JK Minta Rumah, Sudi Silalahi Tak Tahu Batas Harga  

Reporter

Jumat, 13 Juni 2014 07:26 WIB

TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi mengklaim tak mengetahui secara pasti batas harga rumah yang diberikan kepada mantan presiden dan wakil presiden dalam Peraturan Presiden Nomor 52 Tahun 2014. Hal ini terkait permintaan mantan wakil presiden Jusuf Kalla yang meminta rumah di kawasan Brawijaya, Jakarta Selatan.

Sudi hanya memastikan Perpres tersebut tak lagi membatasi harga rumah maksimal Rp 20 miliar seperti dalam Keputusan Presiden Nomor 81 Tahun 2004 dan Peraturan Presiden Nomor 88 Tahun 2007.

"Yang menghitung nanti Kementerian Keuangan," kata Sudi Silalahi di Universitas Pertahanan, Kamis, 12 Juni 2014. (Baca: Sekab: JK Minta Rumah di Brawijaya ke SBY)

Sudi memaparkan Menteri Keuangan Chatib Basri akan mengeluarkan Peraturan Menkeu tentang realisasi anggaran, luas tanah, dan lokasi rumah mantan presiden dan wakil presiden tersebut. Penyediaan ini, menurut dia, juga hanya diberikan kepada mantan presiden dan wakil presiden yang belum mendapat jatah rumah setelah menjabat.

"Setelah jelas semua baru akan dimasukkan ke dalam anggaran. Bisa bentuk areal tanah atau uang," kata Sudi.

Sebelumnya, Sekretaris Kabinet Dipo Alam menyatakan dengan gamblang Perpres 52 disusun atas permintaan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang belum mendapat jatah rumah. Jusuf Kalla hanya ingin mendapat rumah yang berdekatan dengan kediamannya di Brawijaya, Jakarta Selatan. Akan tetapi, harga rumah di daerah tersebut sangat tinggi dan terus meningkat tiap tahun.

Menurut Dipo, keinginan Jusuf Kalla ini sangat tak mungkin jika mengacu pada Keppres 81 Tahun 2004 dan Perpres 88 Tahun 2007 yang mencantumkan batas maksimal harga Rp 20 miliar.

"Harga di daerah Brawijaya naik terus. Perpres sekarang dibuat lebih fleksibel, nanti tergantung keputusan Menteri Keuangan," kata Dipo.

FRANSISCO ROSARIANS




Berita Lain
Smartphone Mozilla Rp 295 Ribu Hadir di Akhir 2014
Uji Coba ke-26, Pelatih: Timnas U-19 Makin Bagus
Petir Bubarkan Pidato Pengukuhan Guru Besar SBY

Berita terkait

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

14 menit lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Kisruh Rumah Dinas Puspiptek, Pensiunan Peneliti Pernah Laporkan BRIN ke Kejaksaan Agung

1 hari lalu

Kisruh Rumah Dinas Puspiptek, Pensiunan Peneliti Pernah Laporkan BRIN ke Kejaksaan Agung

Penghuni rumah dinas Psupiptek Serpong mengaku pernah melaporkan BRIN ke Kejaksaan Agung atas dugaan penyalahgunaan aset negara

Baca Selengkapnya

Tinjau Rumah Dinas Menteri di IKN, Sandiaga Uno: Tidak Terlalu Besar, Tapi...

1 hari lalu

Tinjau Rumah Dinas Menteri di IKN, Sandiaga Uno: Tidak Terlalu Besar, Tapi...

Menparekraf Sandiaga Uno meninjau rumah tapak jabatan menteri di IKN pada Selasa sore, 30 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pensiunan Puspitek Sebut Permintaan Pengosongan Rumah Dinas Sudah Ada Sejak 2017, Namun Batal

2 hari lalu

Pensiunan Puspitek Sebut Permintaan Pengosongan Rumah Dinas Sudah Ada Sejak 2017, Namun Batal

Pensiunan Puspitek menyatakan Menristek saat itu, BJ Habibie, menyiapkan rumah dinas itu bagi para peneliti yang ditarik dari berbagai daerah.

Baca Selengkapnya

BRIN: Rumah di Puspitek Punya Negara Tak Bisa Dimiliki

2 hari lalu

BRIN: Rumah di Puspitek Punya Negara Tak Bisa Dimiliki

Kepala Biro Manajemen Barang Milik Negara dan Pengadaan pada BRIN Arywarti Marganingsih mengatakan perumahan Puspitek, Serpong, tak bisa jadi hak milik.

Baca Selengkapnya

Begini Jawaban BRIN soal Perintah Pengosongan Rumah Dinas di Puspitek Serpong

2 hari lalu

Begini Jawaban BRIN soal Perintah Pengosongan Rumah Dinas di Puspitek Serpong

Manajemen BRIN angkat bicara soal adanya perintah pengosongan rumah dinas di Puspitek, Serpong, Tangerang Selatan.

Baca Selengkapnya

BRIN Kirim Surat Teguran, Minta Ratusan Pensiunan Ilmuwan Kosongkan Rumah di Puspiptek

3 hari lalu

BRIN Kirim Surat Teguran, Minta Ratusan Pensiunan Ilmuwan Kosongkan Rumah di Puspiptek

BRIN meminta ratusan pensiunan ilmuwan mengosongkan rumah dinas di Puspiptek paling lambat 15 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

7 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

8 hari lalu

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.

Baca Selengkapnya

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

10 hari lalu

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

Presiden Jokowi mendiskusikan rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Menlu Cina, pernah akan dibangun pada 2018.

Baca Selengkapnya