Luncurkan TV, Ini Upaya KPK Cegah Korupsi  

Reporter

Editor

Budi Riza

Minggu, 17 Agustus 2014 10:47 WIB

Sejumlah awak media berselfie ria dengan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, Abraham Samad usai sesi pengambilan gambar di ruangan jumpa pers Gedung KPK, Jumat 15 Agustus 2014. Dalam kesempatan tersebut Abraham Samad sekaligus melakukan Halal Bihalal dengan sejumlah Wartawan. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi meluncurkan kanal televisi yang bisa diakses streaming melalui www.kpk.go.id/kanalkpk, Ahad, 17 Agustus 2014. Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto mengatakan selama ini media mempublikasikan tindakan atau gaya represif komisi antirasuah dalam pemberantasan korupsi.

"Dalam pemberantaaan korupsi diperlukan strategi pencegahan. Membangun sistem dan budaya antikorupsi. Melengkapi apa yang dilakukan media TV, cetak, dan online," kata Bambang di Kota Tua, Jakarta, Ahad, 17 Agustus 2014. Dia berharap kanal TV ini membongkar mata hati masyarakat. "Pemberantasan korupsi bisa dengan cara membongkar permisifme. Kita bisa membangun budaya antikorupsi."

Karena itu, menurut dia, TV streaming menjadi bagian penting untuk melengkapi semua pemberitaan yang berkaitan dengan antikorupsi. "Mengintegrasikan strategi pencegahan. Inilah smart enforcement," tuturnya. (Baca: Ruhut: Revisi RUU KUHAP Tak Boleh Lemahkan KPK)

Wakil Ketua KPK Adnan Pandu Praja bercerita awal dari pengembangan teknologi informasi dalam menanamkan antikorupsi. Pandu mendengar ada seorang mantan narapidana yang mau mencalonkan lagi sebagai bupati. "Ini indikasi yang menurut saya sangat ekstrem, ya. Ekstrem karena pesan-pesan kita itu enggak sampai ke masyarakat," ujarnya.

Dia mengatakan hanya warga Jakarta dan pegiat antikorupsi saja yang paham soal kasus-kasus korupsi yang menjerat para penyelenggara negara. "Para pemilih belum tersentuh," kata Pandu. Karena itulah, dia berharap TV KPK mampu menyentuh seluruh masyarakat. "Mereka, mantan terpidana, berani maju karena yakin pasti ada yang bakal milih," tuturnya. (Baca: KPK: Belum Ada Undangan Bahas Revisi KUHAP)

Belajar dari kasus tersebut, Pandu menilai hukuman yang diberikan tidak menjadi pembelajaran bagi pelaku, karena duit yang dimiliki masih banyak. Untuk itu, dia mengingatkan perlunya mencabut hak politik para koruptor.

LINDA TRIANITA










Terpopuler
2015, Gaji PNS, Polisi, dan TNI Naik 6 Persen
Tim Prabowo Gugat KPU Lagi, Kali Ini ke PN Jakpus
Marzuki Alie Pingsan di Sidang Pidato SBY
Relawan Prabowo Tunjukkan Foto Jokowi dan Harjono
Massa Pro-Prabowo Ancam Bakar Kantor Metro TV

Advertising
Advertising

Berita terkait

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

14 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Kualitas Beton Jalan Tol MBZ Diduga di Bawah SNI, Jasamarga Klaim sudah Penuhi Syarat Laik Fungsi

15 jam lalu

Kualitas Beton Jalan Tol MBZ Diduga di Bawah SNI, Jasamarga Klaim sudah Penuhi Syarat Laik Fungsi

PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JCC) mengklaim Jalan Tol Layang Mohammed Bin Zayed (MBZ) penuhi syarat laik fungsi.

Baca Selengkapnya

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

17 jam lalu

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

Bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean disebut butuh waktu untuk beristirahat usai dilaporkan ke KPK

Baca Selengkapnya

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

19 jam lalu

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

KPK menjadwalkan pemanggilan Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, Rahmady Effendy Hutahaean, untuk memberikan klarifikasi soal kejanggalan LHKPN

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

22 jam lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

23 jam lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

1 hari lalu

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

Margaret Christina Yudhi Handayani Rampalodji, istri bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean menjelaskan asal-usul Rp 7 miliar.

Baca Selengkapnya

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

1 hari lalu

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

Penyitaan rumah dalam dugaan kasus korupsi Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka. Apa landasan penyitaan aset tersangka korupsi?

Baca Selengkapnya

Kejati Aceh Periksa Ketua BRA Suhendri sebagai Saksi Korupsi Anggaran Budi Daya Ikan Kakap Rp 15 Miliar

1 hari lalu

Kejati Aceh Periksa Ketua BRA Suhendri sebagai Saksi Korupsi Anggaran Budi Daya Ikan Kakap Rp 15 Miliar

Kejati Aceh memeriksa Ketua Badan Reintegrasi Aceh (BRA) Suhendri perihal dugaan korupsi penyimpangan dan pengadaan budi daya ikan kakap.

Baca Selengkapnya

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

1 hari lalu

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

Windy Idol dan Nayunda Nabila Nizrinah terseret dalam dugaan kasus korupsi yang berbeda hingga diperiksa KPK. Apa sangkut pautnya?

Baca Selengkapnya