Anas Urbaningrum dan Nazaruddin Saling Bantah

Rabu, 14 Mei 2014 05:33 WIB

TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta: Bekas Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, dan bekas bendahara partai itu, M. Nazaruddin, duduk di kursi saksi bersama di Pengadilan Tipikor Jakarta. Mereka dihadirkan sebagai saksi terdakwa Kepala Divisi Konstruksi PT Adhi Karya Teuku Bagus Mokhamad Noor, Selasa, 13 Mei 2014. Dalam sidang itu, keduanya menunjukkan sikap tidak akur dengan saling membantah keterangan yang mereka sampaikan. (Baca: Hambalang: Anas Disebut Sempat Restui Jago Nazar)

Sikap saling bantah dua orang yang dahulu akrab saat masih menjadi pengurus Partai Demokrat itu, bermula ketika Ketua Majelis Hakim Amin Ismanto bertanya mengenai proses proyek Hambalang. Nazaruddin mengatakan proyek senilai Rp 2,5 triliun itu di-setting bosnya, sejak dari awal. "Mas Anas mantan bos saya yang mulia," kata Nazar ketika bersaksi untuk terdakwa Teuku Bagus dalam sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Selasa, 13 Mei 2014. (Baca: Mahyudin Demokrat Bantah Minta Uang Rp 500 Juta)

Kaitannya dengan Teuku Bagus, kata Nazar, selaku Kepala Divisi Konstruksi pernah menyampaikan permohonannya terkait dengan proyek Hambalang, renovasi Gedung DPR, dan proyek Priok. "Yang disetujui bos saya (Anas) hanya 2, Hambalang dengan nilai proyek Rp 2,5 triliun dan Gedung DPR Rp 1,8 triliun," kata dia. (Baca: Anas Tuding SBY Paham Kasus Hambalang dan Century)

Untuk mematangkan proyek Hambalang, Nazar menuturkan, pada Juli 2009 terdapat pertemuan bersama Anas, Munadi Herlambang, Teuku Bagus, Manajer Pemasaran PT AK M. Arief Taufiqurrahman, dan Direktur Utama PT Dutasari Citra Laras di Pacific Place, Jakarta Selatan. Anas, kata dia, memerintahkan Mahfud untuk mengecek kepastian proyek Hambalang.

Mahfud lantas melapor bahwa proyek Hambalang ada permasalahan sertifikat tanah dengan adik bekas Presiden Soeharto dan hanya bisa diselesaikan Badan Pertanahan Nasional. Anas langsung memerintahkan Nazar untuk memanggil Ignatius Mulyono, anggota DPR dari Demokrat, yang bermitra dengan BPN agar bisa melobi Joyo Winoto, Kepala BPN.

Ignatius mengurusnya dan sertifikat jadi pada tiga pekan kemudian. Diduga Joyo mendapat upah Rp 3 miliar untuk mengurus sertifikat itu.

Hakim Amin lantas mengkonfirmasi yang disampaikan Nazar ke Anas. "Gimana pertemuan yang diceritakan Nazar?," tanyanya.

Anas langsung membantah semua pernyataan Nazar. "Saya tidak ada pertemuan yang dimaksud Nazar. Saya menduga yang diceritakan adala pengalamannya sendiri," kata Anas.

Nazar langsung menimpali, "Semakin banyak bos saya (Anas) tidak tahu, makin besar dia tau," katanya.

Sebelumnya, saat sidang baru dimulai, Nazar yang masuk belakangan meminta Andi agar pindah tempat duduk di sebelah Anas. Padahal, kursi antara Anas dan Andi tersebut tersedia untuk Nazar.

LINDA TRIANITA

Berita terkait

Ini Alasan Anas Urbaningrum Belum Tentukan Dukungan ke Salah Satu Capres-Cawapres

23 Desember 2023

Ini Alasan Anas Urbaningrum Belum Tentukan Dukungan ke Salah Satu Capres-Cawapres

Ketum Partai Kebangkitan Nusantara Anas Urbaningrum ungkap alasan partainya belum tentukan arah dukungan ke pasangan capres-cawapres pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Belum Tentukan Arah Mendukung Pasangan Capres, Inilah Profil PKN

30 Oktober 2023

Belum Tentukan Arah Mendukung Pasangan Capres, Inilah Profil PKN

Soal dukungan capres dan cawapres di Pilpres 2024 akan dibahas di Majelis Agung PKN.

Baca Selengkapnya

Anas Urbaningrum Bicara Drama Bacapres: Pada Waktunya PKN Bersikap

10 September 2023

Anas Urbaningrum Bicara Drama Bacapres: Pada Waktunya PKN Bersikap

Anas Urbaningrum memastikan PKN akan mendukung salah satu capres. Namun belum saat ini.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan dan Anas Urbaningrum Dijadwalkan Berkunjung ke Sumatera Selatan

7 September 2023

Anies Baswedan dan Anas Urbaningrum Dijadwalkan Berkunjung ke Sumatera Selatan

Anies Baswedan bakal berakhir pekan di Palembang. Di hari yang sama, Anas Urbaningrum juga dijadwalkan ke Sumatera Selatan

Baca Selengkapnya

Kalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI

10 Agustus 2023

Kalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI

rekam jejak karier dan pendidikan Moeldoko yang selalu kalah melawan kubu AHY soal pengajuan gugatan kepengurusan Partai Demokrat

Baca Selengkapnya

Hadiri Deklarasi Prabowo Subianto oleh PBB, Ini Profil Cak Imin, Anis Matta, dan Anas Urbaningrum

31 Juli 2023

Hadiri Deklarasi Prabowo Subianto oleh PBB, Ini Profil Cak Imin, Anis Matta, dan Anas Urbaningrum

Cak Imin, Anas Urbaningrum, dan Anis Matta hadiri deklarasi Prabowo Subianto sebagai Capres 2024 oleh PBB. Ini profil ketiga ketua umum partai itu.

Baca Selengkapnya

Profil Partai Kebangkitan Nusantara, Eks Sayap Partai Demokrat yang Disebut Anas Urbaningrum Bukan Partai Keluarga

16 Juli 2023

Profil Partai Kebangkitan Nusantara, Eks Sayap Partai Demokrat yang Disebut Anas Urbaningrum Bukan Partai Keluarga

Anas Urbaningrum sebut Partai Kebangkitan Nusantara bukan partai keluarga yang ekslusif. Ini profilnya.

Baca Selengkapnya

Anas Urbaningrum Balik Terjun ke Dunia Politik, Gede Pasek sempat Singgung Hak Berserikat

16 Juli 2023

Anas Urbaningrum Balik Terjun ke Dunia Politik, Gede Pasek sempat Singgung Hak Berserikat

Anas Urbaningrum kembali terjun ke dunia politik setelah bebas. Gede Pasek sempat singgung hak berserikat.

Baca Selengkapnya

Anas Urbaningrum Bilang PKN Bukan Partai Keluarga

16 Juli 2023

Anas Urbaningrum Bilang PKN Bukan Partai Keluarga

Anas Urbaningrum optimistis partai ini akan menjadi magnet bagi hadirnya calon kader baru yang ingin bergabung.

Baca Selengkapnya

Profil Anas Urbaningrum, Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara

15 Juli 2023

Profil Anas Urbaningrum, Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara

Anas Urbaningrum terpilih sebagai Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara yang baru. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya