hanya membakar alang-alang dan daun kering di wilayah Kesatuan Hutan Lawu dan sekitarnya "Yang terbakar, istilahnya, hanya 'alas' hutannya," katanya. (Baca juga:9 Kilometer Menjelajah Lereng Gunung Merapi)

NOFIKA DIAN NUGROHO


Berita Lainnya:
Prabowo: Kecurangan Pilpres Catatan Buruk Sejarah
Menebak Isi Hati Megawati di 17 Agustus
Lagu SBY Dinyanyikan di Upacara Kemerdekaan

Berita terkait

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

10 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

19 hari lalu

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

Sebanyak 25.000 turis dievakuasi saat kebakaran hutan di Pulau Rhodes, Yunani, pada 2023, mereka akan mendapat liburan gratis.

Baca Selengkapnya

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

44 hari lalu

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

Dari data BNPB, kasus kebakaran hutan dan lahan mulai mendominasi di Pulau Sumatera sejak sepekan terakhir.

Baca Selengkapnya

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

47 hari lalu

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

Jumlah titik panas terus meningkat di sejumlah daerah. Karhutla tahun ini dinilai lebih berisiko tinggi seiring penyelenggaraan pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

48 hari lalu

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

Pelaksana tugas Deputi Modifikasi Cuaca BMKG pernah memimpin Balai Besar TMC di BPPT. Terjadi pergeseran SDM dari BRIN.

Baca Selengkapnya

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

48 hari lalu

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

Menurut BMKG, El Nino akan segera menuju netral pada periode Mei-Juni-Juli dan setelah triwulan ketiga berpotensi digantikan La Nina.

Baca Selengkapnya

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

49 hari lalu

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

Regulasi dinilai penting karena akan mempengaruhi perumusan program dan anggaran penanganan kebakaran.

Baca Selengkapnya

Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

49 hari lalu

Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

Saat banyak wilayah di Indonesia masih dilanda bencana banjir, pemerintah pusat telah menggelar rapat koordinasi khusus kebakaran hutan dan lahan.

Baca Selengkapnya

Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

53 hari lalu

Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

Rekor bulan terpanas kesembilan berturut-turut sejak Juli lalu. Pertengahan tahun ini diprediksi La Nina akan hadir. Suhu udara langsung mendingin?

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

3 Maret 2024

Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

Kebakaran hutan kerap terjadi di beberapa daerah di Pulau Sumatera dan Kalimantan. Bagaimana cara mengantisipasinya?

Baca Selengkapnya