TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Bina Pelaksana Wilayah I Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum (PU) Wijaya Seta membenarkan jalur lintas barat Sumatera, khususnya mulai Bengkulu hingga Kabupetan Kaur, banyak dilalui gerombolan sapi dan kerbau.
Dia mengatakan hewan ternak banyak yang dibebaskan berjalan oleh pemiliknya di jalur tersebut. "Sudah tradisi sapi dilepas, tidur, dan segala macam di situ (jalan). Kami serahkan ke pemerintah daerah," katanya saat ditemui Tempo di kantornya, Senin, 21 Juli 2014. Dia mengatakan sudah sejak lama masyarakat membiarkan sapi dan kerbau berada di jalanan. "Kalau Bapak yang diiket kakinya gimana, mau enggak," katanya menirukan jawaban masyarakat yang memiliki sapi tersebut.
Beberapa daerah di Sumatera, ujar Seta, telah memiliki aturan terkait dengan ternak yang melintas di jalanan. Dia mencontohkan, beberapa pemerintah daerah di Aceh dan Bengkulu mempunyai peraturan yang meminta para pemilik ternak mengganti kerusakan jika sapi mereka menabrak atau tertabrak mobil pengendara. "Peraturan dari bupati setempat, kalau ternak itu yang ketabrak, yang ganti justru yang punya ternak," tuturnya.
Kendati demikian, Kementerian Pekerjaan Umum juga ikut andil dalam masalah "sapi dan kerbau jalanan". Seta mengatakan Direktorat Jenderal Bina Marga memasang tulisan dan rambu-rambu yang mengingatkan pengendara berhati-hati atas kebiasaan ternak di jalanan. "Pengendara harus waspada. Sekali lewat, 10 sampai 15 sapi bergerombol," ujarnya.
ALI HIDAYAT
Topik terhangat:
MH17 | Pemilu 2014 | Ramadan 2014 | Tragedi JIS | Hasil Pilpres 2014
Berita terpopuler lainnya:
SBY Berhentikan Kepala Staf TNI AD
Berita Potong Kelamin, Ahmad Dhani ke Dewan Pers
Isi Pidato Prabowo Tolak Pelaksanaan Pilpres
Berita terkait
Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang
27 Desember 2021
Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.
Baca SelengkapnyaDPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
22 Desember 2021
Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.
Baca SelengkapnyaSetya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019
27 Maret 2017
Setya Novanto mengungkap hitung-hitungan apabila Jokowi kembali berhadapan dengan Prabowo dalam pilpres 2019.
Baca SelengkapnyaGagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019
22 Maret 2017
Qodari mengatakan masyarakat cukup mengenal figur Agus Yudhoyono atau AHY ini
Baca SelengkapnyaTiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses
16 Januari 2017
RUU Permilu Diperkirakan selesai sekitar bulan empat ke depan.
Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?
10 September 2015
Ada spekulasi bahwa Demokrat memunculkan sindrom I Want SBY Back untuk mempersiapkan Ani Yudhoyono.
Baca SelengkapnyaJokowi Tak Butuh, Relawan Bakal Membubarkan Diri
28 Oktober 2014
Sampai saat ini mereka masih menunggu kepastian dari Jokowi.
Baca SelengkapnyaJokowi Dilantik, Relawan Jokowi-JK Berevolusi
13 Oktober 2014
Relawan Jokowi-JK turut mengontrol realisasi program pemerintah di pedesaan.
Baca SelengkapnyaFahri: Koalisi Pro-Prabowo Tidak Berencana Pilpres MPR
9 Oktober 2014
"Enggak ada agenda itu. Makanya, tidak perlu ditanyakan,"
kata
Fahri Hamzah soal agenda mengubah pemilihan presiden dari
langsung menjadi lewat MPR.
Giman Membawa Ratusan Pesan untuk Jokowi
30 September 2014
Dalam perjalanannya, pria yang kesehariannya berjualan kue putu keliling itu membawa buku catatan yang berisi ratusan pesan ditulis tangan.
Baca Selengkapnya