TEMPO Interaktif, Jakarta: Ketua DPR Agung Laksono, diminta tidak memimpin sidang paripurna apabila tidak mampu mengambil keputusan adil. "Kalau memang Ketua DPR tidak siap memimpin sebaiknya digantikan Wakil Ketua yang lain saja," kata Ketua Fraksi PDIP Tjahjo Kumolo, di Gedung MPR/DPR, Kamis (17/3). Menurut Tjahjo, pimpinan sidang harus mampu mengambil sikap adil dan demokratis, tidak memaksakan kehendak dan tidak memasukan agenda tersembunyi. "Agenda tersembunyi terlihat dari sikap pimpinan yang mengulur-ulur waktu untuk tidak segera ambil keputusan dalam sidang Paripurna," tuturnya. Dia menjanjikan, fraksinya akan bersikap tertib sepanjang Ketua Pimpinan sidang bersikap adil. Tjahjo juga menyatakan permintaan maaf karena fraksinya dalam sidang paripurna kemarin bersikap emosional sehingga mengganggu jalannya sidang paripurna. Tjahjo menegaskan, akan tetap meminta dilaksanakan voting pengambilan sikap dewan untuk menolak atau menerima kebijakan kenaikan harga bahan bakar minyak. "Sidang paripurna bukan forum untuk fraksi tetapi untuk para anggota menyatakan sikap," tuturnya. Sementara itu, Agung Laksono, Ketua DPR menyatakan akan menampung semua aspirasi yang berkembang dalam rapat konsultasi antar pimpinan fraksi dan pimpinan dewan. Rapat konsultasi ini sendiri, berlangsung sejak pukul 10.42 WIB yang dipimpin langsung Agung Laksono dan Zainal Ma'arif, Wakil Ketua DPR. "Keputusan pelaksanaan sidang Paripurna akan diputuskan dalam rapat konsultasi ini," tutur Agung. Menurutnya, rapat konsultasi antar pimpinan fraksi diperlukan untuk mencari solusi terbaik sehingga tidak perlu terjadi kericuhan. "Untuk menghindari kericuhan sebaiknya para pimpinan fraksi mensosialisasikan hasil konsultasi kepada para anggotanya, jangan sampai terjadi seperti kemarin," jelasnya. Sebelum rapat konsultasi dibuka, terdapat pernyataan dari salah satu anggota fraksi PDS Carol Daniel, agar rapat konsultasi dilaksanakan terbuka. "Biar masyarakat tahu apa yang berkembang dalam rapat konsultasi," ujarnya. Sementara itu, di depan Gedung DPR terlihat ratusan polisi yang berjaga-jaga untuk mengantisipasi terjadinya demo. Rencananya, BEM se-Jabotabek dan Bandung menggelar demo di depan DPR. Namun sampai saat ini mereka belum terlihat. Yuliawati