Kritikan SBY Diduga Diarahkan ke Prabowo  

Reporter

Editor

Sugiharto

Kamis, 8 Mei 2014 04:59 WIB

Ketua Dewan Pembina dan capres Partai Gerindra, Prabowo Subianto menyampaikan orasi politiknya dalam peringatan Hari Buruh Sedunia yang diselenggarakan oleh Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta (1/5). TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Pakar komunikasi politik dari Universitas Indonesia, Effendi Gazali, memprediksi kritikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terkait calon presiden berbahaya ditujukan untuk Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya Prabowo Subianto.

Prediksi itu didasarkan fakta bahwa Prabowo pernah melontarkan nasionalisasi aset asing yang dianggap SBY sebagai janji yang membahayakan negara. "Artinya, SBY membuat jarak dengan Prabowo, sulit berkoalisi," kata Effendi ketika dihubungi, Rabu, 7 Mei 2014.

Dengan kritikan ini, kata Effendi, kemungkinan SBY akan membentuk poros koalisi sendiri. Artinya, ujar dia, SBY kemungkinan akan menjadi king maker dengan mengusung calon presiden sendiri.

Di sisi lain, ada kemungkinan untuk mendekati pihak yang berseberangan dengan Prabowo, yakni kubu Joko Widodo yang dicalonkan dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Namun, koalisi Demokrat dengan PDI Perjuangan sulit terjadi karena Megawati Soekarnoputri, ketua umum partai berlambang kepala banteng itu, sulit menerima Yudhoyono."Kecuali kalau SBY bisa menjawab lima pertanyaan Megawati, tapi saya rasa sulit," kata Effendi. (Baca: Penculikan Aktivis, Prabowo Diminta Tanggung Jawab)

Ihwal etis atau tidaknya Ketua Umum Demokrat itu melontarkan kritik, Effendi mengatakan tergantung posisinya. Lontaran itu suatu hal yang biasa bila konteksnya sebagai presiden karena wajib mengamankan negara. Namun bila sebagai politikus teras partai, Effendi merasa SBY tak etis, bahkan bisa bunuh diri. Rakyat akan menilai SBY dan orang yang akan diusung partainya menjadi calon presiden sebagai pihak yang pro dengan modal atau kapital asing, kemudian sebaliknya bersimpati dengan Prabowo.

Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan ada calon presiden yang menebar janji-janji kampanye yang berpotensi membahayakan negara. Menurut dia, janji seperti itu bisa menyakiti masyarakat dan mengganggu kestabilan negara. "Janji kampanye selama ini ada yang berbahaya," katanya melalui kanal Suara Demokrat di YouTube (http://youtu.be/s9O7K5c8CPE), Senin, 5 Mei 2014.

Salah satu janji kampanye berbahaya itu, kata SBY, berkaitan dengan rencana mengambil alih aset dari tangan asing. Menurut dia, ini adalah contoh janji muluk-muluk, tapi efektif mencitrakan calon presiden tersebut sebagai pemimpin yang berani dan tegas. Jika janji ini akhirnya dilaksanakan, ujar SBY, Indonesia akan dituntut banyak pihak di pengadilan arbitrase. Menurut dia, tuntutan ini akan berdampak besar bagi negara karena akan mengganggu iklim investasi dan pertumbuhan ekonomi. SBY dengan tegas menolak calon presiden yang mengkampanyekan pengambilalihan aset. (Baca: Diundang Hendropriyono, SBY dan Prabowo Absen)

SUNDARI





Berita Terpopuler:
Komnas HAM Akan Sikapi Pengakuan Kivlan Zein

Monica Lewinsky Buka Mulut Soal 'Affair' Clinton

Foto Seksinya Digunjingkan, Mariana Renata Pasif

Wewenangnya Terbatas, Ahok Memilih Diam Saja

Ulil Kembali Ditolak Tampil di UIN

Gerindra: Isu HAM Prabowo kalau Diteruskan sampai Dosa Ken Arok

Berita terkait

Koalisi Pertanyakan Urgensi Pemberian Pangkat Jenderal Kehormatan Prabowo

20 Juni 2024

Koalisi Pertanyakan Urgensi Pemberian Pangkat Jenderal Kehormatan Prabowo

Pemberian pangkat jenderal kehormatan kepada Prabowo disebut tidak memiliki dasar hukum yang jelas.

Baca Selengkapnya

Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?

19 Februari 2024

Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?

Pelaksanaan pemilu dalam era reformasi telah dilakukan enam kali, yaitu Pemilu 1999, Pemilu 2004, Pemilu 2009, Pemilu 2014, Pemilu 2019 dan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Selama 3 Periode Pemilu, 3 Partai Politik Ini Peringkat Atas Pemilihan Legislatif

18 Februari 2024

Selama 3 Periode Pemilu, 3 Partai Politik Ini Peringkat Atas Pemilihan Legislatif

Sejak Pemilu 2014 sampai Pemilu 2024, terdapat tiga besar partai politik yang selalu memuncaki pemilihan legislatif (Pileg). Apa saja?

Baca Selengkapnya

Politik Makan Siang Jokowi Bersama Capres, SBY Pernah Buka Puasa Bersama Capres-Cawapres Pemilu 2014

1 November 2023

Politik Makan Siang Jokowi Bersama Capres, SBY Pernah Buka Puasa Bersama Capres-Cawapres Pemilu 2014

Jokowi mengundang makan siang 3 capres. Langkah yang sebelumnya pernah dilakukan SBY pada 2014, mengundang buka puasa bersama capres-cawapres.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi se Jatim Dukung Prabowo Dinilai Hanya Manuver Murahan

7 Agustus 2023

Relawan Jokowi se Jatim Dukung Prabowo Dinilai Hanya Manuver Murahan

Relawan Jokowi yang mendukung Prabowo di Jatim dianggap tak memiliki jejak rekam mendukung Jokowi di Pemilu 2019.

Baca Selengkapnya

PPP Menilai Andika Perkasa Penuhi Kualifikasi Jadi Ketua Tim Pemenangan Ganjar Pranowo

27 Juni 2023

PPP Menilai Andika Perkasa Penuhi Kualifikasi Jadi Ketua Tim Pemenangan Ganjar Pranowo

Ketua DPP PPP Ahmad Baidowi alias Awiek menilai kualifikasi diri mantan Panglima TNI Andika Perkasa cocok sebagai ketua pemenangan Ganjar Pranowo

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Perjanjian Batu Tulis Megawati dan Prabowo, Begini 7 Poin Janji Belum Ditepati Itu

24 April 2023

Kilas Balik Perjanjian Batu Tulis Megawati dan Prabowo, Begini 7 Poin Janji Belum Ditepati Itu

Megawati punya janji terhadap Prabowo sejak 2009, perjanjian Batu Tulis namanya. Begini isi 7 poin perjanjian tersebut.

Baca Selengkapnya

4 Petinggi NasDem Bakal Dampingi Surya Paloh dalam Pertemuan dengan Prabowo di Hambalang

5 Maret 2023

4 Petinggi NasDem Bakal Dampingi Surya Paloh dalam Pertemuan dengan Prabowo di Hambalang

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh pagi ini akan bertemu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Kabupaten Bogor

Baca Selengkapnya

Menjelang 7 Tahun, Pakar Sebut Jokowi Dibayangi Janji-janji Politik

18 Oktober 2021

Menjelang 7 Tahun, Pakar Sebut Jokowi Dibayangi Janji-janji Politik

Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya mengatakan ada kompleksitas luar biasa yang dihadapi Presiden Jokowi di periode kedua ini.

Baca Selengkapnya

Beda Dana Kampanye Jokowi dengan Prabowo di Pemilu 2014 dan 2019

3 Mei 2019

Beda Dana Kampanye Jokowi dengan Prabowo di Pemilu 2014 dan 2019

Dari data laporan ke KPU, dana kampanye yang digunakan Jokowi - Ma'ruf tercatat lebih banyak 2,8 kali lipat dibandingkan Prabowo - Sandiaga.

Baca Selengkapnya