TEMPO.CO, Banyuwangi - Kapal pengangkut kendaraan landing craft tank (LCT) Pancar Indah karam di Selat Bali, Rabu, 2 Juli 2014 sekitar pukul 21.40 WIB. Tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.
Kepala Cabang PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, Waspada Heruwanto, mengatakan kapal tersebut bermuatan lima unit tronton dan sebelas unit truk. "Jumlah supir dan keneknya ada 26 orang," kata Waspada kepada Tempo, Kamis dinihari, 3 Juli 2014.
Menurut Waspada, kapal milik PT Pelayaran Makmur Bersama itu berangkat dari Pelabuhan Ketapang pada pukul 21.00 WIB. Saat itu angin kencang dan gelombang tinggi melanda Selat Bali. Pada pukul 21.40 WIB, PT ASDP memperoleh laporan bahwa kapal karam dalam radius 150 meter dari Pelabuhan Gilimanuk. "Kapal miring 35 derajat," kata dia.
PT ASDP kemudian mengevakuasi supir dan kernet menggunakan KMP Prima Jaya. Mereka dievakuasi ke Pelabuhan Gilimanuk pada Kamis dinihari. Namun, LCT Pancar Indah belum bisa ditarik. PT ASDP akan melanjutkan untuk menarik kapal pada pagi ini.
Karamnya LCT Pancar Indah tidak mengganggu aktivitas penyeberangan. Dari pantauan Tempo, penyeberangan masih tetap dilayani. Sejumlah truk dan bus tampak mengantre di area parkir untuk mendapat giliran masuk ke kapal.