Liput Dolly, Awak Media Diminta Pakai Pita Merah

Reporter

Rabu, 18 Juni 2014 22:18 WIB

Sejumlah bangku dipasang di tengah jalan akses Gang Dolly, Surabaya, Rabu (18/6). TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Surabaya - Deklarasi penutupan lokalisasi prostitusi Dolly-Jarak menjadi isu pemberitaan bagi media massa, baik online, cetak, maupun elektronik. Puluhan media lokal, nasional, dan luar negeri menyoroti penutupan lokalisasi prostitusi legendaris di Kota Surabaya itu. Demi faktor keamanan, Front Pekerja Lokalisasi (FPL) menyarankan agar awak media massa mengenakan pita merah di lengan kiri. "Dengan pita itu, kami bisa mengenali antara media dan bukan," kata Arifin, koordinator keamanan FPL, saat tengah menunggu deklarasi penutupan di Gang Dolly, Rabu, 18 Juni 2014. (Baca:Lokalisasi Dolly dan Jarak Resmi Ditutup)

Perintah ini, kata dia, tidak bermaksud menghalangi kerja awak media yang ingin mendapatkan momen peristiwa terbaik. Menurut Arifin, pihaknya ingin melindungi awak media dari kejadian-kejadian yang merugikan di tengah dinamika protes penutupan Dolly-Jarak. Ia mengaku sudah menyampaikan seruan ini kepada setiap awak media dan polisi. "Kalau ada benturan, kami tahu itu media. Anda juga bisa leluasa liputan masuk-masuk wisma. Saya sudah umumkan ke semua orang di Dolly," ujarnya, berusaha meyakinkan.

Pantauan Tempo, hanya sebagian awak media yang mematuhi perintah itu. Mayoritas awak media memilih abai karena sibuk dengan liputan masing-masing. "Anak-anak (wartawan) enggak ada yang pakai. Enggak tahu beli di mana pitanya," kata seorang wartawan media lokal di Surabaya, Amal. (Baca:Dolly Ditutup, Ini Kisah Masa Kecil Warga Sekitar )

Deklarasi penutupan lokalisasi Dolly-Jarak juga diikuti riuh rendah anak-anak yang tinggal di kawasan prostitusi Dolly-Jarak. Tanpa canggung, anak-anak tampak hilir mudik di tengah-tengah gerombolan pekerja seks komersial dan pria dewasa yang menolak penutupan kawasan merah itu. Mereka memenuhi badan Jalan Girilaya, tempat lokalisasi Dolly-Jarak bercokol. Ekspresi mereka begitu riang di tengah ancaman kelanggengan bisnis syahwat tersebut.

Sekumpulan anak ini begitu asyik memukul-mukul tong sampah yang tertutup seng. Pukulan itu menimbulkan suara berisik yang seiring dengan sorak-sorai para bocah. Puluhan pria dewasa membiarkan ulah anak-anak tersebut. "Lanjut, ayo lanjut. Nek ngelak (kalau haus), ada minum," kata seorang makelar Dolly, Trisno.

Hari ini, Pemerintah Kota Surabaya mendeklarasikan penutupan Dolly-Jarak. Deklarasi penutupan ditolak pekerja seks, muncikari, dan sebagian warga Dolly-Jarak. Alasannya, Pemkot Surabaya belum pernah turun langsung ke warga dan tidak ada jaminan masa depan setelah penutupan.


DIANANTA P. SUMEDI




Berita lainnya:
Komnas HAM Akan Jemput Paksa Kivlan Zen, TNI Cuek
Dolly Ditutup, Ini Kisah Masa Kecil Warga Sekitar
Ahok: Masyarakat Jakarta Tak Mau Dipimpin Kafir

Berita terkait

Masuk Bursa Cagub Jakarta, Risma: Saya Takut dan Tak Punya Uang

5 hari lalu

Masuk Bursa Cagub Jakarta, Risma: Saya Takut dan Tak Punya Uang

PDIP sebelumnya mengusulkan Menteri Sosial Tri Rismaharini hingga Menpan RB Abdullah Azwar Anas sebagai cagub Jakarta.

Baca Selengkapnya

Bantu Desain Ulang Kemasan, Upaya Kemensos Keluarkan Pelaku UMKM dari Kemiskinan

6 hari lalu

Bantu Desain Ulang Kemasan, Upaya Kemensos Keluarkan Pelaku UMKM dari Kemiskinan

Sebanyak 11 ribu orang telah keluar dari kemiskinan. Di bulan ini, ada sekitar 4.000 orang keluar dari kemiskinan

Baca Selengkapnya

Termasuk Nama Potensial di Pilkada Jakarta, Mengapa Anies Baswedan Belum Terpikir Maju?

12 hari lalu

Termasuk Nama Potensial di Pilkada Jakarta, Mengapa Anies Baswedan Belum Terpikir Maju?

Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan enggan menanggapi pertanyaan wartawan apakah akan maju lagi pada Pemilikan Kepala Daerah DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Pengamat Klaim 3 Tokoh Ini Punya Modal Popularitas untuk Maju Pilkada Jakarta

12 hari lalu

Pengamat Klaim 3 Tokoh Ini Punya Modal Popularitas untuk Maju Pilkada Jakarta

Pengamat Politik Karyono menyebut ada tiga tokoh yang memiliki modal popularitas untuk maju Pilkada Jakarta. Siapa saja?

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Tri Rismaharini Menjanjikan untuk Maju Pilkada Jakarta

13 hari lalu

Pengamat Sebut Tri Rismaharini Menjanjikan untuk Maju Pilkada Jakarta

Menurut sejumlah pengamat politik, Menteri Sosial Tri Rismaharini memiliki nama besar di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Risma Dikabarkan Maju di Pilkada Jakarta, Begini Respons PDIP

16 hari lalu

Risma Dikabarkan Maju di Pilkada Jakarta, Begini Respons PDIP

Ketua DPP PDIP Djarot Saiful merespons kabar jika Tri Rismaharini atau Risma maju di Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

PDIP Masih Menjaring Nama untuk Pilkada Jakarta 2024: Banyak Tokoh Potensial

16 hari lalu

PDIP Masih Menjaring Nama untuk Pilkada Jakarta 2024: Banyak Tokoh Potensial

Untuk Pilkada Jakarta 2024, Ketua DPP PDIP Djarot Saiful mengatakan partainya saat ini masih menjaring nama.

Baca Selengkapnya

Mensos Risma dan Dubes Mohamad Oemar Berlebaran di KBRI Paris

18 hari lalu

Mensos Risma dan Dubes Mohamad Oemar Berlebaran di KBRI Paris

Lebaran di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Paris tahun ini dihadiri sedikitnya 150 orang Diaspora dan Warga Bangsa yang kuliah maupun bekerja dan tinggal di sekitaran Perancis.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Blak-blakan Kritik 3 Menteri Jokowi di Sidang Sengketa Pilpres: Mereka Hanya Baca Pidato Kenegaraan

18 hari lalu

Faisal Basri Blak-blakan Kritik 3 Menteri Jokowi di Sidang Sengketa Pilpres: Mereka Hanya Baca Pidato Kenegaraan

Faisal Basri menanggapi kesaksian empat menteri Presiden Jokowi dalam sidang sengketa Pilpres 2024. Tiga di antaranya disebut hanya membaca pidato.

Baca Selengkapnya

Mensos Jelaskan Program Pena kepada Direktur OECD

19 hari lalu

Mensos Jelaskan Program Pena kepada Direktur OECD

Direktur OECD membuka peluang program Pena dapat menjadi contoh untuk negara anggota lainnya.

Baca Selengkapnya