Pengamat: Aktor Video ISIS Tak Ada di Indonesia  

Reporter

Editor

Budi Riza

Minggu, 3 Agustus 2014 04:53 WIB

Ilustrasi bendera Islamic State of Iraq and the Levant (ISIL) atau ISIS. TAUSEEF MUSTAFA/AFP/Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat tindak pidana terorisme, Al Chaidar, mengatakan aktor dalam video ajakan bergabung dengan Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS di media sosial YouTube tidak berada di Indonesia. Pelaku itu diklaim sebagai bagian dari 56 orang Indonesia yang bergabung dengan ISIS pada 2013.

"Mereka belum kembali, masih berada di Timur Tengah," kata Al Chaidar saat dihubungi, Sabtu, 2 Agustus 2014. (Baca: Polisi Klaim Miliki Identitas Aktor di Video ISIS)

Dia mengatakan baru 16 anggota ISIS yang kembali ke Indonesia pada awal 2014. Namun hanya sebagian yang melanjutkan proses rekrutmen dan baiat di daerah masing-masing. Sebagian lainnya merasa kecewa dan keluar dari ISIS.

Menurut Chaidar, video ajakan bergabung tersebut menjadi kelanjutan proses rekrutmen yang sebelumnya tertuang dalam aksi demo dan deklarasi dukungan di Jakarta. Hingga saat ini, menurut dia, ada klaim sepihak dari ISIS bahwa terdapat 2 juta orang Indonesia yang melakukan baiat kepada ISIS.

Ia menyatakan 56 orang Indonesia yang menjadi anggota ISIS itu bergabung setelah menjalankan ibadah haji atau umrah di Mekah, Arab Saudi. Proses rekrutmen, menurut dia, juga diartikan sebagai ajakan jihad untuk menegakkan Khilafah Islamiah di Timur Tengah.

Semangat ini menjadi dalih tak akan adanya gerakan radikal atau teror dari anggota ISIS di Indonesia. Secara jelas, menurut Chaidar, sasaran gerakan ISIS lebih fundamental ketimbang radikal. Hal ini juga terungkap dari keberanian anggota ISIS Indonesia untuk mendeklarasikan diri secara terbuka.

"Kalau teroris, seharusnya mereka diam-diam sehingga tak akan tercatat atau dipantau aparat hukum," kata Chaidar. (Baca: Ini Alasan Kominfo Belum Blokir Video ISIS)

Selama sepekan terakhir video berjudul "Join the Ranks" menyita perhatian warga Indonesia karena berisi ajakan bergabung dengan ISIS. Aktor video yang mengklaim bernama Abu Muhammad al-Indonesi itu mengajak seluruh warga Indonesia mendukung perjuangan ISIS menjadi khilafah dunia.

Video berdurasi delapan menit ini diunggah akun Jihadology pada 22 Juli 2014. Kepolisian sendiri mengklaim telah memiliki data aktor video tersebut.

FRANSISCO ROSARIANS






















Advertising
Advertising













Berita Lainnya:
Jokowi Prioritaskan Berantas Mafia Migas
Video WNI Ajak Masuk ISIS Beredar di YouTube
Dituding Wikileaks Terima Suap, SBY Bela Megawati

Video WNI Ajak Ikut ISIS, Ini Tindakan Polri

Berita terkait

Serangan Udara Israel Menghantam Rumah Dekat Wisma Relawan MER-C di Gaza

16 jam lalu

Serangan Udara Israel Menghantam Rumah Dekat Wisma Relawan MER-C di Gaza

MER-C mengatakan serangan udara menyasar ke sebuah rumah dekat wisma yang ditempati para relawan WNI di Rafah, Gaza Selatan.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri dan Mer-C Saling Kontak soal Kondisi WNI di Gaza

1 hari lalu

Kementerian Luar Negeri dan Mer-C Saling Kontak soal Kondisi WNI di Gaza

Kementerian Luar Negeri melakukan kontak setiap hari dengan para relawan Mer-C untuk memonitor kondisi mereka

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Rusia Mengutuk Upaya Pembunuhan Perdana Menteri Slovakia dan Doakan Lekas Sembuh

2 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Rusia Mengutuk Upaya Pembunuhan Perdana Menteri Slovakia dan Doakan Lekas Sembuh

Kementerian Luar Negeri Rusia dengan keras mengutuk serangan pada perdana menteri Slovakia dan mendoakan agar Robert Fico lekas bugar

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Pastikan Indonesia akan Selalu Berpihak pada Palestina

3 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Pastikan Indonesia akan Selalu Berpihak pada Palestina

Kementerian Luar Negeri kembali menegaskan dukungan pemerintah dan rakyat Indonesia terhadap Palestina.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Minta Kongres Evaluasi Bantuan Senjata Rp16 T ke Israel

3 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Minta Kongres Evaluasi Bantuan Senjata Rp16 T ke Israel

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat menyerahkan paket bantuan senjata untuk Israel senilai USD1 miliar (Rp16 triliun)

Baca Selengkapnya

Indonesia-Kazakhstan Segera Rampungkan Perjanjian Kerja Sama Promosi dan Perlindungan Investasi

5 hari lalu

Indonesia-Kazakhstan Segera Rampungkan Perjanjian Kerja Sama Promosi dan Perlindungan Investasi

Pemerintah Indonesia dan Kazakhstan merencanakan kelanjutan proses negoisasi terkait promosi dan investasi pada Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Indonesia Mengutuk Pembakaran Kantor UNRWA di Yerusalem oleh Warga Israel

8 hari lalu

Indonesia Mengutuk Pembakaran Kantor UNRWA di Yerusalem oleh Warga Israel

Kementerian Luar Negeri RI mengatakan aksi pembakaran markas besar UNRWA di Yerusalem oleh warga ekstremis merupakan tanggung jawab Israel.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Komentari Maraknya Gelombang Unjuk Rasa Pro-Palestina

9 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Komentari Maraknya Gelombang Unjuk Rasa Pro-Palestina

Kementerian Luar Negeri menilai gelombang unjuk rasa pro-Palestina di sejumlah negara adalah bentuk kekecewaan mahasiswa pada negara atas perang Gaza

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Sebut Israel akan Kembali Buka Penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah

10 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Sebut Israel akan Kembali Buka Penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat meyakinkan Israel akan kembali membuka penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah.

Baca Selengkapnya

Indonesia Mengecam Perebutan Penyeberangan Rafah di Gaza oleh Pasukan Israel

10 hari lalu

Indonesia Mengecam Perebutan Penyeberangan Rafah di Gaza oleh Pasukan Israel

Kementerian Luar Negeri RI mengecam keras perebutan Israel terhadap Penyeberangan Rafah di sisi Palestina.

Baca Selengkapnya