Soal PKI Gus Dur Somasi Balik LBH Jakarta

Reporter

Editor

Kamis, 17 Maret 2005 17:36 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Abdurrahman Wahid menempuh jalur hukum menghadapi somasi dari LBH Jakarta tentang gugatan eks tahanan politik (tapol). "Mereka itu sebenarnya salah alamat. Wong saya sudah bela mereka mati-matian sejak tahun 1970,"ujar Wahid kepada wartawan di kediamannya, Ciganjur, Jakarta Selatan hari ini (17/3).Tuntutan somasi yang dilayangkan pihak LBH Jakarta tersebut, menurut Wahid, seharusnya ditujukan kepada mantan Presiden Suharto dan BJ Habibie. "Dalam surat kuasa eks tapol yang salah satunya adalah Pramoedya, tidak disebutkan nama saya. Kok LBH Jakarta mengirim somasi ke saya," ujarnya. Lembaga Bantuan Hukum Jakarta (LBH) sebelumnya menerima surat kuasa dari beberapa eks tapol pada tanggal 14 September 2004. Mereka segera menindaklanjuti dengan mengirim surat somasi kepada Abdurrahman Wahid pada tanggal 10 Januari 2004 dengan Surat no.036/SK/LBH/I/2005. "Saya dikira tidak memperjuangkan hak-hak mereka,"ujar Gus Dur. Pihak kuasa hukum yang ditunjuk Gus Dur yakni LKBH UI (Lembaga Konsultasi Bantuan Hukum UI) segera melayangkan surat ke LBH jakarta pada tanggal 16 Februari 2005. "Sampai sekarang tidak ada jawaban dari LBH Jakarta," ujar Chudry Sitompul, pengacara Gus Dur.Terkait pemeriksaan polisi itu, Chudry menyatakan pihaknya terpaksa menempuh jalur hukum. "Jadi beliau diperiksa sebagai saksi pelapor saja. Harusnya beliau yang datang ke Polda. Tetapi karena kondisi beliau yang sakit, merekalah yang datang," ujar Chudry. Chudry tidak mau menyebutkan tim penyidik dari kepolisian yang mendatangi rumah Gus Dur ini. "Pokoknya dari Reserse Kriminal Polda Metro saja," ujarnya.Eks Tapol yang disebutkan dalam surat kuasa itu ada sembilan orang, salah satunya Pramoedya Ananta Toer, budayawan. "Saya kurang yakin Pramoedya ikut. Buktinya tanda tangan dia di surat kuasa tidak ada. Saya cukup dekat dengan Pram. Yayasan Pram itu khan salah satu pendirinya saya juga,"ujar Gus Dur. Nama-nama eks tapol yang disebut dalam surat kuasa yakni Nani Nurani (wiraswasta), Mbong Sudiyatmo (eks AL), Dadang (wiraswasta), Hargono (wiraswasta), Marwoto (eks PNS), Harifin Hani (eks PNS), Pramoedya Ananta Toer (budayawan), Syafei Simatupang, dan Purnaningsih. "Saya tidak senang, merasa terganggu. Sudah ditolong kok gitu. Kalau sembilan nama itu saya enggak peduli. Istilahnya saya enggak gaul dah. Tetapi yang lain-lain mendengar itu bisa marah," ujar Gus Dur. Menurut Gus Dur, dr.Ribka Ciptaning Proletariati mengeluarkan buku keduanya 'PKI Jadi Anggota Parlemen' pun dia bersedia menghadiri dan memberikan kata pengantar di bukunya itu. Somasi balik tersebut merupakan upaya menepis isu yang beredar di masyarakat. Soalnya, menurut Wahid melekatnya anggapan sampai anak cucu bahwa dirinya memandang PKI tidak benar.Asep

Berita terkait

Kilas Balik 23 Tahun Lalu Presiden Gus Dur Tetapkan Hari Raya Imlek Sebagai Hari Libur

24 hari lalu

Kilas Balik 23 Tahun Lalu Presiden Gus Dur Tetapkan Hari Raya Imlek Sebagai Hari Libur

Keputusan 23 tahun lalu ini merupakan sebuah keputusan revolusioner Gus Dur mengingat di Orde Baru, perayaan Imlek di tempat-tempat umum dilarang.

Baca Selengkapnya

Mengenang Gus Dur: Berikut Profil, Pemikiran, hingga Prosesi Pemakamannya

1 Januari 2024

Mengenang Gus Dur: Berikut Profil, Pemikiran, hingga Prosesi Pemakamannya

Genap 14 tahun kepergian Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Berikut kilas balik profil dan perjalanannya sebagai ulama dan presiden ke-4 RI.

Baca Selengkapnya

AS Bebaskan Sekutu Presiden Venezuela dengan Imbalan Pembebasan Tahanan Warga Amerika

21 Desember 2023

AS Bebaskan Sekutu Presiden Venezuela dengan Imbalan Pembebasan Tahanan Warga Amerika

Venezuela dan Amerika Serikat melakukan pertukaran tahanan seiring menurunnya ketegangan kedua negara.

Baca Selengkapnya

Nusron Wahid Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Apa Hubungan dengan Abdurrahman Wahid atau Gus Dur?

8 November 2023

Nusron Wahid Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Apa Hubungan dengan Abdurrahman Wahid atau Gus Dur?

Politisi Golkar Nusron Wahid menjadi Sekretaris TKN Prabowo-Gibran. Adakah hubungan kekerabatan dengan Abdurrahman Wahid atau Gus Dur?

Baca Selengkapnya

Putusan MK Batas Usia Capres-Cawapres Sebut-sebut Nama Sutan Sjahrir, Begini Profilnya

17 Oktober 2023

Putusan MK Batas Usia Capres-Cawapres Sebut-sebut Nama Sutan Sjahrir, Begini Profilnya

Hakim MK Guntur Hamzah berpendapat secara historis Indonesia pernah dipimpin warga negara berusia di bawah 40 tahun. Dia adalah Sutan Sjahrir.

Baca Selengkapnya

Jokowi Siapkan Rp 39,47 Triliun untuk Belanja Pertahanan, Ini Jejak Anggaran Alutsista Sejak Era Sukarno

6 Oktober 2023

Jokowi Siapkan Rp 39,47 Triliun untuk Belanja Pertahanan, Ini Jejak Anggaran Alutsista Sejak Era Sukarno

Presiden Joko Widodo atau Jokowi anggarkan Rp 39,47 triliun untuk modernisasi alat utama sistem pertahanan. Ini jejak anggaran Alutsista sejak era Suk

Baca Selengkapnya

Pelajar SMA di Arab Saudi Divonis 18 Tahun Penjara karena Beri Dukungan ke Tahanan Politik

24 September 2023

Pelajar SMA di Arab Saudi Divonis 18 Tahun Penjara karena Beri Dukungan ke Tahanan Politik

Arab Saudi menjatuhkan hukuman penjara 18 tahun pada Manal al-Gafiri, perempuan pelajar SMA karena memberikan dukungan pada tahanan politik.

Baca Selengkapnya

Para Perempuan Terpidana Mati Iran Bakar Penjara

17 September 2023

Para Perempuan Terpidana Mati Iran Bakar Penjara

Perempuan terpidana mati Iran ini memprotes manajemen penjara dengan membakar pakaian mereka.

Baca Selengkapnya

Tidak Masuk dalam Kesepakatan Tahanan Iran-AS, Penduduk AS yang Dipenjara Mogok Makan

15 Agustus 2023

Tidak Masuk dalam Kesepakatan Tahanan Iran-AS, Penduduk AS yang Dipenjara Mogok Makan

Kesepakatan antara Iran dan AS membebaskan lima tahanan, tetapi tidak termasuk seorang penduduk tetap AS yang ditahan di Iran sejak 2016

Baca Selengkapnya

Pemilu 2024: Konflik Internal PKB, Cak Imin Vs Keluarga Gus Dur

3 Juni 2023

Pemilu 2024: Konflik Internal PKB, Cak Imin Vs Keluarga Gus Dur

PKB mendapat nomor urut 1 dalam Pemilu 2024 nanti. Partai ini mengalami polemik berkepanjangan, antara Cak Imin dan keluarga Gus Dur.

Baca Selengkapnya