TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu karyawan PT Kertas Nusantara (sebelumnya bernama PT Kiani Kertas), Hermon Palinggi Kapa, mengaku tak digaji selama enam bulan. Dia mengatakan perusahaan kertas milik calon presiden nomor urut satu, Prabowo Subianto, itu tak beroperasi sehingga sekitar 1.200 karyawannya dirumahkan.
"Kami dirumahkan sejak awal tahun ini. Katanya perusahaannya pailit, tapi sampai sekarang belum ada pernyataan resmi dari perusahaan," kata Hermon ketika dihubungi, Senin, 30 Juni 2014. Menurut dia, perusahaan mulai sering berhenti berproduksi sejak 2008, sehingga karyawan yang awalnya berjumlah 1.800 orang kini menjadi hanya 1.500.
Dia mengatakan hanya 300-an karyawan yang digaji. Mereka, kata Hermon, kebanyakan adalah tenaga pengaman pabrik yang terletak di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, itu.
Bila tidak sanggup berproduksi lagi, ujar Hermon, perusahaan sebaiknya memutus hubungan kerja karyawan dan memberikan pesangon. Namun, nyatanya, perusahaan itu malah menggantung status 1.200-an karyawannya.
Biasanya, Hermon mengatakan, para karyawan mendapat gaji Rp 1,7-2 juta. Untuk menutupi kebutuhan sehari-hari karena tak lagi menerima hak mereka, para karyawan Prabowo memilih berkebun. "Kami minta kejelasan status. Kami juga minta gaji dibayar penuh," kata pria yang mengaku bekerja di Kiani sejak 1995 itu.
LINDA TRIANITA
Baca juga:
Politikus Ini Masih Sakit Hati kepada Demokrat
Gunung Sinabung Meletus, Tidak Ada Korban Jiwa
Manusia Takut Pada Sesuatu yang Mendekat
Mark Wahlberg Tertekan Bintangi Transformers
10 Tip Hindari Gagal Ginjal
Musipah Bawa Kabur Suaminya dari Rutan Salemba
Berita terkait
Bupati Langkat Diduga Lakukan Praktik Perbudakan
24 Januari 2022
Setidaknya ada tujuh buah dugaan perbudakan yang dilakukan oleh Terbit kepada pekerja yang menggarap kebun sawit miliknya.
Baca SelengkapnyaDitugaskan Prabowo Jadi Jurkam ke Jateng, Ini Janji Sandiaga Uno
5 Maret 2018
Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno mengatakan telah mendapat izin Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menjadi juru kampanye di Pilkada tiap hari Minggu.
Baca SelengkapnyaFadli Zon Akui Ada Utusan Ajak Prabowo Jadi Cawapres Jokowi
2 Maret 2018
Fadli Zon mengatakan tawaran agar Prabowo menjadi cawapres Jokowi ditolak karena akan menimbulkan oligarki.
Baca SelengkapnyaKetika Prabowo Hati-hati Tanggapi Usulan Jadi Cawapres Jokowi
1 Maret 2018
Prabowo mengatakan dirinya akan mendengarkan suara partai soal pencalonannya maju dalam pemilihan presiden dan wakil presiden.
Baca SelengkapnyaPilkada 2018, Prabowo Bakal Berkampanye untuk Sudrajat-Syaikhu
1 Maret 2018
Prabowo mengatakan akan mendatangi kampanye sebanyak mungkin di Pilkada 2018 Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaSoal Deklarasi Prabowo Jadi Capres, Fadli Zon: Masih Lama
27 Februari 2018
Meski Gerindra sudah bergerilya, Prabowo masih belum menyatakan diri akan maju kembali di pilpres 2019.
Baca SelengkapnyaGerindra Masih Cari Tanggal Deklarasi Prabowo sebagai Capres
26 Februari 2018
Fadli Zon juga menuturkan pencalonan Prabowo sebagai capres merupakan harga mati bagi Partai Gerindra.
Baca SelengkapnyaBambang Soesatyo: Jokowi-Prabowo Pasangan Ideal
26 Februari 2018
Menurut Bambang Soesatyo, pertarungan antara Jokowi dan Prabowo pada pemilihan presiden 2014 sempat menimbulkan gangguan dalam kinerja pemerintahan.
Baca SelengkapnyaJokowi Diprediksi Melenggang jika Head to Head dengan Prabowo
24 Februari 2018
Pemilihan presiden 2019 diperkirakan akan membentuk dua poros, yaitu poros Jokowi dan Prabowo.
Baca SelengkapnyaKetika Megawati dan Prabowo Kompak Ingatkan KPU Soal Pemilu 2019
19 Februari 2018
Megawati dan Prabowo meminta KPU mengelar Pemilu 2019 dengan adil.
Baca Selengkapnya