Antisipasi ISIS, Polisi Gandeng Tokoh Agama  

Reporter

Rabu, 6 Agustus 2014 06:50 WIB

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di rapat terbatas dengan sejumlah Menteri di Istana Negara, Jakarta, 4 Agustus 2014. Salah satu yang dibahas dalam rapat mengenai kelompok Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) atau Negara Islam Irak dan Suriah di Indonesia. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Yogyakarta -- Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta (Polda) Daerah Istimewa Yogyakarta menggandeng para tokoh agama untuk mengantisipasi penyebaran gerakan ISIS (Islamic State of Iraq Syiria). Para kiai dan para ustad diminta memahami ideologi gerakan itu serta mengajak para jemaah untuk tidak tertarik pada ajaran itu. (Baca: Video WNI Ajak Masuk ISIS Beredar di YouTube)

Kepala Polda Daerah Istimewa Yogyakarta Brigadir Jenderal Oerip Soebagyo menyatakan sudah mengantisipasi dengan menggerakkan organ intelejen. Ideologi garis keras itu harus dicegah di Indonesia. (Baca: Polri Tegaskan ISIS Bertentangan dengan Pancasila)

"Sedini mungkin dideteksi agar tidak mencuat. Para tokoh agama kami gandeng," kata dia, Selasa 5 Agustus 2014.

Oerip mengatakan masyarakat juga bisa mencegah tersebarnya ajaran keras ini. Tidak hanya polisi yang harus mencegah, masyarakat pun harus dilibatkan supaya ajaran yang meyalahi konstitusi itu tidak diikuti oleh masyarakat. Para tokoh agama digandeng karena merekalah yang langsung berinteraksi dengan masyarakat. Apalagi di Daerah Istimewa Yogyakarta ada beberapa ustad yang dinilai beraliran keras. (Baca: ISIS Bersumpah Hancurkan Kabah Jika Kuasai Mekah)

Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Sidarto Danusubroto menyarankan ada tindakan keras kepada pengikut ISIS. "Itu sudah merupakan tindakan pidana. Kelompok atau ajaran ini harus dilarang di Indonesia," kata dia. Sebab, ajaran atau kelompok ini dianggap melawan negara yang berdaulat.

Apalagi, Sidarto melanjutkan, Indonesia adalah negara Pancasila yang memberikan tempat terhormat bagi keberagaman etnis, budaya, bahasa dan agama. "Ajaran atau kelompok ISIS ini dinilai bertentangan dengan ideologi Pancasila," ucapnya. (Baca: Pendukung Pemimpin Milisi ISIS Dibaiat di Malang)

MUH SYAIFULLAH


Berita Lainnya:
Telisik ISIS, Polisi Jawa Barat Ajak Masyarakat
Menag: ISIS Tak Boleh Berkembang di Indonesia
ISIS Hancurkan Pusat Peradaban Irak
Apa Beda ISIS dengan Teroris Lainnya?

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

22 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

42 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

42 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

51 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

52 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

54 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

54 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

54 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

54 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

55 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya