Bina Marga Keluhkan Pemberitaan Amblesnya Jembatan Comal  

Reporter

Editor

Zed abidien

Minggu, 10 Agustus 2014 17:21 WIB

Pekerja Bina Marga mengatur arus kendaraan yang melintas dibawah tiga lempeng logam yang nyaris copot dari tiang pancang jembatan Pasupati, Bandung, Jawa Barat, Jumat (6/4). Logam tersebut akhirnya bisa diturunkan menggunakan tali oleh dua orang pemanjat tebing. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Pemalang - Konsultan Supervisi dari Satuan Kerja Pelaksana dan Pengawasan Jalan Nasional (P2JN) Provinsi Jawa Tengah, Ari Budiman, mengeluhkan ihwal maraknya pemberitaan tentang amblesnya Jembatan Comal di sejumlah media televisi dan online.

"Banyak berita yang mengabarkan Jembatan Comal ambles 15 sentimeter. Itu datanya dari mana," kata Ari dengan nada kesal saat ditemui Tempo di bawah Jembatan Comal pada Ahad, 10 Agustus 2014. Sebagai konsultan supervisi, tiap hari Ari bertugas memantau proses perbaikan darurat serta mengamati pergerakan Jembatan Comal.

Ari mengatakan ada cara sederhana bagi para ahli jembatan untuk mengetahui ada tidaknya pergerakan jembatan yang sedang dalam proses perbaikan. "Cukup dengan menempelkan kaca pada retakan-retakan di dinding bawah jembatan," ujarnya.

Di dinding bawah jembatan Comal sisi utara bagian barat, Ari menuturkan ada tujuh retakan akibat amblesnya oprit atau penghubung antara jalan dan jembatan sebelah barat pada medio Juli lalu. Di tiap retakan itu, Ari menempelkan lempengan kaca seukuran telapak tangan orang dewasa.

"Kalau jembatannya memang ambles atau ada pergerakan, kaca itu pasti pecah," kata Ari. Meski ada getaran dari proses pemasangan tiang pancang di sisi utara jembatan, kaca-kaca tersebut masih utuh. "Artinya, jembatan ini sudah stabil," ujarnya.

"Yang ambles itu opritnya. Dan, amblesnya kurang dari 11 sentimeter. Bukan 15 sentimeter," Ari menambahkan. Menurut dia, amblesnya oprit itu wajar terjadi. Sebab, proses pemadatan oprit yang dibongkar dan dipasangi armco (gorong-gorong baja) itu hanya menggunakan setom kecil.

Semestinya, pemadatan oprit itu menggunakan setom ukuran besar atau berbobot sekitar 25 ton. Namun, jika menggunakan setom besar dalam memadatkan material penguruk oprit, getaran yang ditimbulkan dikhawatirkan bisa menambah kerusakan Jembatan Comal.

Pada Sabtu sore kemarin, tim dari Bina Marga telah menambal amblesnya oprit di bagian barat Jembatan Comal itu dengan lapisan aspal hotmix. "Kalau ambles lagi, ya diaspal lagi. Tidak ada masalah. Jembatan Comal tetap aman dilalui," kata Ari.

Kepala Kepolisian Resor Pemalang Ajun Komisaris Besar Dedi Wiratmo mengaku beberapa hari lalu memperoleh informasi dari pihak Bina Marga, ihwal toleransi tambahan berat maksimal kendaraan yang diperbolehkan melintasi Jembatan Comal.

"Informasinya ada toleransi sekitar dua sampai tiga ton (atau berat kendaraan maksimal yang boleh melintas Jembatan Comal sekitar 13 ton)," kata Dedi. Tidak ingin mengambil risiko, Dedi tetap berpegang pada batasan berat maksimal 10 ton sesuai dengan instruksi Menteri Pekerjaan Umum.

"Kami bekerja sama dengan TNI dan Dinas Perhubungan untuk menyortir kendaraan berat yang hendak melintasi Jembatan Comal dari timur dan barat," ujar Dedi.

DINDA LEO LISTY

Berita terkait

FBI Buka Penyelidikan Kriminal atas Runtuhnya Jembatan Baltimore

17 hari lalu

FBI Buka Penyelidikan Kriminal atas Runtuhnya Jembatan Baltimore

FBI mengatakan pada Senin pihaknya membuka penyelidikan kriminal atas runtuhnya jembatan Baltimore

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemuda Demak Rusak Pagar Jembatan Agar Truk Sound Horeg Bisa Lewat

23 hari lalu

Kronologi Pemuda Demak Rusak Pagar Jembatan Agar Truk Sound Horeg Bisa Lewat

Pagar jembatan beton di Desa Babatan, Kecamatan Kebonagung, Demak, Jawa Tengah dirusak pemuda agar truk berisi sound system untuk takbiran bisa lewat.

Baca Selengkapnya

Sigit Sosiantomo Prihatin 85,88 Persen Jembatan Rusak di Jalan Nasional

31 hari lalu

Sigit Sosiantomo Prihatin 85,88 Persen Jembatan Rusak di Jalan Nasional

Kerusakan jembatan di jalan nasional dikhawatirkan akan mengganggu kelancaran dan keselamatan arus mudik.

Baca Selengkapnya

Inilah 5 Jembatan Termahal di Dunia

31 hari lalu

Inilah 5 Jembatan Termahal di Dunia

Jembatan merupakan infrastruktur penting sehingga pembangunannya dapat menghabiskan biaya yang mahal. Berikut sederet jembatan termahal di dunia.

Baca Selengkapnya

Inilah 5 Jembatan Terpanjang di Dunia

32 hari lalu

Inilah 5 Jembatan Terpanjang di Dunia

Jembatan Danyang-Kunshan Grand Bridge di China saat ini menjadi jembatan terpanjang di dunia. Panjanganya mencapai 164 kilometer.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Dugaan WNI di Kapal Penabrak Jembatan Baltimore, Warga AS Tak Setujui Serangan Israel

35 hari lalu

Top 3 Dunia: Dugaan WNI di Kapal Penabrak Jembatan Baltimore, Warga AS Tak Setujui Serangan Israel

Top 3 dunia adalah Kemlu dalami dugaan adanya WNI di kapal penabrak di Baltimore, warga AS tak setuju serangan Israel, jenazah ABK WNI dipulangkan.

Baca Selengkapnya

5 Hal Mengenai Kecelakaan di Jembatan Baltimore

35 hari lalu

5 Hal Mengenai Kecelakaan di Jembatan Baltimore

Jembatan Francis Scott Key ditabrak Kapal Kargo Dali di sepanjang Interstate 695, Baltimore, Maryland pada Selasa, 26 Maret 2024

Baca Selengkapnya

WNI Disebut Jadi Kapten Kapal Penabrak Jembatan Baltimore, Ini Penjelasan Kemlu

36 hari lalu

WNI Disebut Jadi Kapten Kapal Penabrak Jembatan Baltimore, Ini Penjelasan Kemlu

Kementerian Luar Negeri menjelaskan ihwal WNI yang disebut menjadi kapten kapal yang menabrak jembatan di Baltimore, Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Tak Ada Korban WNI dalam Musibah Ambruknya Jembatan di Baltimore

36 hari lalu

Tak Ada Korban WNI dalam Musibah Ambruknya Jembatan di Baltimore

Kementerian Luar Negeri RI memastikan tak ada WNI dalam daftar korban musibah ambruknya jembatan di Baltimore

Baca Selengkapnya

Dampak Runtuhnya Jembatan di Baltimore, Perjalanan Kapal Pesiar Ditangguhkan

36 hari lalu

Dampak Runtuhnya Jembatan di Baltimore, Perjalanan Kapal Pesiar Ditangguhkan

Ada beberapa jalur pelayaran utama yang melewati Baltimore, diperkirakan lusinan kapal melewati jembatan itu

Baca Selengkapnya