Gambar Kombinasi calon presiden Indonesia Prabowo Subianto di Jakarta, 20 Mei 2014 (kiri) dan Joko "Jokowi" Widodo di Jakarta, 16 Maret 2014. REUTERS/Stringer (kiri) dan Beawiharta
TEMPO.CO, Jakarta - Lingkaran Survei Indonesia merilis hasil survei terbarunya mengenai dukungan publik kepada kedua pasang calon presiden dan wakil presiden seusai pengumuman hasil pemilihan presiden oleh Komisi Pemilihan Umum. LSI menemukan adanya perubahan dukungan yang signifikan di antara para pendukung Prabowo-Hatta.
"Saat ditanyakan kepada responden pendukung Prabowo, sebagian besar dari mereka beralih mendukung Jokowi jika ada pemungutan suara lagi," kata peneliti LSI, Ade Mulyana, di kantornya, Kamis, 7 Agustus 2014. (Baca: 5 Gugatan Prabowo yang Dipertanyakan Hakim MK)
Berdasarkan hasil survei terbaru LSI, suara Prabowo-Hatta turun sekitar 12 persen. Sebelumnya, rekapitulasi KPU menunjukkan pasangan nomor urut satu itu memperoleh 46,85 persen suara. Tapi, dalam survei seusai penetapan tersebut, pasangan ini hanya mengumpulkan suara sebanyak 34,75 persen.
"Banyak faktor yang menyebabkan pendukung Prabowo pindah, salah satunya karena kubunya kurang legowo menerima hasil pilpres," kata Ade. (Baca: Sidang Pilpres Ajang Pembuktian Kredibilitas MK)
LSI mengadakan survei ini untuk melihat pandangan dan persepsi publik seusai penetapan hasil pemilihan presiden pada 22 Juli lalu. LSI melakukan pengumpulan data dalam rentang 4-6 Agustus 2014. Ade mengatakan jumlah responden yang digunakan sebanyak 1.200 orang. Mereka tersebar di 33 provinsi.
Hasil survei menyatakan dukungan publik kepada Jokowi-JK lebih besar saat ini. Jokowi-JK didukung 65,25 persen responden, sedangkan Prabowo-Hatta hanya mendapat 34.75 persen suara. Margin of error riset ini kurang-lebih 2,9 persen.