Seminggu Lagi, Jalur Ganda Utara Akan Rampung

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Jumat, 30 Mei 2014 15:00 WIB

Seorang pemilik warung bersama petugas PT Kereta Api membongkar lapak pedagang di jalan Petek, Semarang, Jum'at (16/3). Pembongkaran tersebut dalam rangka rencana pembangunan rel ganda dari Brebes hingga Semarang. TEMPO/Budi Purwanto

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Hermanto Dwiatmoko memastikan jalur ganda lintas utara Jakarta-Surabaya akan selesai total pada 8 Juni 2014. Saat ini penyelesaian persambungan masih terhambat karena pembebasan tanah warga sepanjang 600 meter.

“Kini sedang dalam tahap penyelesaian yakni pembayaran ganti rugi tanah ke warga,” ujar Hermanto pada Tempo di kantornya, Jumat sore, 30 Mei 2014. (Baca: Akhir Tahun, Jalur Ganda Cirebon Purwokerto Kelar)

Hermanto pun optimistis jalur ganda lintas utara bisa digunakan sepenuhnya setelah 8 Juni karena penyelesaian administrasi dan penyambungan rel bis. “Ya dilakukan dengan cepat dalam dua shift kerja beberapa ratus meter itu akan selesai,” tuturnya. (Baca: Mulai 1 Juni, Jadwal Kereta dari Jakarta Berubah)

Menurut dia, pembangunan jalur ganda lintas utara belum bisa selesai total karena PT Kereta Api Indonesia harus membongkar beberapa rumah untuk dijadikan jalan. Sedikitnya ada 81 rumah warga yang perlu dibayar ganti rugi tanahnya dan kini berkas tanahnya ditangani Badan Pertanahan Nasional.

“Jumlah penggantiannya tergantung luasnya, nanti BPN yang menetapkan. Yang penting kami ada anggaran, nanti kami bayar,” kata Hermanto.

Sebelumnya rel ganda lintas utara Jakarta - Surabaya sepanjang 727 ini ditargetkan selesai per April 2014. Belakangan target tersebut diundurkan menjadi Juni 2014.

Menurut Hermanto, keterlambatan pengoperasian rel ganda utara ini tidak menjadi masalah besar. Pasalnya, pengoperasian kereta api dengan grafik perjalanan kereta api baru sudah dihitung berdasarkan selesainya rel ganda lintas utara. “Tidak apa-apa, yang penting ini jadi lah.”

Direktur Prasarana Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Arif Heryanto, menambahkan, saat ini Kemenhub sudah memiliki dana untuk membayar penggantian lahan. “Saat kami ke sana, sebenarnya masyarakat juga sudah meminta kapan dibayar. Ini tinggal administrasi saja, ya satu minggu selesai,” tuturnya.

PUTRI ADITYOWATI

Berita terpopuler:
Cadbury Mengandung Babi Tak Beredar di Indonesia
Jaringan Jeblok, Telkomsel Diminta Beri Kompensasi
Banyak Libur, Harga Emas di Jakarta Turun





Berita terkait

Taruna STIP Jakarta Tewas Dianiaya Senior, Polisi Ungkap Penyebabnya

9 jam lalu

Taruna STIP Jakarta Tewas Dianiaya Senior, Polisi Ungkap Penyebabnya

Polisi mengungkap penyebab terjadinya penganiyaan di Kampus STIP Jakarta yang menyebabkan seorang taruna tewas.

Baca Selengkapnya

Jenazah Taruna STIP Jakarta Diterbangkan ke Bali Hari Ini

10 jam lalu

Jenazah Taruna STIP Jakarta Diterbangkan ke Bali Hari Ini

Jenazah Taruna STIP Jakarta korban penganiayaan seniornya akan diterbangkan ke kampung halamannya hari ini.

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Belum Aman untuk Penerbangan

2 hari lalu

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Belum Aman untuk Penerbangan

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan Bandara Sam Ratulangi, Manado belum aman untuk penerbangan akibat erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

2 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

3 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

Kemenhub tetapkan Bandara Adi Soemarmo turun status dari bandara internasional menjadi bandara domestik. Ini kekhawatiran Sandiaga Uno,

Baca Selengkapnya

Kemenhub Putuskan Hanya 17 Bandara Internasional dan 17 Bandara Domestik di Indonesia, Apa Beda Keduanya?

3 hari lalu

Kemenhub Putuskan Hanya 17 Bandara Internasional dan 17 Bandara Domestik di Indonesia, Apa Beda Keduanya?

Kemenhub tetapkan 17 bandara internasional dan 17 bandara domestik di Indonesia. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status

6 hari lalu

Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status

Kementerian Perhubungan memutuskan hanya ada 17 bandar udara yang berstatus bandara internasional dari semula 34 buah.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional, Berikut Daftarnya

8 hari lalu

Kemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional, Berikut Daftarnya

Kemenhub akan terus mengevaluasi penataan bandara secara umum, termasuk bandara internasional.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Imbau Masyarakat Tinggalkan Travel Gelap, Ini 5 Dampak Buruk Menggunakannya

14 hari lalu

Kemenhub Imbau Masyarakat Tinggalkan Travel Gelap, Ini 5 Dampak Buruk Menggunakannya

Hindari risiko fatal dengan travel gelap. Ketahui dampak buruknya, termasuk kecelakaan, asuransi, dan tarif tak jelas.

Baca Selengkapnya

Dirjen Hubud Apresiasi Kinerja Karyawan AirNav

18 hari lalu

Dirjen Hubud Apresiasi Kinerja Karyawan AirNav

Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau AirNav Indonesia, menerima kunjungan kerja Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Maria Kristi Endah Murni.

Baca Selengkapnya