Saksi Prabowo-Hatta Asal Jatim Salahkan KPU

Reporter

Editor

Budi Riza

Kamis, 14 Agustus 2014 20:41 WIB

Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Jimly Asshiddiqie. ANTARA FOTO/Andika Wahyu

TEMPO.CO, Jakarta - Saksi pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa asal Jawa Timur, M. Sholeh, mempermasalahkan sikap Komisi Pemilihan Umum Jawa Timur yang tidak mengikuti rekomendasi Badan Pengawas Pemilu.

Menurut dia, pembukaan kotak suara di enam kabupaten di Jawa Timur untuk mengecek jumlah orang dalam daftar pemilih khusus tambahan (DPKTb) sudah menjadi rekomendasi Bawaslu. (Baca: Bawaslu Papua Mohon DKPP Pecat KPU Dogiyai)

"Bawaslu tidak merespons saat rekomendasi mereka kepada KPU di enam kabupaten dan kota di Jawa Timur tidak dilakukan. Padahal rekomendasi itu wajib dan tidak boleh ditawar. Ada upaya pembangkangan kok diam," katanya saat bersaksi dalam sidang pelanggaran kode etik Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu di gedung Kementerian Agama, Jalan M.H. Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis, 14 Agustus 2014.

Menurut dia, pemilih dalam DPKTb di sejumlah kabupaten/kota di Jawa Timur, yakni Surabaya, Sidoarjo, Malang, Kota Batu, Banyuwangi, dan Jember, berjumlah sekitar 200 ribu. Dia menilai angka itu sangat besar dan mencurigakan.

Sholeh mengatakan Bawaslu Jawa Timur sudah memberi rekomendasi kepada KPU Jatim untuk memeriksa pemilih dalam DPKTb di sejumlah wilayah tadi. Namun rekomendasi itu tidak diikuti KPU Jatim. Dia menegaskan bahwa rekomendasi Bawaslu tersebut merupakan kewajiban yang tidak boleh dibiarkan begitu saja.

Atas tindakan yang mengabaikan rekomendasi Bawaslu itu, Sholeh menyalahkan KPU yang menurutnya tidak mematuhi aturan pelaksanaan pemilu. Dia juga mempertanyakan sikap Bawaslu yang tidak menindaklanjuti pengabaian atas rekomendasi yang dikeluarkannya. (Baca: Jumat, DKPP Gelar Sidang Gugatan Pemilu Presiden)

Sholeh juga menduga adanya mobilisasi suara pemilih melalui DPKTb di Jatim. Menurut dia, penyalahgunaan penggunaan hak suara itu dibiarkan begitu saja dengan memperbolehkan pemilik hak suara menggunakan catatan keterangan domisili untuk memilih tanpa disertai surat A5. Ini tidak sesuai dengan aturan KPU.

NURIMAN JAYABUANA












Terpopuler:
Novela Saksi Prabowo Doakan Israel
Begini Robin Williams Saat Pertama Ditemukan
Kenaikan Gaji PNS Jadi Pilot Project Jokowi
Ketua MK Ancam Pidanakan Saksi-saksi Palsu
Mau Ganti Dirut PLN, Dahlan Iskan Ditentang Wapres

Advertising
Advertising

Berita terkait

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

27 Desember 2021

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.

Baca Selengkapnya

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

22 Desember 2021

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.

Baca Selengkapnya

Aksi Romy PPP di Kubu Jokowi: Dekati Ulama, Tepis Isu Obor Rakyat

17 Maret 2019

Aksi Romy PPP di Kubu Jokowi: Dekati Ulama, Tepis Isu Obor Rakyat

Pada pertengahan Desember 2018, Romy PPP menguak fakta-fakta di balik terbitnya tabloid Obor Rakyat pada pilpres 2014.

Baca Selengkapnya

Siapa Konsultan Asing Prabowo? Kubu Jokowi Sebut Nama Ini

6 Februari 2019

Siapa Konsultan Asing Prabowo? Kubu Jokowi Sebut Nama Ini

Badan Pemenangan Nasional Prabowo - Sandiaga Uno membantah tengara kubu Jokowi soal keterlibatan konsultan asing dalam pemilihan presiden kali ini.

Baca Selengkapnya

Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

27 Maret 2017

Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

Setya Novanto mengungkap hitung-hitungan apabila Jokowi kembali berhadapan dengan Prabowo dalam pilpres 2019.

Baca Selengkapnya

Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

22 Maret 2017

Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

Qodari mengatakan masyarakat cukup mengenal figur Agus Yudhoyono atau AHY ini

Baca Selengkapnya

Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

16 Januari 2017

Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

RUU Permilu Diperkirakan selesai sekitar bulan empat ke depan.

Baca Selengkapnya

Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?

10 September 2015

Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?

Ada spekulasi bahwa Demokrat memunculkan sindrom I Want SBY Back untuk mempersiapkan Ani Yudhoyono.

Baca Selengkapnya

Konflik Golkar dan PPP Bawa Efek Berantai  

14 Desember 2014

Konflik Golkar dan PPP Bawa Efek Berantai  

Perebutan legitimasi ini juga berpeluang merembet.

Baca Selengkapnya

Kubu Prabowo: Pemerintah Intervensi Konflik Partai  

9 Desember 2014

Kubu Prabowo: Pemerintah Intervensi Konflik Partai  

Konflik terjadi di PPP dan Golkar.

Baca Selengkapnya