Santri Malaysia di Kediri Kecam Negaranya

Reporter

Editor

Rabu, 9 Maret 2005 17:22 WIB

TEMPO Interaktif, Kediri:Krisis yang semakin memanas antara Indonesia dan Malaysia membuat para santri asal negeri jiran yang sedang menimba ilmu di beberapa pondok pesantren di Kabupaten Kediri, Jawa Timur resah. Mereka menginginkan krisis wilayah perbatasan di zona Ambalat bisa diselesaikan secara damai. "Kami tak ingin krisis itu diselesaikan denganpertumpahan darah dan peperangan. Itu hanya akanmerugikan kedua negara. Saya sangat menyayangkanmunculnya klaim sepihak dari negara saya atas wilayahAmbalat itu,"kata Aiman, 21, salah seorang santriasal Malaysia yang sudah 7 tahun nyantri di Ponpes Raudlatul Ulum, Kencong, Kediri kepada Tempo, Rabu (9/3).Menurutnya atas klaim itu, komunikasi kedua negaramenjadi buruk. Aiman berniat menimba ilmu agama lebih lama lagi di Indonesia. "Masyarakat Indonesia sangat baik dan menghormati para santri asal Malaysia,"katanya. Karena itulah para santri asal Malaysia merasa nyaman dan kerasan belajar di Indonesia. "Jika situasi ini dirusak oleh sikap tidak dewasa hubungan kedua negara, kami para santri asal Malaysia sangat kecewa sekali. Tolonglah semua diselesaikan secara damai,"kata Aiman didampingi 6 rekannya se negara.Putra Bukit Taman Sarang, Kuala Lumpur itu menegaskan, selama bertahun-tahun belajar di Indonesia, dia tidak pernah mendapatkan perbedaan perlakukan dari para pengasuh pondok pesantren. Hal itu menunjukkan bahwa sejatinya tidak ada perbedaan dalam memandang semua persoalan, termasuk memandang zona kewilayahan."Saya dan sejumlah warga negara Malaysia lainnyadiminta Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta agar tidakmengeluarkan statemen apapun terkait memanasnyahubungan kedua negara,"kata Aiman.Sementara itu gerakan ganyang Malaysia terusberkumandang di wilayah Kota dan Kabupaten Kediri.Puluhan mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri(STAIN) Kediri, menyatakan siap menjadi tameng negaradalam konflik antara pemerintah Indonesia denganMalaysia terkait krisis perbatasan di kedua negarabertetangga tersebut. Mereka datang ke Sekretariat BEMSTAIN Kediri untuk menjadi relawan. Hingga sore hari, tercatat sekitar 30 orang mahasiswamengisi formulir pendaftaran berikut kesediaanyaberkorban demi membela kedaulatan Negara KesatuanRepublik Indonesia.Di posko lain di Jalan Sriwijaya 167 Kediri, jugaramai dikunjungi para pendaftar. Posko yang terletakdi tengah-tengah pasar loak dipenuhi warga yangantusias mendaftar. Para relawan mendapat kaosbertuliskan Gempur Malaysia. Hingga sore, tercatat150 relawan mendaftar secara resmi ke posko tersebut.Dwidjo U. Maksum

Berita terkait

Prabowo Bertemu Anwar Ibrahim, Topik Ini yang Dibahas

28 hari lalu

Prabowo Bertemu Anwar Ibrahim, Topik Ini yang Dibahas

Malaysia menjadi negara ketiga yang dikunjungi Presiden Terpilih Indonesia Prabowo Subianto setelah Cina dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Dukung Kemudahan Berbisnis Intra-ASEAN

7 September 2023

Mendag Zulkifli Hasan Dukung Kemudahan Berbisnis Intra-ASEAN

Pentingnya mempermudah segala aspek perdagangan intra-ASEAN, termasuk pengiriman barang dan proses keluar-masuk barang

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Dukung UKM Indonesia Tingkatkan Ekspor ke Malaysia

8 Juni 2023

Mendag Zulkifli Hasan Dukung UKM Indonesia Tingkatkan Ekspor ke Malaysia

Domart merupakan minimarket pertama yang 100 persen menjual produk Indonesia

Baca Selengkapnya

Mendag RI dan MITI Malaysia Bahas Perjanjian Perdagangan Perbatasan

8 Juni 2023

Mendag RI dan MITI Malaysia Bahas Perjanjian Perdagangan Perbatasan

Indonesia dan Malaysia memiliki kepentingan yang sama untuk melindungi rakyat dan petani kecil.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan: Perkuat Kerja Sama Dagang Indonesia-Malaysia

11 Mei 2023

Mendag Zulkifli Hasan: Perkuat Kerja Sama Dagang Indonesia-Malaysia

Kedua menteri menekankan pentingnya kedua negara untuk meningkatkan kerja sama perdagangan

Baca Selengkapnya

JIM Digelar, Sekjen Kemendagri Berharap Kerja Sama Survei Demarkasi Semakin Baik

19 Agustus 2022

JIM Digelar, Sekjen Kemendagri Berharap Kerja Sama Survei Demarkasi Semakin Baik

Kegiatan tersebut penting dilakukan secara berkesinambungan dan harus ditingkatkan kualitasnya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sambut Kedatangan Mahathir Mohamad di Bandara Halim

28 Juni 2018

Jokowi Sambut Kedatangan Mahathir Mohamad di Bandara Halim

Mahathir Mohamad datang untuk melakukan pertemuan bilateral dengan Jokowi setelah menjadi Perdana Menteri Malaysia untuk kedua kalinya.

Baca Selengkapnya

Dua Anggota TNI yang Ditangkap di Malaysia Masih Ditahan

26 Maret 2018

Dua Anggota TNI yang Ditangkap di Malaysia Masih Ditahan

Dua prajurit TNI yang ditangkap kepolisian Diraja Malaysia di daerah Lundu, sampai kini masih ditahan. TNI telah melaporkan kejadian ini ke Kemenlu.

Baca Selengkapnya

Hendak Tanding Sepak Bola, 28 WNI Malah Dideportasi dari Malaysia

26 Maret 2018

Hendak Tanding Sepak Bola, 28 WNI Malah Dideportasi dari Malaysia

Sebanyak 28 WNI yang akan bertanding sepak bola dan bola voli di Malaysia, justru ditahan dan akan didepotasi karena tak membawa dokumen keimigrasian.

Baca Selengkapnya

Festival Lintas Perbatasan Indonesia-Malaysia Digelar Agustus

8 Maret 2018

Festival Lintas Perbatasan Indonesia-Malaysia Digelar Agustus

Dia ingin acara ini membuat wisatawan tidak hanya berkunjung saat festival digelar.

Baca Selengkapnya