Ini Penyebab Dinding Menara Kudus Rapuh

Reporter

Jumat, 6 Juni 2014 03:45 WIB

Sejumlah umat muslim melaksanakan salat Tarawih perdana di Masjid Menara Kudus, Jawa Tengah, Selasa (9/7). ANTARA/Andreas Fitri Atmoko

TEMPO.CO , Kudus - Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah memperbaiki menara masjid Kudus. Perbaikan dilakukan setelah diketahui dinding yang mengeropos pada bangunan menara yang telah berusia ratusan tahun.

"Hampir 60 persen dinding menara rusak," Kata Rabiman Koordinator Tim Pemugararan BPCB Jawa Tengah, Kamis, 5 Juni 2014. (Baca juga: Pemerintah Kota Semarang Gagal Ambil Alih Bangunan Haritage)

Kerusakan diakibatkan dari faktor alam, seperti sinar matahari dan curah hujan yang lama kelamaan mengikis dinding menara yang materialnya berupa batu bata. Banyaknya burung gereja yang mematuk batu bata juga menambah kerusakan pada dinding menara.

"Ditambah lagi keberadaan menara masjid Kudus yang terletak di tengah keramaian Kota Kudus sehingga banyak kendaraan bermotor yang melintas dan membuat dinding menara semakin rapuh," ujarnya.

Untuk mengurangi kerusakan pada bangunan akibat dampak getaran dari kendaraan yang melintas. BPCB Jawa Tengah akan membangun peredam di sekeliling bangunan menara. Peredam ini berfungsi sebagai penahan agar mengurangi dampak getaran.

Patok ini akan dibangun pada kedalaman 1,5 meter dan lebar 1 meter, material yang digunakan berupa pasir dan batu kali. Saat ini sudah banyak Candi di Jawa yang membangun patok disekililing bangunannya. Tujuan dari peredam ini agar menjaga kekokohan bangunan cagar budaya tersebut.

Menurut Rabiman, perbaikan masjid menara Kudus akan dilakukan selama 7 bulan terhitung sejak tanggal 1 Juni lalu. Perbaikan menara ini melibatkan 10 tenaga ahli dari BPBC Jawa Tengah serta 20 orang tenaga lokal.

Sejak ratusan tahun setelah berdirinya bangunan menara. Belum pernah ada pemugaran secara menyeluruh pada bangunan bersejarah terebut. Perbaikan pernah dilakukan pada tahun 80-an oleh BPCB dengan bantuan dana dari Yayasan Masjid, Menara dan Makam Sunan Kudus yang peduli akan bangunan bersejarah tersebut.

"Pada saat itu perbaikan itu hanya berupa penambalan pada dinding menara yang berongga, karena dananya tidak banyak" kata Rabiman kepada Tempo. Baru pada tahun 2013 pemerintah mulai menganggarkan dana perbaikan menara yang diambil dari APBN tahun lalu. Perbaikan itu meliputi bagian atap, mustoko, sirap serta dinding bagian paling atas menara sebanyak 28 lapis, perbaikan juga dilakukan kurang lebih 7 bulan.

Pejabat Pembuat Komitmen BPBC, Erik Budiarto mengatakan pemerintah telah menyediakan dana sekitar Rp 300 juta yang diambil dari APBN tahun 2014. Biaya ini bisa berkurang karena BPCB Jawa Tengah menggunakan sistem lelang untuk pada perbaikan kali ini. "Tahun ini kami menggunakan prosedur pelelangan bahan baku sehingga bisa menekan biaya perbaikan," Kata Budiarto.

Menurut Rabiman untuk memperbaiki dinding menara, ia dan timnya harus memesan batu bata khusus yang berasal dari daerah Jati Rogo, Jawa Timur. Untuk merekatkan batu bata, tim konservasi tidak menggunakan semen. Lem perekat berasal dari bubuk batu bata serta bantuan gamping yang dicampur dengan air. (Baca juga: Batu Besar Bukit Boko Terancam Ambrol)

FARAH FUADONA





Berita Terpopuler
Putri Jepang Lepas Gelar Demi Nikahi Pria Biasa

Kuburan 796 Anak Ditemukan di Septic Tank Gereja

Menteri Suswono Sebut Dua Kader PKS Terima Duit

Berita terkait

Pemandian Kuno Caracella di Roma Kembali Berair setelah 1.000 Tahun, jadi Daya Tarik Turis

30 hari lalu

Pemandian Kuno Caracella di Roma Kembali Berair setelah 1.000 Tahun, jadi Daya Tarik Turis

Reruntuhan pemandian kuno ini menjadi tujuan wisata populer dan menjadi tuan rumah konser-teater di Roma.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Efek Cuaca Ekstrem di Jawa Tengah, BRIN Gelar Operasi TMC

24 Februari 2023

Antisipasi Efek Cuaca Ekstrem di Jawa Tengah, BRIN Gelar Operasi TMC

BRIN dan BMKG menggelar Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca di Jawa Tengah untuk mengantisipasi efek Cuaca Ekstrem.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Sesalkan Bangunan Kuno di Barat Tugu Tani Tak Bisa Diapa-apakan

22 September 2022

Anies Baswedan Sesalkan Bangunan Kuno di Barat Tugu Tani Tak Bisa Diapa-apakan

Anies Baswedan menyebut pentingnya memanfaatkan bangunan cagar budaya di Ibu Kota untuk kegiatan kekinian tanpa meninggalkan aspek konservasi.

Baca Selengkapnya

Melancong ke Liverpool Tak Hanya ke Stadion Anfield dan Museum The Beatles

20 Juni 2022

Melancong ke Liverpool Tak Hanya ke Stadion Anfield dan Museum The Beatles

Liverpool salah satu kota di Inggris yang menawarkan destinasi wisata menarik selain Stadion Anfield markas Liverpool FC dan serba The Beatles,

Baca Selengkapnya

Ekspor Naik, Pemprov Jateng Catat Surplus Perdagangan

2 November 2021

Ekspor Naik, Pemprov Jateng Catat Surplus Perdagangan

Data ekspor Jateng mengalami surplus yang paling tinggi selama 3 tahun terakhir.

Baca Selengkapnya

Pemuda Seluruh Indonesia Ikuti Peringatan Sumpah Pemuda di Semarang

28 Oktober 2021

Pemuda Seluruh Indonesia Ikuti Peringatan Sumpah Pemuda di Semarang

Dengan kondisi turbulensi akibat pandemi, anak muda dituntut berkontribusi untuk membantu kebangkitan bangsa.

Baca Selengkapnya

Belajar Tangani Terorisme, Ganjar Nonton Film The Mentors

26 Oktober 2021

Belajar Tangani Terorisme, Ganjar Nonton Film The Mentors

Sekolah juga harus jadi sasaran pemahaman, sebab dinilai menjadi tempat yang subur untuk berkembangnya terorisme.

Baca Selengkapnya

Pemprov Jateng Raih Anugerah Keterbukaan Informasi Publik 2021

26 Oktober 2021

Pemprov Jateng Raih Anugerah Keterbukaan Informasi Publik 2021

Keterbukaan informasi publik ini tak sekadar hak namun juga bisa dijadikan pedoman.

Baca Selengkapnya

Di Hari Santri, Ganjar dan ASN Jateng Berpakaian Ala Santri

22 Oktober 2021

Di Hari Santri, Ganjar dan ASN Jateng Berpakaian Ala Santri

Kepada para santri di seluruh Indonesia, Ganjar berharap santri makin adaptif dan selalu memberikan inspirasi.

Baca Selengkapnya

Anggota DPRD Jateng Sarungan di Hari Santri

22 Oktober 2021

Anggota DPRD Jateng Sarungan di Hari Santri

Spirit perjuangan para ulama dan santri menjadi semangat pengingat untuk menghormati para guru dan kiai.

Baca Selengkapnya