TEMPO Interaktif, Jakarta:Menteri Luar Negeri Inggris, Jack Straw, mengadakan kunjungan kerja ke Indonesia, 9-10 Januari. Lawatan pertama Straw ke Jakarta ini akan dipenuhi dengan pertemuan-pertemuan dengan beberapa tokoh penting Indonesia. Dari pemerintahan, hari Kamis ini, Straw akan bertemu dengan Menteri Luar Negeri, Hasan Wirajuda, serta akan mengadakan kunjungan kehormatan kepada Presiden Megawati Soekarnoputri dan Wakil Presiden Hamzah Haz. Pertemuan Wirajuda dan Straw akan difokuskan untuk membahas upaya peningkatan kerjasama bilateral yang telah ada. Selain itu, keduanya juga akan membahas isu regional terakhir yang menjadi perhatian bersama. Setelah bertemu dengan ketiga petinggi kabinet itu, Straw dijadwalkan untuk bertemu dengan tokoh-tokoh Nahdatul Ulama. Rencananya, pertemuan akan diadakan di Gedung PBNU, Jl. Kramat Raya, Jakarta Pusat. Kedatangan Straw ke markas NU itu merupakan tindak lanjut dari kunjungan Ketua PBNU, KH. Hasyim Muzadi, ke Inggris pada 29 Septemeber, dan 5 Oktober 2002 lalu. Kabarnya, Straw akan memberikan sambutan pada acara yang juga akan dihadiri kalangan cendekiawan muslim, anggota DPR-RI, kalangan eksekutif, wartawan senior, dan kalangan LSM. Sejauh ini, hubungan bilateral Indonesia dengan Inggris berkembang cukup baik. Khusus untuk bidang ekonomi tercatat investasi Inggris di Indonesia, sejak tahun 1967 sampai 2002, sebesar US$29,4 miliar. Besaran investasi itu menempatkan Inggris pada posisi investor terbesar kedua setelah Jepang. Salah satu investasi Inggris di Indonesia adalah Proyek Tangguh di Propinsi Papua. Proyek itu telah diresmikan oleh Presiden Megawati Soekarno Putri, 26 Desember 2002 lalu. Proyek itu sendiri menghasilkan 7 juta ton gas alam cair per tahun. Presiden pun telah mencangankannya sebagai proyek nasional yang diharapkan dapat menjadi pendorong pembangunan di kawasan timur Indonesia. (Sri Wahyuni-Tempo News Room)
Berita terkait
Gempa Bumi M5,5 Mengguncang Wilayah Maluku Utara, Terasa di Halmahera Barat dan Ternate
14 menit lalu
Gempa Bumi M5,5 Mengguncang Wilayah Maluku Utara, Terasa di Halmahera Barat dan Ternate
BMKG mencatat kejadian gempa bumi dengan kekuatan M5,5 di wilayah Maluku Utara. Pusat gempa di laut, dipicu deformasi batuan Lempeng Laut Maluku.