Sampoerna Mulai Beri Latihan Ribuan Eks Buruhnya  

Reporter

Selasa, 3 Juni 2014 16:26 WIB

TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jember - PT HM Sampoerna Tbk mulai memberikan pelatihan kewirausahaan kepada ribuan bekas buruh mereka yang pernah bekerja di pabrik sigaret kretek tangan (SKT) di Desa Garahan, Kecamatan Silo, Jember, Selasa, 3 Juni 2014.

Pelatihan itu dilakukan di gedung Soetardjo Universitas Jember. PT HM Sampoerna bekerja sama dengan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Jember. "Pelatihan dilakukan bertahap selama lima kali. Hari ini 5.000 orang, selanjutnya masing-masing 450 orang," ujar Hidayat, Sekretaris Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Jember. (Baca: Pabrik Tutup, Sampoerna Beri Latihan Kewirausahaan)

Dia menambahkan, persoalan pesangon untuk 2.492 bekas buruh itu juga sudah dituntaskan. PT HM Sampoerna, kata dia, akan membayarkan semua hak buruh mulai pekan kedua bulan ini. "Tidak ada masalah. Sampoerna memberi pesangon dan THR (tunjangan hari raya) antara Rp 7 juta hingga Rp 12 juta," katanya. (Baca: Buruh Sampoerna Terima Pesangon hingga Rp 12 Juta)

Henny Susanto, Head of Stakeholder Regional Relations and CSR PT HM Sampoerna Tbk, mengatakan pelatihan para bekas buruh Sampoerna itu terbagi dalam tiga sesi. Sesi pertama, kata dia, adalah materi motivasi usaha, kemudian kewirausahaan. "Yang ketiga pelatihan manajemen keuangan sederhana. Karena sebentar lagi mereka akan menerima pesangon dalam jumlah cukup besar," kata Henny.

Sampoerna, kata Henny, juga akan mulai memberikan uang pesangan kepada ribuan bekas buruhnya mulai 13 Juni 2014 nanti. "Tetapi kami upayakan dipercepat lagi agar para karyawan terdampak itu bisa segera mengelola dengan baik," ujarnya.

Manajemen Sampoerna resmi mengumumkan penutupan pabrik SKT ini pada 16 Mei 2014. Sekitar 2.700 buruh SKT di Plant Kunir di-PHK menyusul penutupan pabrik ini. Direksi PT HM Sampoerna Tbk menyatakan keputusan penutupan dua pabrik sigaret kretek tangan (SKT) milik Sampoerna yang beroperasi di Lumajang dan Jember merupakan dampak penurunan pangsa pasar segmen SKT, sehingga volume penjualan semua merek SKT ikut tergerus.

“Kami tidak melihat akan adanya perubahan tren pada segmen SKT dalam waktu dekat,” ujar Maharani Subandhi, Sekretaris Perusahaan Sampoerna, dalam keterangan pers yang diterima Tempo. (Baca: Penjelasan HM Sampoerna Soal PHK Ribuan Pekerjanya)

Menurut dia, keputusan merumahkan sekitar 4.900 pekerjanya yang berada di dua kabupaten itu merupakan dampak langsung dari penurunan tersebut. Perusahaan mencatat tahun lalu volume penjualan mengalami penurunan sebesar 13 persen, sementara hingga kuartal pertama tahun 2014 penurunan mencapai 16,1 persen.

MAHBUB DJUNAIDY

Berita Terpopuler
KPK Cegah Teman Dekat Ibas Yudhoyono
Lima Parpol di Pacitan Dukung Jokowi-JK
PDIP: Tak Ada Perwira TNI di Tim Sukses Jokowi
Mari Pangestu Usulkan Visa Gratis ke Negara Muslim
Ahok Dilaporkan Kuasa Hukum Udar ke Mabes Polri






Berita terkait

Indonesia Tertinggal dalam Pengendalian Industri Tembakau di Tingkat ASEAN

4 hari lalu

Indonesia Tertinggal dalam Pengendalian Industri Tembakau di Tingkat ASEAN

Hingga hari ini, kata Bigwanto, pemerintah belum mempunyai regulasi yang memadai untuk mengendalikan produk tembakau.

Baca Selengkapnya

Tak Ingin Pikun Usia Muda? Lakukan Tips Berikut

13 hari lalu

Tak Ingin Pikun Usia Muda? Lakukan Tips Berikut

Gaya hidup membantu untuk mengurangi resiko pikun sampai demensia alzheimer.

Baca Selengkapnya

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

24 hari lalu

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

Polisi menangkap perempuan berinisial SJ alias Ceria, 43 tahun, karena menjual narkotika jenis sabu.

Baca Selengkapnya

Operator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun

28 hari lalu

Operator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun

Operator kereta di Jerman Deutsche Bahn (DB) mengumumkan melarang merokok ganja di area-area stasiun per 1 Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

30 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Tersinggung Tak Diberi Utang, Pemuda di Kembangan Bakar Warung Rokok

43 hari lalu

Tersinggung Tak Diberi Utang, Pemuda di Kembangan Bakar Warung Rokok

Tersinggung tak boleh utang rokok, pelaku membakar warung dengan melempar botol bensin dan tisu yang telah dibakar.

Baca Selengkapnya

Pria di Medan Bunuh Ibu Kandung Gara-gara Kesal Diomeli karena Minta Uang Rokok

47 hari lalu

Pria di Medan Bunuh Ibu Kandung Gara-gara Kesal Diomeli karena Minta Uang Rokok

Wem Pratama, 33 tahun, warga Jalan Tuba 3, Kota Medan, membunuh ibu kandungnya, Megawati, 55 tahun dengan memukul dan menggorok leher.

Baca Selengkapnya

Spesialis Jantung: Hasil Pemeriksaan Medis Baik Tak Jamin Perokok Sehat

57 hari lalu

Spesialis Jantung: Hasil Pemeriksaan Medis Baik Tak Jamin Perokok Sehat

Hasil pemeriksaan medis yang baik tak menjamin perokok sehat. Untuk memastikan kesehatan perokok satu-satunya jalan adalah total berhenti merokok.

Baca Selengkapnya

Selandia Baru Larang Rokok Elektrik Sekali Pakai

20 Maret 2024

Selandia Baru Larang Rokok Elektrik Sekali Pakai

Selandia Baru akan akan melarang penjualan rokok elektrik sekali pakai untuk menurunkan angka perokok usia muda.

Baca Selengkapnya

Soal Lobi ke Istana, Bos Perusahaan Rokok Sebut Penyampaian Pendapat sesuai Aturan

9 Maret 2024

Soal Lobi ke Istana, Bos Perusahaan Rokok Sebut Penyampaian Pendapat sesuai Aturan

Faisal Basri menyatakan perusahaan rokok memiliki lobi-lobi yang kuat di lingkungan Istana dan pembuat undang-undang.

Baca Selengkapnya