Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, memberikan keterangan kepada wartawan seusai memberikan hak pilih dalam pemilihan legislatif di TPS 35, di Kebagusan, Jakarta Selatan (9/4). Menurut Hasil penghitungan cepat sementara (quick count) yang dilakukan Center for Strategic and International Studies dan Cyrus Network menyebutkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) memimpin perolehan suara dalam pemilu legislatif 2014 dengan 19,26 persen dari suara nasional. TEMPO/Imam Sukamto
TEMPO.CO, Bandung - Saat menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia pada 2001-2003, Megawati Soekarnoputri mengaku punya teman dari sebuah negara. Temannya itu menceritakan pola kerjanya untuk mengambil ikan di perairan Indonesia. "Kalau teknologinya tidak ditingkatkan dalam hal kelautan, minim sekali, habis-habisan kita dicuri ikannya," kata Megawati saat berpidato di di acara seminar nasional tentang kelautan di Gedung Merdeka, Bandung, Rabu, 11 Juni 2014.
Menurut Mega, temannya itu membawa armada kapal besar dan kecil. Kapal besar untuk memproduksi langsung hasil ikan segar dalam kaleng ditempatkan di batas wilayah perairan Indonesia. "Nanti kalau saya tangkap kamu, kamu yang keluarkan. Maksudnya, saya yang suruh mengeluarkan dia karena dia sudah memberikan informasi itu," ujar Mega.
Sebanyak 20 kapal ukuran sedang masuk untuk mengambil ikan. Ada empat kapal yang sengaja diatur untuk ditangkap patroli keamanan. Sisanya, yaitu 16 kapal, mengambil ikan dan membawa tangkapan ke kapal besar di luar perbatasan Indonesia. "Siapa yang mau beli, ini ada ikan tuna segar sudah dikalengkan. Saya kira banyak yang tahu hal itu. Kenapa kita menutup mata," kata Megawati.
Calon presiden Joko Widodo yang berpidato sebelum Megawati mengatakan untuk memperkuat pengamanan laut, jumlah kapal patroli harus ditambah. Selain itu, pemerintah perlu membeli pesawat pengintai tanpa awak untuk mencegah pencuri ikan. "Manajemen pengawasan, kapal harus benar-benar patroli," ujarnya.
Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo mengakui pengendalian kapal-kapal pencuri masih sulit dilakukan. Kementerian hanya punya 27 unit kapal berukuran kecil dibanding kapal pencuri ikan. "Kalau kapal illegal fisihing datang kita kejar, dia sudah speed-nya 100 kilometer per jam, (kapal) kita hanya 50 kilometer per jam. Ini kaitannya dengan anggaran," kata Cicip.
RI Bakal Gelar Forum Negara Pulau dan Kepulauan, Bahas Isu Iklim hingga Pencemaran
20 Juli 2023
RI Bakal Gelar Forum Negara Pulau dan Kepulauan, Bahas Isu Iklim hingga Pencemaran
Pemerintah akan menggelar Forum Negara Pulau dan Kepulauan (Archipelagic and Island States/Ais Forum) pada 10-11 Oktober 2023 di Bali. Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi atau Kemenko Marves menyebut, forum tersebut akan menghadirkan delegasi dari 51 negara anggota Ais Forum.