Mahasiswa Kediri Desak Pemerintah Konfrontasi dengan Malaysia
Reporter
Editor
Selasa, 8 Maret 2005 20:47 WIB
TEMPO Interaktif, Kediri: Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Badan Ekesekutif Mahasiswa Kediri (BEM-K) mendesak pemerintah Indonesia bertindak tegas dan konfrontatif terhadap pemerintah Malaysia yang melakukan klaim sepihak atas wilayah perbatasan. Selain berdemonstrasi menuntut ketegasan sikap pemerintah, mahasiswa juga mensosialisasikan pembukaan posko relawan perang ke Ambalat. "Presiden SBY arus tegas. Cukup Pulau Sipadan danLigitan saja yang lepas. Kami minta Presiden SBY tidakmemberikan toleransi apapun terhadap pemerintahMalaysia yang arogan," kata Imam Muttaqin, KoordinatorBEM-K dalam orasinya di alun-alun Kota Kediri, Selasa(8/3). Menurut Muttaqin, tidak ada manfaatnya masalah PulauAmbalat hanya diselesaikan melalui jalur diplomasi.Menurutnya, hal itu justru akan memberikan peluangbagi Malaysia mencari celah dan kelemahan pemerintahRI. Sejumlah mahasiswa pengunjukrasa yang lain jugamenegaskan bahwa pemerintah Malaysia selama ini tidakmenunjukkan sikap bersaudara. Belum lama, Malaysiamenyakiti hati rakyat Indonesia dengan mengusirratusan ribu warga Indonesia yang mencarinafkah di Malaysia. "Malaysia juga tidak pernah kooperatif denganpemerintah Indonesia dalam proses pencarian buronteroris, Dr Azahari dan Nurdin M Top. Bukankah merekaitu warga Malaysia yang diduga sebagai otakserangkaian teror bom di Indonesia," kata MuhammadCikhrak, salah seorang pengunjukrasa.Sebagai lanjutan aksi tersebut, para mahasiswamenyatakan terhitung sejak hari Rabu (9/3), membukasecera resmi posko relawan bela negara untuk dikirimke wilayah sengketa di Pulau Ambalat. Posko itudipusatkan di kampus STAIN di Jalan PerintisKemerdekaan Kota Kediri.Sebelum berorasi di Alun-alun, para mahasiswa darisejumlah perguruan tinggi di Kediri juga melakukanorasi kenaikan harga BBM di gedung DPRD KabupatenKediri, Jalan Sukarno Hatta. Dwidjo U. Maksum-Tempo