Amien Rais: Poros Tengah Terlalu Sempit

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Jumat, 18 April 2014 13:52 WIB

Ketua Umum Partai Amanat Nasional, Hatta Rajasa (dua kanan) bersama Ketua Majelis Tinggi PAN, Amien Rais (dua kiri) dan Ketua DPP PAN, Zulkifli Hasan menghadiri temu kader PAN se-Jabotabek, di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta, Minggu (17/2). ANTARA/Wahyu Putro A

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Majelis Pertimbangan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais menyatakan partai-partai Islam sepakat untuk berkoalisi. Namun, koalisi itu tidak mungkin tanpa partai nasionalis. "Ke partai nasionalis mananya, kami belum tahu. Karena kami mau menyetel ke dalam dulu," kata Amien, setelah menghadiri pertemuan partai Islam dan sejumlah ormas di Cikini, Jakarta Pusat, Kamis malam, 17 April 2014.

Amien menuturkan, jika kerja sama dengan internal partai-partai Islam telah selesai, maka koalisi partai Islam akan bekerja sama dengan partai nasionalis. Sebenarnya, kata dia, membedakan antara partai Islam atau nasionalis sudah tidak relevan lagi karena partai Islam juga nasionalis dan partai nasionalis juga agamis. (Baca: Dituding Galang Suara NU, Ini Reaksi Jusuf Kalla)


Dalam pertemuan dengan partai dan ormas Islam itu, Amien mewacanakan dibentuknya koalisi Indonesia Raya, yakni gabungan antara partai Islam dan nasionalis. "Koalisi poros tengah terlalu sempit. Saya mengusulkan istilah Koalisi Indonesia Raya, karena gabungan partai Islam tidak akan mampu memikul masalah bangsa ini seorang diri sehingga butuh partisipasi partai nasionalis," katanya.

Partai Islam, kata Amien, saat ini baru menata diri dan akan ada pertemuan-pertemuan lanjutan beberapa kali. Menurut dia, suara umat Islam sudah hampir terwakili dalam forum tersebut yang dihadiri perwakilan dari PAN, PKS, PKB, PPP, PBB, dan ormas Islam. "Tapi ini hanya wacana saling tukar pikiran," katanya.


Gagasan pembentukan koalisi partai Islam terus mencuat seiring mentoknya lobi sejumlah partai dengan poros utama yang siap bersaing menghadapi pemilihan presiden. Poros itu adalah PDIP yang mengusung Joko Widodo, Gerindra yang mengusung Prabowo Subianto, dan Golkar yang mendukung Aburizal Bakrie. (Baca juga: Jika Kalla Wapres Jokowi, Warga NU Dukung Prabowo)

Serangkaian kegiatan pun mulai dilakukan untuk menjajaki kemungkinan poros ini. Kemarin malam, di depan Taman Ismail Marzuki digelar pertemuan menggagas koalisi Islam yang dihadiri tokoh partai Islam. Sebelumnya, calon presiden PKB, Rhoma Irama, juga bersafari politik ke sejumlah partai islam. Rhoma mengaku diutus Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar.



APRILIANI GITA FITRIA

Topik terhangat:
Pelecehan Siswa JIS | Pemilu 2014 | Jokowi | Pesawat Kepresidenan | Prabowo


Berita terpopuler:
Ini Alasan Mahasiswa ITB Tolak Jokowi Masuk Kampus
Anas Siapkan Laporan Kampanye Fiktif SBY
Rahasia Madrid Kalahkan Barcelona

Advertising
Advertising

Berita terkait

Kecuali Partai Gelora, Gerindra-Golkar-PAN-Demokrat Buka Peluang PKS Gabung ke Prabowo

1 hari lalu

Kecuali Partai Gelora, Gerindra-Golkar-PAN-Demokrat Buka Peluang PKS Gabung ke Prabowo

Sejumlah partai politik yang tergabung dalam KIM membuka peluang PKS untuk bergabung ke Prabowo, kecuali Gelora. Apa alasan Gelora menolak PKS?

Baca Selengkapnya

Kata 7 Pengamat Soal Koalisi Prabowo yang Bakal Gemuk

1 hari lalu

Kata 7 Pengamat Soal Koalisi Prabowo yang Bakal Gemuk

Berikut tanggapan para pengamat politik dan peneliti soal koalisi Prabowo ke depan yang hampir pasti bakal gemuk.

Baca Selengkapnya

Respons Bima Arya soal Maju Pilgub Jabar 2024, Singgung Nama Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi

6 hari lalu

Respons Bima Arya soal Maju Pilgub Jabar 2024, Singgung Nama Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi

Mantan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menyatakan dirinya siap maju di Pilkada 2024 setelah mendapat arahan dari Ketum PAN, tapi...

Baca Selengkapnya

Respons KPU dan Ketum PAN soal Gugatan PDIP di PTUN

6 hari lalu

Respons KPU dan Ketum PAN soal Gugatan PDIP di PTUN

KPU dan Ketum PAN Zulkifli Hasan menanggapi gugatan PDIP di PTUN terkait pencalonan Gibran di Pilpres 2024. Begini kata mereka.

Baca Selengkapnya

Profil Zita Anjani, Putri Ketum PAN yang Didorong Berduet dengan Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta

18 hari lalu

Profil Zita Anjani, Putri Ketum PAN yang Didorong Berduet dengan Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta

Zita Anjani didorong berduet dengan Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta. Berikut profil putri Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan itu.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dorong Seluruh Partai Politik Rekonsiliasi dalam Koalisi Pemerintahan Prabowo

18 hari lalu

Bamsoet Dorong Seluruh Partai Politik Rekonsiliasi dalam Koalisi Pemerintahan Prabowo

Bamsoet memberikan apresiasi atas pertemuan Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar -Mahfud, Arsjad Rasjid dengan Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani, saat open house di kediaman Rosan Roeslani.

Baca Selengkapnya

Partai Ummat dan Keluarga Bantah Kabar Amien Rais Meninggal: Pak Amien Sehat

24 hari lalu

Partai Ummat dan Keluarga Bantah Kabar Amien Rais Meninggal: Pak Amien Sehat

Pendiri sekaligus Ketua Majelis Syuro Partai Ummat, Amien Rais dikabarkan meninggal dunia.

Baca Selengkapnya

78 Tahun Sultan Hamengkubuwono X, Salah Seorang Tokoh Deklarasi Ciganjur 1998

27 hari lalu

78 Tahun Sultan Hamengkubuwono X, Salah Seorang Tokoh Deklarasi Ciganjur 1998

Hari ini kelahirannya, Sri Sultan Hamengkubuwono X tidak hanya sebagai figur penting dalam sejarah Yogyakarta, tetapi juga sebagai tokoh nasional yang dihormati.

Baca Selengkapnya

Peran 4 Tokoh Deklarasi Ciganjur: Megawati, Gus Dur, Amien Rais, dan Sultan HB X

58 hari lalu

Peran 4 Tokoh Deklarasi Ciganjur: Megawati, Gus Dur, Amien Rais, dan Sultan HB X

Simak peran empat tokoh Deklarasi Ciganjur Megawati, Gus Dur, Amien Rais, Sultan HB X untuk mengakhiri pemerintahan Orde Baru. Berikut 8 pemikirannya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Presiden Boleh Memihak di Pemilu 2024, Amien Rais: Menampakkan Kebodohannya

26 Januari 2024

Jokowi Sebut Presiden Boleh Memihak di Pemilu 2024, Amien Rais: Menampakkan Kebodohannya

Amien Rais, menyebut Presiden Jokowi telah menunjukkan kebodohan dan ambisinya mempertahankan kekuasaan.

Baca Selengkapnya