Polisi Aniaya Polisi di Cirebon

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Kamis, 5 Juni 2014 04:31 WIB

Ilustrasi penganiayaan. Elf.ru

TEMPO.CO , Jakarta:Seorang anggota polisi menganiaya anggota polisi lainnya di Cirebon, Jaw Barat, Selasa 3 Juni 2014 malam. Akibatnya seorang diantaranya mengalami luka serius.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Tempo, Brigadir Dua Rudi, yang merupakan anggota kepolisian resor Kuningan tengah mengisi bahan bakar di salah satu pom bensi di kawasan Perumnas Harjamukti, Kota Cirebon.

"Tiba-tiba mobil Brigadir Dadang datang, kata Ribut, ayah Rudi. Brigadir Dadang pun langsung menghardik Rudi setelah turun dari kendaraannya. Dadang diantaranya mempertanyakan identitas Rudi. "Kamu anggota mana?" ucap Ribu menirukan hardikan Dadang. Setelah itu Dadang pun langsung memukul dan membacok Rudi.

Akibat penganiayaan tersebut, Rudi mengalami luka yang cukup parah. Rudi pun harus menerima 9 jahitan diantaranya di bagian mata, pelipis dan telinga.

Ribut mengaku jika keluarga mereka tidak terima dengan perbuatan pelaku. "Kami sudah melaporkannya ke Polres Cirebon Kota setengah jam setelah kejadian,"kata Ribut.

Pihak keluarga, lanjut Ribut, menuntut agar pelaku segera ditangkap dan diproses hukum. Bahkan bila benar-benar dianggap telah melanggar aturan dan ketentuan yang berlaku untuk dipecat dari anggota polisi. Hingga kini pihak keluarga belum mengetahui latar belakang penganiayaan yang dilakukan Dadang terhadap Rudi.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Cirebon Kota Ajun Komisaris Hidayatullah mengungkapkan jika mereka telah memeriksa dua orang saksi. "Keduanya merupakan warga yang berada di lokasi saat kejadian berlangsung," kata Hidayatullah. Sedangkan Dadang telah diperiksa oleh Provos namun belum dilakukan penahanan.

Saat ditanyakan motif penganiayaan yang dilakukan Dadang terhadap Rudi, Hidayatullah enggan untuk menyebutkannya.

Secara terpisah Kepala Bidang Humas Polda Jabar, Komisaris Besar Martinus Sitompul melalui pesan BlackBerry kepada media menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat atas peristiwa penganiayaan yang melibatkan sesama anggota polisi. "Kami sampaikan permohonan maaf kepada masyarakat karena masih ada anggota Polri yang tak menunjukkan perilaku baik," katanya.

IVANSYAH
Berita Terpopuler:
Hal yang Akan Terjadi Jika Jins Tak Pernah Dicuci

Ditabrak Kereta, Direktur BNPB Kritis

Rekening Dana Kampanye Jokowi Hanya Tiga

SBY Sebut Kinerja Sepuluh Kementerian Buruk





Berita terkait

Komnas HAM Catat Ada 12 Peristiwa Kekerasan di Papua pada Maret-April 2024

21 hari lalu

Komnas HAM Catat Ada 12 Peristiwa Kekerasan di Papua pada Maret-April 2024

Komnas HAM mendesak pengusutan kasus-kasus kekerasan yang terjadi di Papua secara transparan oleh aparat penegak hukum

Baca Selengkapnya

Prajurit Siksa Warga Papua, Kapuspen: TNI Bukan Malaikat

37 hari lalu

Prajurit Siksa Warga Papua, Kapuspen: TNI Bukan Malaikat

Kapuspen TNI menyebut jumlah anggota TNI ribuan, sedangkan yang melakukan penyiksaan hanya sedikit.

Baca Selengkapnya

Amnesty International: Penganiayaan di Papua Berulang karena Pelaku Tak Pernah Dihukum

43 hari lalu

Amnesty International: Penganiayaan di Papua Berulang karena Pelaku Tak Pernah Dihukum

Amnesty Internasional mendesak dibentuknya tim gabungan pencari fakta untuk mengusut kejadian ini secara transparan, imparsial, dan menyeluruh.

Baca Selengkapnya

KontraS Minta Panglima TNI Segera Bahas Reformasi Peradilan Militer

6 Oktober 2021

KontraS Minta Panglima TNI Segera Bahas Reformasi Peradilan Militer

Hasil pemantauan KontraS selama Oktober-2021-September 2021 menunjukkan reformasi peradilan militer jalan di tempat.

Baca Selengkapnya

Serial Netflix Populer Ungkap Pelecehan yang Terjadi di Militer Korea Selatan

16 September 2021

Serial Netflix Populer Ungkap Pelecehan yang Terjadi di Militer Korea Selatan

Serial Netflix Deserter Pursuit memicu perdebatan tentang militer Korea Selatan karena menceritakan pelecehan dan kekerasan selama wajib militer.

Baca Selengkapnya

2 Anggota Lakukan Kekerasan ke Warga Papua, TNI AU Minta Maaf

27 Juli 2021

2 Anggota Lakukan Kekerasan ke Warga Papua, TNI AU Minta Maaf

TNI AU menyatakan penyesalan dan meminta maaf atas insiden dua anggotanya yang melakukan kekerasan terhadap seorang warga Papua di Merauke.

Baca Selengkapnya

Jokowi Diminta Investigasi Kasus Kekerasan di Paniai Papua

5 Juli 2018

Jokowi Diminta Investigasi Kasus Kekerasan di Paniai Papua

Amnesti Internasional Indonesia meminta Jokowi membentuk tim investigasi guna mengungkap kasus kekerasan yang terjadi di Paniai, Papua.

Baca Selengkapnya

Berdamai, Dokter Militer dan Petugas Bandara Bersepakat Ini

8 Juli 2017

Berdamai, Dokter Militer dan Petugas Bandara Bersepakat Ini

Keduanya menyepakati bentuk pertanggungjawaban Guyum setelah menampar adalah meminta maaf secara tertulis kepada Fery, institusi, dan PT Angkasa Pura.

Baca Selengkapnya

Tampar Petugas Avsec Bandara, Dokter Militer Mengaku Refleks

8 Juli 2017

Tampar Petugas Avsec Bandara, Dokter Militer Mengaku Refleks

Jumat malam, polisi melepas Guyum setelah menandatangani kesepakatan damai dan bersalaman dengan Fery.

Baca Selengkapnya

Berdamai, Polisi Melepas Dokter Militer Penampar Petugas Bandara  

8 Juli 2017

Berdamai, Polisi Melepas Dokter Militer Penampar Petugas Bandara  

Guyun mengaku salah dan meminta maaf atas penamparan yang dilakukannya. "Proses damai berjalan lancar tanpa ada intervensi pihak manapun."

Baca Selengkapnya