Chevron Tertarik Garap Gas Selat Makassar  

Reporter

Selasa, 10 Juni 2014 07:57 WIB

AP/Hadi Mizban

TEMPO.CO, Makassar - Kepala Bagian Hubungan Masyarakat SKK Migas Handoyo B. Santoso mengatakan PT Chevron Pasific Indonesia tertarik menggarap potensi gas di Selat Makassar. Nilai investasi PT Chevron yang akan masuk mencapai US$ 12 miliar. Diperkirakan pada 2015 mendatang gas dari Selat Makassar sudah bisa diproduksi.

"Selat Makassar telah masuk proyek pengeboran gas di tengah laut atau Indonesia Deep Water Development (IDD) PT Chevron Pasific Indonesia," kata Handoyo di sela seminar gerakan sadar energi di kampus Universitas Hasanuddin (Unhas), Kabupaten Gowa, Senin, 9 Juni 2014.

Jika terealisasi, menurut Handoyo, akan menguntungkan pemerintah pusat dan daerah. Gas di Selat Makassar akan menarik minat perbankan, meningkatkan usaha lokal, dan menyediakan lapangan kerja untuk masyarakat lokal.

"Pasti akan membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat lokal. Intinya pemerintah daerah pasti dilibatkan," dia menjelaskan.

Sekretaris Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Sulawesi Selatan Syamsul Bahri mengatakan pihaknya menawarkan lahan gas di blok Spermonde, Pare Pare, dan blok Takabonerate. Namun rencana eksplorasi gas PT Chevron belum disampaikan kepada pemerintah provinsi. Pihaknya juga belum tahu secara pasti lokasi ladang pengeborannya.

"Sudah ada beberapa lahan gas yang kita tawarkan kepada investor," katanya.

Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Saleh Abdurrahman mengatakan potensi gas bumi Indonesia memang masih cukup besar. Apalagi produksi gas cenderung meningkat.

Cadangan gas Indonesia berkisar 1,6 persen dari cadangan dunia atau sekitar 152,9 TSCF. Adapun cadangan di Sulawesi sekitar 2,58 TSCF.

"Tapi kita masih terkendala pada ketersediaan infrastruktur," ia mengungkapkan.

Kebutuhan energi diproyeksikan tumbuh stabil pada kisaran 5 persen. Ketergantungan pada minyak bumi pun masih sangat tinggi atas bauran energi primer nasional, sekitar 49 persen. Ketergantungan terhadap impor juga meningkat. Sedangkan produksi minyak bumi cenderung turun secara alamiah. Subsidi energi masih tetap tinggi karena pada tahun 2013 mencapai Rp 299 triliun.

"Semua ini sangat melimpah di Indonesia," katanya.

MUHAMMAD YUNUS

Berita terkait

Kemenperin Tegaskan Perluasan Industri Penerima Harga Gas Khusus Tak Bebani Industri Migas

23 Februari 2024

Kemenperin Tegaskan Perluasan Industri Penerima Harga Gas Khusus Tak Bebani Industri Migas

Kemenperin menbantah Kementerian ESDM terkait perluasan harga gas khusus industri yang dinilai membebani industri migas.

Baca Selengkapnya

Pengeboran 849 Sumur hingga Akhir 2023, SKK Migas: Produksi Gas Meningkat 1,3 Persen

12 Desember 2023

Pengeboran 849 Sumur hingga Akhir 2023, SKK Migas: Produksi Gas Meningkat 1,3 Persen

SKK Migas mencatat peningkatan angka produksi minyak di tahun ini.

Baca Selengkapnya

Kontrak yang Diteken di Forum Kapasitas Nasional III 2023 Jakarta Tembus Rp 20,2 T

26 November 2023

Kontrak yang Diteken di Forum Kapasitas Nasional III 2023 Jakarta Tembus Rp 20,2 T

SKK Migas mengungkapkan total nilai kontrak antarperusahaan dalam negeri yang ditandatangani di Forum Kapasitas Nasional (Kapnas) III 2023 Jakarta

Baca Selengkapnya

SKK Migas: Nilai Investasi Eksplorasi Minyak dan Gas Tahun Ini US$ 1,7 Miliar, Tertinggi sejak 2016

23 Januari 2023

SKK Migas: Nilai Investasi Eksplorasi Minyak dan Gas Tahun Ini US$ 1,7 Miliar, Tertinggi sejak 2016

SKK Migas akan melakukan eksplorasi minyak dan gas di 57 sumur dengan nilai investasi mencapai US$ 1,7 miliar. Tertinggi sejak 2016.

Baca Selengkapnya

SKK Migas Targetkan Pengeboran 57 Sumur Eksplorasi, Bertambah 90 Persen

19 Januari 2023

SKK Migas Targetkan Pengeboran 57 Sumur Eksplorasi, Bertambah 90 Persen

SKK Migas menargetkan pengeboran sebanyak 57 sumur eksplorasi tajak pada 2023, meningkat 90 persen dibanding capaian tahun 2022.

Baca Selengkapnya

Penyalahgunaan BBM Selama 2022 1,4 Juta Liter, BPH Migas: Dominan Solar

3 Januari 2023

Penyalahgunaan BBM Selama 2022 1,4 Juta Liter, BPH Migas: Dominan Solar

BPH Migas bersama Polri mengungkap penyalahgunaan bahan bakar minyak atau BBM sebanyak 1,4 juta liter sepanjang tahun 2022.

Baca Selengkapnya

Airlangga Buka Peluang Revisi Regulasi untuk Mendorong Industri Migas

24 November 2022

Airlangga Buka Peluang Revisi Regulasi untuk Mendorong Industri Migas

Airlangga Hartarto meminta agar SKK Migas melakukan langkah-langkah agar situasi iklim investasi maupun insentif bisa lebih baik di industri migas.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Optimalkan Kebijakan Fiskal untuk Dorong Industri Hulu Migas

23 November 2022

Sri Mulyani Optimalkan Kebijakan Fiskal untuk Dorong Industri Hulu Migas

Sri Mulyani Indrawati menyatakan bakal mengoptimalkan kebijakan fiskal untuk mendukung pertumbuhan pertumbuhan industri migas.

Baca Selengkapnya

Kepala SKK Migas Sebut Industri Hulu Minyak dan Gas RI Butuh Investasi USD 179 Miliar

23 November 2022

Kepala SKK Migas Sebut Industri Hulu Minyak dan Gas RI Butuh Investasi USD 179 Miliar

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menjelaskan industri hulu minyak dan gas (migas) membutuhkan investasi yang cukup besar.

Baca Selengkapnya

Eks Menteri Pertambangan Soebroto Sebut Industri Hulu Migas Bukan Sunset Industri

28 Oktober 2022

Eks Menteri Pertambangan Soebroto Sebut Industri Hulu Migas Bukan Sunset Industri

Menteri Pertambangan dan Energi RI periode 1978-1988, Soebroto, mengatakan industri hulu minyak dan gas (migas) bukan sunset industri, tetapi menjadi sunrise industri

Baca Selengkapnya