Kebiri Hormon, Menkes: Pelaku Tak Bisa Punya Anak  

Reporter

Kamis, 15 Mei 2014 05:45 WIB

Emon (kiri), tersangka kasus pedofil Sukabumi dan Kapolda Jawa Barat. Tempo/Sidik Permana

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi menyatakan hukuman yang diusulkan bagi pelaku kekerasan seksual anak yakni pemberian obat penurun hormon, bukan pengebirian atau pemotongan alat kelamin. Pemaparan tentang bentuk hukuman itu diajukan dalam rapat kabinet terbatas.

"Ini kebirinya beda. Kalau libidonya tinggi, tinggal dikurangi dengan obat," kata Nafsiah di Istana Negara, Rabu, 14 Mei 2014. (Baca:Komnas Anak Usul Pelaku Pedofil Disuntik Kimia)

Pemberian obat ini dikenal dengan istilah chemical castration. Meski berbeda dengan pemotongan alat kelamin, menurut Nafsiah, pelaku tetap tak akan memiliki keturunan karena hasrat seksualnya menjadi sangat rendah.

"Mereka memang tak bisa punya keturunan. Kalau pedofilia hanya mau menyalurkan nafsu seks saja," kata Nafsiah.

Menurut dia, dalam tubuh manusia ada dua hormon, yaitu laki-laki dan perempuan. Secara medis, ada obat tertentu yang mampu menurunkan tingkat hormon tersebut jika berlebihan. Pelaku kejahatan seksual diduga memiliki kelebihan hormon sehingga berlaku tak normal. "Tak perlu hingga kebiri," kata Nafsiah. (Baca:Di Negara Lain, Pelaku Pedofil Dikebiri)

Pemberian obat pengurang hormon adalah usul yang dilontarkan Kementerian Kesehatan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Selain itu, Kementerian juga mengusulkan rehabilitasi dan penyembuhan bagi para korban.





FRANSISCO ROSARIANS





Terpopuler:
Artis JR Terjerat Kasus Narkoba

Sutan Bhatoegana Jadi Tersangka KPK

Hindari Pembobolan, Ini Tip Aman Gunakan ATM

Jokowi Jadi Presiden, Ahok: Kami Kepung Monas






Advertising
Advertising

Berita terkait

Apa Itu Sistem KRIS yang Bakal Menggantikan Kelas BPJS Kesehatan?

1 hari lalu

Apa Itu Sistem KRIS yang Bakal Menggantikan Kelas BPJS Kesehatan?

KRIS merupakan sistem baru dalam mengatur rawat inap yang melayani pengguna BPJS Kesehatan.

Baca Selengkapnya

Sistem Kelas BPJS Kesehatan Diubah, Iuran Harus Pertimbangkan Finansial Masyarakat

4 hari lalu

Sistem Kelas BPJS Kesehatan Diubah, Iuran Harus Pertimbangkan Finansial Masyarakat

Pemerintah mewacanakan penghapusan sistem kelas BPJS Kesehatan dan menggantikannya dengan sistem KRIS sejak tahun lalu

Baca Selengkapnya

4 Vaksin Wajib Bagi Jamaah Haji 2024, Dua Jamaah dari Provinsi Ini Ada Tambahan Vaksin Polio

8 hari lalu

4 Vaksin Wajib Bagi Jamaah Haji 2024, Dua Jamaah dari Provinsi Ini Ada Tambahan Vaksin Polio

Jamaah Haji 2024 wajib menerima 3 vaksin, namun khusus jamaah dari Jawa Timur dan Jawa Tengah, ada penambahan vaksin polio.

Baca Selengkapnya

Ini Pesan Jokowi ke Prabowo untuk Lanjutkan Program di Bidang Kesehatan

11 hari lalu

Ini Pesan Jokowi ke Prabowo untuk Lanjutkan Program di Bidang Kesehatan

Presiden Jokowi menyoroti urgensi peningkatan jumlah dokter spesialis di Indonesia. Apa pesan untuk pemimpin baru?

Baca Selengkapnya

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

16 hari lalu

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

19 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

21 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

25 hari lalu

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

Kementerian Kesehatan membantu warga terdampak Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara dengan penyediaan masker.

Baca Selengkapnya

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

25 hari lalu

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.

Baca Selengkapnya

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

35 hari lalu

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

Kementerian Kesehatan mencatat hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak ditemui di Pos Kesehatan Mudik Idulfitri 1445 H/2024 M.

Baca Selengkapnya