Pendakian Merapi Saat Ini Hanya untuk Penelitian

Reporter

Kamis, 1 Mei 2014 05:00 WIB

Lava pijar dan awan panas atau Wedhus Gembel terlihat keluar dari kawah Gunung Sinabung di Karo, Sumatera Utara, (24/11). Wedhus Gembel Sinabung berbeda dengan Wedhus Gembel gunung Merapi di Jawa Tengah. AP/Binsar Bakkara

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pendakian Gunung Merapi saat ini, hanya dibolehkan untuk penelitian. Status gunung api itu sudah naik, dari normal (level I) ke waspada (level II).

Aktivitas vulkanik yang meningkat, menimbulkan erupsi minor yang melontarkan bebatuan material lama sejauh dua kilometer. "Tidak direkomendasikan untuk pendakian ke puncak Merapi," Kata Subandriyo, Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi, saat ditemui Tempo, Rabu, 30 April 2014.

Adanya fluida yang menekan material lama, melontarkan batu pijar (bukan lava pijar). Sehingga bahaya itu juga diwaspadai. Pendakian gunung api it, hanya diperbolehkan bagi peneliti yang menyelidiki perkembangan aktivitas Merapi, dengan pertimbangan dan perhitungan yang sangat matang, sehingga tidak membahayakan.

Dia menjelaskan, di Gunung Merapi saat ini sering terjadi erupsi minor. Suara dentuman sejak semalam hingga pagi terhitung sebanyak 29 kali. Suara bergemuruh itu terdengar hingga radius delapan kilometer bahkan lebih.

Kategori erupsi dengan disertai embusan asap dan lontaran batu pijar masih dalam tahap erupsi minor. Sebab, belum ada magma baru yang muncul di permukaan gunung.

Menurut data dia, pascaerupsi 2010, Merapi telah erupsi minor sebanyak sepuluh kali. Saat ini dengan status waspada juga dipicu adanya gempa tektonik dua kali dalam dua hari ini. Gempa tektonik ini seolah mengocok perut gunung.

Dengan peningkatan status ini, kata Subandriyo, warga supaya lebih meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman bencana yang bisa muncul, jika terjadi erupsi yang lebih besar.

Badan Penanggulangan Bencana DIY, juga telah berkoordinasi dengan para petugas di Sleman, untuk mitigasi bencana dan sosialisasi kepada masyarakat. "Intinya supaya masyarakat selalu waspada," kata Gatot Saptadi, Kepala BPBD DDIY.

MUH SYAIFULLAH

Topik terhangat:
Hadi Poernomo | Pelecehan Siswa JIS | Kisruh PPP | Jokowi | Prabowo

Berita terpopuler lainnya:
Istri Dipaksa Hadir, Akil: Dayak Saya Suruh Serbu!
Puluhan Orang Tua Siswa JIS Mengaku Terganggu KPAI
Andi Mallarangeng: Kementerian Keuangan Kebobolan 3-0

Berita terkait

Cerita dari Kampung Arab Kini

11 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Libur Lebaran Hampir Selesai, Sleman Siapkan Sederet Event untuk Dongkrak Jumlah Wisatawan

18 hari lalu

Libur Lebaran Hampir Selesai, Sleman Siapkan Sederet Event untuk Dongkrak Jumlah Wisatawan

Sleman menggelar sejumlah atraksi, mulai dari kesenian tradisional hingga pentas musik pada 13 hingga 15 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pasar Takjil Lereng Gunung Merapi Disiapkan Jadi Embrio Festival Kuliner Libur Lebaran

33 hari lalu

Pasar Takjil Lereng Gunung Merapi Disiapkan Jadi Embrio Festival Kuliner Libur Lebaran

Pasar takjil di Kaliurang lereng Gunung Merapi akan diubah menjadi Festival Kuliner Kaliurang selama libur Lebaran.

Baca Selengkapnya

Banyak Jalur Rawan di Sleman Yogyakarta, Jembatan Lereng Merapi Diusulkan Dihapus dari Google Maps

34 hari lalu

Banyak Jalur Rawan di Sleman Yogyakarta, Jembatan Lereng Merapi Diusulkan Dihapus dari Google Maps

Pemudik dan wisatawan diminta cermat memilih jalur yang aman saat ke Sleman, Yogyakarta, tak semata mengandalkan Google Maps.

Baca Selengkapnya

Awan Hujan Minim, Kondisi Perairan Selatan Yogyakarta Juga Diprediksi Lebih Ramah Pekan Ini

43 hari lalu

Awan Hujan Minim, Kondisi Perairan Selatan Yogyakarta Juga Diprediksi Lebih Ramah Pekan Ini

Wisatawan yang berencana melancong ke Yogyakarta pekan ini diprediksi dapat menikmati kondisi cuaca yang lebih cerah dibanding pekan lalu.

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Merapi: Jarak Luncur Awan Panas Melebihi Kebiasaan

59 hari lalu

Erupsi Gunung Merapi: Jarak Luncur Awan Panas Melebihi Kebiasaan

Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas. Tiga dari tujuh awan panas guguran tadi sore jarak luncurnya melampaui 2.000 meter.

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Merapi Kembali Mengeluarkan Awan Panas

59 hari lalu

Erupsi Gunung Merapi Kembali Mengeluarkan Awan Panas

Gunung Merapi kembali erupsi dan mengeluarkan awan panas guguran sebanyak tujuh kali pada Senin sore. Awan panas menuju arah barat daya.

Baca Selengkapnya

Libur Akhir Pekan di Lereng Merapi, Perhatikan Catatan BPPTKG dan Rekomendasi Daerah Aman

2 Maret 2024

Libur Akhir Pekan di Lereng Merapi, Perhatikan Catatan BPPTKG dan Rekomendasi Daerah Aman

Destinasi destinasi di lereng Merapi menjadi salah satu favorit wisatawan saat berakhir pekan.

Baca Selengkapnya

Sambut Hari Raya Nyepi 1946 Caka, Upacara Giri Kerti Digelar Di Kaliurang

24 Februari 2024

Sambut Hari Raya Nyepi 1946 Caka, Upacara Giri Kerti Digelar Di Kaliurang

PHDI menggelar Upacara Giri Kerti untuk menyambut Hari Raya Nyepi 1946 Caka, di Kaliurang Park, Hargobinangun, Pakem, Sleman

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Terasa Gerah dalam Beberapa Hari Terakhir, Ini Penyebabnya

20 Februari 2024

Yogyakarta Terasa Gerah dalam Beberapa Hari Terakhir, Ini Penyebabnya

Gerahnya suhu cuaca di Yogyakarta itu dirasakan warga menyusul makin jarangnya hujan turun terutama di wilayah perkotaan.

Baca Selengkapnya