Napak Tilas Pengungsi Vietnam

Reporter

Editor

Kamis, 24 Maret 2005 13:41 WIB

TEMPO Interaktif, Batam:Mata L.M.Quang, 55 tahun berkaca-kaca, memandang kosong ke depan. "Saya sangat haru dan ingat semua tempat rumah kami selama di Pulau Galang sebagai pengungsi,"katanya setibanya di Pulau Galang, Kamis, (24/03). L.M Quang tidak sendiri, ada ratusan bekas pengungsi Vietnam napak tilas ke kamp pengungsi di Galang, selain itu ada juga pengungsi Vietnam di Bidong, Malaysia. Menurut Quang, dirinya menjadi pengungsi ketika terjadi perang saudara di negaranya antara Vietnam Utara dan Vietnam Selatan. Pada 30 April 1975 Vietnam Utara berhasil menguasai Vietnam Selatan, sehingga banyak masyarakatnya yang memilih mengungsi ke negara lain dengan menggunakan perahu kayu, dan disebut manusia perahu.Di Indonesia manusia perahu asal Vietnam dan Kamboja terdampar di beberapa pulau seperto di Kepulauan Anamabs,Jemaja, Natuna, Tanjung Unggat dan Bintan Timur. Tercatat sejak gelombang pertama pengungsi memasuki wilayah Indonesia sebanyak 250.000 orang sejak 1975 hingga 1996. Perserikatan Bangsa-bangsa bidang Pengungsi United Nation Human Commision Refugees (UNHCR) meminta Pemerintah Indonesia menyediakan tempat penampungan sementara para pengungsi, maka Pulau Galang dipilih sebagai penampungan itu dengan biaya UNHCR.Pada tahun 1996, PBB memberitahukan kepada Pemerintah Indonesia bahwa tidak ada biaya untuk para pengungsi tersebut, maka semua pengungsi yang ada di Pulau Galang direpatriasi ke negara asalnya baik melalui udara maupun melalui laut. "Saya tidak bisa melupakan Pulau Galang, karena di sinilah kami bisa bertahan hidup dan mulai hidup baru di Vietnam,"kata Quang yang kini menimba ilmu di Australia bidang Biologi kepada TEMPO. Pengungsi lain, Thanh Truong Ngoc,54 tahun, menyatakan sangat terkesan dengan perhatian Pemerintah Indonesia yang memperhatikan bekas kamp pengungsi di Pulau Galang.Thanh berada di Galang dari 1981 - 1982 kemudian ke Australia. Kini lelaki beranak lima itu bekerja sebagai operator mesin di Australia dengan upah 600 dolar Australia per minggu. "Terima kasih kami pada Pemerintah dan rakyat Indonesia,"katanya.Menurut Dwi Joko Wiwoho, Humas Otorita Batam, keinginan bekas pengungsi untuk mengunjungi Pulau Galang tersebut setelah dua wartawan mendapat tawaran salah seorang bekas pengungsi di Singapura. "Ingin mengenang masa berada di pengungsian aja,"kata Joko.Tempat yang dikunjungi di Pulau Galang antara lain makam pengungsi, youth center, dan beberapa tempat ibadah serta patung raksasa Dewi Kwan Im atau Quan Nam Im. Rumbadi Dalle

Berita terkait

4 Tips Hindari Jadi Korban Penipuan Transaksi Digital

1 hari lalu

4 Tips Hindari Jadi Korban Penipuan Transaksi Digital

Berikut empat tips agar terhindar dari modus penipuan transaksi digital. Contohnya pinjaman online dan transaksi digital lain.

Baca Selengkapnya

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

2 hari lalu

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

Surat berlogo dan bersetempel KPK tentang penyidikan korupsi di Boyolali ini diketahui beredar sejumlah media online sejak awal 2024.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

2 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

Cerita Korban Gempa Garut Bertahan di Rumahnya yang Rawan Roboh

3 hari lalu

Cerita Korban Gempa Garut Bertahan di Rumahnya yang Rawan Roboh

Korban gempa Garut bertahan di rumah mereka yang rawan roboh karena tidak ada tempat pengungsian.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Memblokir SMS Spam atau Penipuan

3 hari lalu

Begini Cara Memblokir SMS Spam atau Penipuan

Jika Anda tak ingin menerima SMS spam atau penipuan, lakukan ikuti langkah berikut.

Baca Selengkapnya

Kapolda Papua Barat Minta Warga Distrik Aifat yang Mengungsi Kembali Pulang, Klaim Keamanan Kondusif

3 hari lalu

Kapolda Papua Barat Minta Warga Distrik Aifat yang Mengungsi Kembali Pulang, Klaim Keamanan Kondusif

Kapolda Papua Barat Irjen Johnny Eddizon Isir mengajak masyarakat Distrik Aifat, Maybrat, yang masih mengungsi kembali pulang

Baca Selengkapnya

Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

7 hari lalu

Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

Vietnam kembali melakukan tindakan keras dalam pemberantasan korupsi dengan memenjarakan konglomerat minuman ringan.

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

14 hari lalu

Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

Kementerian Perdagangan menyebut sektor penjualan online paling banyak dilaporkan keluhan konsumen lantaran banyak penipuan. Selain itu, Kemendag telah menutup setidaknya 223 akun yang diindikasi sebagai penipu.

Baca Selengkapnya

Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

17 hari lalu

Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

Berikut beberapa tips untuk meminimalkan dampak penggunaan media sosial terhadap tingkat stres pada peringatan Bulan Kesadaran Stres.

Baca Selengkapnya

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

17 hari lalu

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

Warga Australia berduka atas kematian lima perempuan dan seorang pria penjaga keamanan pengungsi asal Pakistan.

Baca Selengkapnya