TEMPO.CO, Jakarta -Aliansi Jurnalis Independen memperkenalkan sistem pelaporan kasus kekerasan terhadap wartawan berbasis dalam jaringan (online). “Mudah diakses dan diisi, serta terukur,” kata Ketua AJI Indonesia Eko Maryadi dalam workshop advokasi kebebasan pers di Hotel Indah Palace Yogyakarta, Ahad, 27 April 2014.
Acara yang berlangsung selama dua hari itu sekaligus menjadi ajang soft launching untuk layanan pelaporan itu. Tak hanya jurnalis pengurus AJI, masyarakat umum sekalipun bisa mengakses dan mengunggah laporannya pada sistem layanan tersebut. Ujud dari layanan itu bisa diintip di alamat http://advokasi.aji.or.id.
Ia mengatakan banyak kasus kekerasan yang menimpa jurnalis Indonesia. Tiap tahun, AJI bahkan merilis jumlah dan lembaga yang dinilai paling sering melakukan kekerasan terhadap jurnalis. Sayangnya, tak semua kasus tuntas. Selain itu, perkembangan kasus per kasusnya pun sulit terpantau. (Baca juga: Rumah Jurnalis Radar Jogja Dilempar Bom Molotov).
Menurut dia, selain bisa menjadi sumber informasi kekerasan terhadap jurnalis yang terjadi di Indonesia, sistem layanan ini sekaligus menjadi database yang komplet. Data yang diunggah cukup detail dalam menjelaskan kasus yang terjadi. “Seperti apa perkembangannya, sudah sampai mana penanganannya, di polisi atau sudah sampai pengadilan,” katanya memberi contoh keterangan yang bisa didapat dari layanan ini.
Layanan ini berupa web di Internet. Ketua Divisi Advokasi AJI Indonesia Iman D. Nugroho mengatakan pada halaman muka laman itu disediakan dua kanal utama. Satu kanal untuk pelaporan yang datang dari pengurus AJI se-Indonesia dan satu kanal lain (guest) yang disediakan untuk pelapor masyarakat umum.
Setelah masuk ke kanal pelaporan, pelapor, baik anggota AJI ataupun masyarakat umum, dibawa pada halaman dengan sejumlah daftar yang harus diisi. Beberapa kolom daftar wajib diisi agar bisa berlanjut ke halaman berikutnya. “Saat ini masih butuh banyak penyempurnaan,” kata Iman.
Rencananya, layanan ini akan diluncurkan secara resmi pada acara peringatan hari ulang tahun AJI Agustus mendatang. Namun, jika proses penyempurnaannya bisa segera dirampungkan, peluncuran layanan ini akan dilakukan dalam acara Festival Media AJI pada 16-17 Mei 2014 di Surabaya.
AJI dan Mahasiswa Kediri Gelar Mimbar Bebas Darurat Demokrasi
11 Februari 2024
AJI dan Mahasiswa Kediri Gelar Mimbar Bebas Darurat Demokrasi
Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kediri bersama organisasi mahasiswa menggelar mimbar bebas bertajuk 'Darurat Demokrasi' di Kediri, Minggu, 11 Februari 2024.