Presiden SBY memberikan keterangan pers usai mencoblos di TPS 006 Cikeas, Bogor, 9 Juli 2014. TEMPO/Subekti
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta kedua calon presiden yang bertarung pada pemilihan presiden 2014 menghindari bentrok antarmassa pendukung mereka. "Jangan lakukan pengerahan massa ke jalan raya merayakan kemenangan," tulis SBY di akun Twitternya @SBYudhoyono, Rabu, 9 Juli 2014.
Dia juga meminta agar para kandidat menunggu hasil penetapan perolehan resmi hasil Komisi Pemilihan Umum (KPU). Hasil penetapan suara pemilihan presiden 2014 akan diumumkan pada 22 Juli 2014. Hasil tersebut akan dihitung melalui perhitungan berjenjang di daerah. "Jangan lakukan pengerahan massa sebelum penetapan KPU," tulisnya.
Sebelumnya, beberapa lembaga survei menempatkan Joko Widodo-Jusuf Kalla sebagai pemenang pemilihan presiden 2014 mengungguli Prabowo-Hatta. Joko Widodo-Jusuf Kalla meraih 52 persen lebih dan Prabowo-Hatta mendapat 47 persen. (Baca juga: Pemilu Presiden, Jokowi-JK Siapkan 1.135.989 Saksi)
Namun, lembaga survei yang lain menempatkan Prabowo Subianto-Hatta Raja menang dengan jumlah suara 51 persen lebih.
Hasil pemilu presiden baru akan ditetapkan Komisi Pemilihan Umum berdasarkan hasil penghitungan manual. Namun, berdasarkan hasil survei pemilu legislatif lalu, hasil pemilu tak jauh dari besaran hasil survei. Jika hasil pemilu presiden-wakil presiden sama besar dengan hasil survei, pemilu presiden 2014 tanpa kejutan.
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
22 Desember 2021
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.