TEMPO.CO, Bima - Satu dari tiga pelaku penembakan Inspektur Dua Hanafi, Kepala Urusan Narkoba Polres Kota Bima, merupakan anggota komplotan perampok Toko Mas Murni di Jalan Sumatera, Kota Bima. "Seorang pelaku merupakan residivis. Dia juga pelaku perampokan toko emas," kata Kepala Satuan Narkoba Polres Kota Bima Inspektur Satu Suparman di kantornya, Kamis, 3 April 2014.
Menurut dia, penembak Hanafi yang berinisial RW adalah anggota komplotan pembobol di Toko Mas Murni di Jalan Sumatera, Kota Bima, Nusa Tenggara Barat, Jumat siang, 28 Maret 2014. Dalam aksi tersebut, komplotan ini menggunakan senjata rakitan, melukai karyawan toko, dan menggasak 300 gram emas.
Senjata rakitan juga dipakai pelaku untuk menembak Ipda Hanafi di Doro Belo, Kecamatan Belo, Kabupaten Bima, Jumat, 28 Maret 2014. Kepada polisi, pelaku mengaku bahwa senjata rakitan itu diperolehnya dengan membeli pada seseorang.
Petugas Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (INAFIS) Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat hari ini terlihat datang ke lokasi kejadian. Mereka memastikan jenis senjata yang digunakan pelaku untuk menembak Ipda Hanafi. Jenis senjatanya adalah senjata rakitan.
Hendra, saksi mata di lokasi kejadian, melihat jarak antara pelaku dan korban sekitar 3 meter. "Pelaku kabur sambil menenteng pistol kecil berwarna silver," kata tukang ojek yang saat kejadian melintas di lokasi ini.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kabupaten Bima Muhamad Yamin mengatakan pihaknya masih menyelidiki kasus tersebut dan terus meminta keterangan dari para saksi di lokasi kejadian.
AKHYAR M NUR
Berita terkait
Penembakan Sesama Polisi di Bogor Terjadi di Rusun Polri, Dua Anggota Jadi Tersangka
27 Juli 2023
Mabes Polri akhirnya buka suara soal kasus penembakan sesama polisi di Rusun Polri Cikeas Bogor. Dua anggota Polri ditangkap.
Baca SelengkapnyaBeredar Video Kapolda Metro Jaya Kasih Support ke Kadiv Propam Polri, Fadil Imran: Adik Saya
14 Juli 2022
Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran mendatangi Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo di Mabes Polri untuk memberikan dukungan dalam kasus penembakan.
Baca SelengkapnyaProfil Seno Sukarto, Eks Jenderal dan Ketua RT di Rumah Kadiv Propam
14 Juli 2022
Seno Sukarto kesal lantaran polisi tidak berkomunikasi dengannya saat memeriksa kasus penembakan di rumah Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo
Baca SelengkapnyaKronologi Baku Tembak di Rumah Kadiv Propam Polri, Ini Penjelasan Kapolres Metro Jaksel
12 Juli 2022
Polisi juga mengirimkan tim psikologi untuk memberikan terapi psikologi terhadap orang yang ada di TKP, termasuk istri Kadiv Propam Polri.
Baca SelengkapnyaPenembakan Polisi di Rumah Irjen Ferdy Sambo, Polres Metro Jakarta Selatan Periksa Barang Bukti
12 Juli 2022
Barang bukti yang ditemukan di TKP penembakan polisi di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo itu akan dibawa ke laboratorium forensik.
Baca SelengkapnyaCatatan Akhir Tahun, Komnas HAM Soroti Kasus di Tamilouw dan Maybrat
28 Desember 2021
Komnas HAM saat ini memprioritaskan agar para pengungsi bisa kembali ke desa mereka di Maybrat.
Baca SelengkapnyaKasus Polisi Tembak Polisi di Lombok Timur, Polda NTB: Ditembak Jarak Dekat
27 Oktober 2021
Direskrimum Polda NTB Kombes Hari Brata mengatakan anggota polisi Brigadir Kepala MN menembak Brigadir Satu HT, dari jarak dekat.
Baca SelengkapnyaPolisi Filipina Diduga Tembak Rekannya Karena Kalah Adu Panco
2 Juni 2021
Seorang polisi di Manila, Filipina, diduga menembak mati seorang rekannya setelah dia kalah dalam adu panco.
Baca SelengkapnyaPenembakan Pria Kulit Hitam di Minneapolis karena Polisi Salah Cabut Pistol
13 April 2021
Bukti rekaman penembakan pria kulit hitam bernama Daunte Wright menunjukkan polisi salah mengambil alat setrum dan malah mencabut pistol.
Baca SelengkapnyaAda Telepon Misterius Sebelum Briptu Hedar Ditembak Mati di Papua
13 Agustus 2019
Briptu Hedar ditemani seniornya di kepolisian berkendara menuju Kampung Usir.
Baca Selengkapnya