Seorang pendukung mengacungkan salam dua jari saat mendengarkan orasi politik Jokowi pada acara temu muka dan silaturahmi Perhimpunan INTI di Bandung, 2 Juli 2014. TEMPO/Dhemas Reviyanto
TEMPO.CO, Bandung - Pemimpin Redaksi Harian Umum Pikiran Rakyat Islaminur Pempasa mengatakan hingga saat ini belum menerima panggilan dari Badan Pengawasan Pemilu Jawa Barat terkait dengan laporan tim pemenangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa mengenai iklan Joko Widodo-Jusuf Kalla yang dicetak pada Selasa, 1 Juli 2014. "Belum ada panggilan, kita masih menunggu," ujarnya ketika dihubungi Tempo, Rabu, 2 Juli 2014.
Menurut dia, iklan yang dipasang dalam surat kabar berbeda etikanya dengan berita yang dikerjakan oleh tim redaksi. "Konten iklan yang muncul di surat kabar ditentukan oleh bagian manajemen iklan, berbeda dengan pemberitaan di redaksi," katanya.
Tim sukses Prabowo-Hatta Jawa Barat melaporkan iklan yang diduga menyudutkan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 1 ke Bawaslu Jawa Barat, Rabu, 2 Juli 2014. Iklan tersebut tercetak di Pikiran Rakyat edisi Selasa, 1 juli 2014, halaman 9. (Baca: Iklan Jokowi KW Dilaporkan, Butet: Kurang Kerjaan)
Sekretaris tim pemenangan Prabowo-Hatta Jawa Barat, Feri Julianto, mengaku keberatan dengan isi iklan tersebut. "Ini kami anggap iklan hitam, kampanye negatif, dan merupakan pelanggaran pemilu," tuturnya. (Baca: Tim Prabowo Adukan Iklan Jokowi di Pikiran Rakyat)
Tim Prabowo-Hatta merasa keberatan dengan tiga muatan dalam iklan tersebut. Pertama, Jokowi merakyat, calon lain berjarak dengan rakyat. Kedua, Jokowi koalisi selektif, calon lain dikelilingi orang-orang bermasalah. Ketiga, Jokowi rekam jejak cemerlang, calon lain dihantui masa lalu.