Dita Indah Sari Pimpin PRD

Reporter

Editor

Sabtu, 19 Maret 2005 02:05 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Partai Rakyat Demokratik (PRD) menuntut pergantian pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono. "PRD mengharapkan pemerintahan yang lebih berani dan lebih memiliki harga diri dalam menghadapi neokolonialisme dan Orde Baru," kata Ketua Umum Komite Pimpinan Pusat Dita Indah Sari dalam pidato peluncuran pengurus baru PRD di Hotel Sahid Jaya, Jumat (18/3) Dalam Kongres Luar Biasa PRD di Jawa Tengah, Januari lalu, Dita terpilih menjadi ketu umum. Hadir dalam acara di hotel bintang empat di kawasan elit Jalan Sudirman, Jakarta Selatan itusastrawan Pramoedya Ananta Toer, anggota DPR dari Partai Amanat Nasional Alvin Lie, bekas Menteri Koordinator Perekonomian Rizal Ramli, serta bekas aktivis mahasiswa Hariman Siregar. Para anggota dan pendukung PRD ikut meramaikan acara yang jauh dari kesan formal itu.Acara dibuka dengan penampilan paduan suara PRD yang membawakan lagu-lagu perlawanan, dilanjutkan pembacaan puisi tentang Aceh, sambutan, dan hiburan. Di sela-sela acara berkali-kali bergema yel-yel pro rakyat. Pengurus teras PRD yang lain: Agus Priyono (Sekretaris Jenderal), Danial Indrakusuma (Wakil Sekretaris Jenderal), dan Haris Sitorus (Wakil Sekretaris Jenderal II), Lukman Hakim (Ketua I), Vivi Widyawati (Ketua II), dan A.J. Susmana (Ketua III).Pada 1994 - 1996, Dita menjabat Ketua Umum Pusat Perjuangan Buruh Indonesia (PPBI). Lalu 1996 sampai sekarang, dia menjadi Ketua Front Nasional Perjuangan Buruh Indonesia (FNPBI). Atas dedikasinya memperjuangkan nasib buruh, dua kali Dita memperoleh penghargaan: Wertheim Award (1997) dan Magsaysay Award dari Yayasan Ramond Magsaysay Filipina (2001) untuk kategori emergent leadership.Harun Mahbub-Tempo

Berita terkait

Gelar Dies Natalis, Ini Alasan Demokrat Tak Undang Jokowi

7 Februari 2017

Gelar Dies Natalis, Ini Alasan Demokrat Tak Undang Jokowi

Partai Demokrat yang menggelar dies natalis ke-15, tidak mengundang Presiden Jokowi karena ingin pertemuan Jokowi-SBY empat mata.

Baca Selengkapnya

Dituding Bikin Pecah Demokrat, Ahok: Kamu Pusing Amat

29 September 2016

Dituding Bikin Pecah Demokrat, Ahok: Kamu Pusing Amat

Ahok tidak mau ambil pusing soal tudingan dirinya menjadi penyebab pecahnya internal Demokrat yang mengusung dia dalam Pilkada.

Baca Selengkapnya

SBY Siap Pimpin Demokrat, Asal Dua Syarat Ini ...  

24 April 2015

SBY Siap Pimpin Demokrat, Asal Dua Syarat Ini ...  

SBY bersedia menjadi ketua umum dengan sejumlah syarat. Apa
saja?

Baca Selengkapnya

Waketum: SBY Netral karena Masih Jabat Presiden  

17 Juni 2014

Waketum: SBY Netral karena Masih Jabat Presiden  

Ini bentuk komitmen memajukan demokrasi di Tanah Air.

Baca Selengkapnya

Syarief Hasan Tak Percaya Popularitas SBY Merosot

27 Juni 2011

Syarief Hasan Tak Percaya Popularitas SBY Merosot

Popularitas SBY tak serta merta menurun karena dikaitkan dengan kasus Nazaruddin, mantan bendahara umum Partai Demokrat.

Baca Selengkapnya

PRD Sayangkan Sikap PKS Dukung SBY

30 Agustus 2004

PRD Sayangkan Sikap PKS Dukung SBY

Menurut PRD, dengan mendukung SBY-Kalla, PKS sama saja dengan partai-partai lain yang berorientasi pada power sharing.

Baca Selengkapnya

Anggotanya Meningal di Tahanan, PRD Mengadu ke Komnas HAM

26 Agustus 2004

Anggotanya Meningal di Tahanan, PRD Mengadu ke Komnas HAM

Saddam Husein alias Chuzaini, Ketua PRD Pekalongan meninggal dalam tahanan LP Pekalongan pada 21 Agustus 2004, karena fasilitas tempat tinggal yang tidak layak dan sehat.

Baca Selengkapnya

PRD Serukan Golput

12 Juli 2004

PRD Serukan Golput

Menurut PRD tidak akan ada gunanya lagi memilih presiden di putaran kedua.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Mega-Hamzah Dituntut Mundur

8 Maret 2004

Pemerintah Mega-Hamzah Dituntut Mundur

Gagalnya membela hak-hak perempuan, diskrimintif terhadap perempuan dan banyaknya koruptor dibebaskan, jadi isu besar unjuk rasa menuntut mundurnya pemerintahan Mega-Hamzah.

Baca Selengkapnya