TEMPO Interaktif, Jakarta:Pemerintah berencana untuk benar-benar memanfaatkan waktu enam bulan darurat militer di nangroe Aceh Darusalam untuk menyelesaikan konflik di provinsi itu. Oleh karenanya, pemerintah akan semakin mengintensifkan operasi keamanan Aceh dengan fokus menangkapi tokoh-tokoh GAM dalam minggu-minggu mendatang.
Hal itu diungkapkan Menko Polkam Susilo Bambang Yudhoyono usai memimpin Rapat Koordinasi Bidang Politik dan Keamanan di kantornya, Jakarta, Selasa (22/7). "Operasi akan berjalan terus, dan semakin intensif," katanya kepada wartawan, sambil didampingi Kapolri Jendral Polisi Dai Bachtiar, dan Menlu Hassan Wirayudha.
Pemerintah mengaku telah mengetahui secara umum posisi dari para petinggi GAM. Namun demikian, ia mengaku tidak mudah untuk melakukan penangkapan terhadap mereka. Sebab, medan yang sangat sulit, di samping situasi masyarakat yang terkadang justru melindungi keberadaan mereka.
Pemerintahpun, kata Yudhuyono, masih menyerukan kepada para petinggi GAM untuk kembali ke pangkuan RI. "Itu jauh lebih baik baik bagi masyarakat Aceh, maupun semuanya, ujarnya.
Upaya pemerintah memanfaatkan waktu enam bulan darurat militer untuk memulihkan keamanan, menurut Yudhoyono dilakukan agar langkah sosial, ekonomi, dan politik dapat ditingkatkan. "Kita telah sepakat bahwa pasca pemeberlakuan darurat militer di Aceh akan ada langkah-langkah kesejahteraan di bidang perekonomian," ujarnya.
Selain itu, Yudhoyono juga berjanji untuk meningkatkan keamanan terhadap para wartawan yang bertugas di Aceh. Oleh karena itu ia juga meminta agar wartawan bersikap kooperatif dan selalu berkomunikasi dengan pemerintah darurat militer daerah. (Indra Darmawan TNR)