Wapres Belum Tahu Keterlibatan Intelijen Indonesia dalam Penangkapan Tamsil
Reporter
Editor
Rabu, 30 Juli 2003 14:01 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta:Wakil Presiden Hamzah Haz menyatakan belum mengetahui ihwal pengakuan Tamsil Linrung, bahwa ia dan rekannya dijebak oleh intelijen Indonesia. Hamzah tidak yakin pernyataan itu benar. Sebab, hingga saat ini masalah itu tidak pernah dibahas dalam sidang kabinet. “Nanti kita akan cek kembali ke Kedubes kita di sana, apa saja yang terjadi,” kata dia usai membuka konggres VIII Legiun Veteran Republik Indonesia di Hotel Indonesia , Selasa (26/3) siang. Dia juga berjanji akan menanyakan hal itu ke kepala BIN AM Henderopriyono. Ditanya bahwa tekanan itu merupakan tekanan dari Amerika Serikat, Hamzah tidak yakin itu benar. Sebab, sejauh ini AS tidak akan berani menekan Indonesia. Karena dianggap penting dalam hubungan dunia internasional serta perdagangan. “Saya kira tidak akan berani,” kata Wapres. Dia akan mengecek langsung mengenai perkembangan tiga WNI yang sekarang ditahan di Filipina, termasuk apabila ada pejabat Indonesia di Filipina yang justru mempersulit warganya. Pengakuan Tamsil yang merasa dirinya dijebak terungkap melalui wawancara Harian Republikka dengan Tamsil Linrung yang dilansir Selasa (26/3). Dalam wawancara itu, Tamsil mengaku dijebak oleh pihak intelijen Indonesia yang memberitahukan pihak intelijen Filipina agar dirinya ditangkap. Seperti diketahui, Tamsil bersama dua rekannya, Agus Dwikarna dan Abdul Jamal Balfas ditangkap di bandara Manila, Rabu (13/3) lalu. (Dede Ariwibowo-Tempo News Room)
Berita terkait
Respons Luhut Soal Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club
7 menit lalu
Respons Luhut Soal Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club
Menko Marves RI, Luhut Binsar Pandjaitan, mendukung rencana Presiden terpilih, Prabowo Subianto, yang ingin rutin bertemu dengan para mantan presiden Republik Indonesia dengan membentuk presidential club.