Kisah Korban Kapal Terbakar di Korea Selatan  

Reporter

Editor

Rosalina ocha

Jumat, 28 Maret 2014 19:10 WIB

Kapal Angkatan Laut Korea Selatan yang tenggelam pada 26 Maret lalu. Tenggelamnya kapal ini diduga akibat serangan terpedo yang diluncurkan oleh militer Korea Utara. AP Photo/Yonhap, Jin Sung-chul

TEMPO.CO, Slawi - Dua pekan sebelum tewas akibat kecelakaan laut di perairan dekat Pulau Jeju, Korea Selatan, Nuridin, 36 tahun, sempat menelepon ayahnya, Waskuri. "Dia bilang akan pulang Juni untuk menyunatkan Yusuf, anak pertamanya," kata Waskuri kepada Tempo di rumahnya di Desa Dermasandi, Kecamatan Pangkah, Kabupaten Tegal, Jumat, 27 Maret 2014.

Nuridin adalah nelayan yang bekerja di Kapal Seongil, Korea Selatan. Senin lalu. Kapal berbobot 38 gross ton dengan sembilan awak itu terbakar. Enam awaknya, lima dari Indonesia dan satu dari Korea Selatan, tewas akibat hipotermia setelah terjun ke laut.

Dari lima warga Indonesia itu, tiga di antaranya warga Desa Dermasandi, Tegal, yaitu Nuridin, Agus Suswanto, 34 tahun, dan Dedi Iskandar, 27 tahun. Ketiganya masih dalam satu hubungan keluarga. Adapun dua korban tewas lain dari Malang, Jawa Timur, dan Nias. Nuridin menjadi nelayan sejak bujang.

Selain bekerja di kapal lokal di Jakarta, tamatan SMP itu juga pernah menjadi anak buah kapal (ABK) di Jepang. Di Jepang, Nuridin hanya bertahan selama enam bulan. "Kerjanya terlalu berat, tapi tidak terawat," ujar Waskuri.

Setelah menikah, Nuridin mengikuti jejak adiknya, Santoso, 27 tahun, yang menjadi nelayan di Korea Selatan. Berangkat pada 2011, ia meninggalkan Yusuf yang baru berumur 1 tahun dan istrinya, Sri Anani, yang sedang hamil tiga bulan. "Ia berangkat sebagai TKI legal, total biayanya sampai Rp 40 juta saat itu," kata Waskuri.

Selain Santoso dan Nuridin, tiga anak Waskuri yang lain, Sayuti, Amudin, dan Wawan, juga bekerja jadi nelayan di Korea. "Mereka berlima kerja di satu perusahaan, tapi beda kapal. Tempat tinggal mereka juga berdekatan," ujar Waskuri, ayah sembilan anak. Tiga tahun bekerja di Korea, Nuridin belum sekalipun pulang.

Telepon menjadi satu-satunya alat penyalur rindu Nuridin pada keluarganya di kampung halaman. Selain untuk menyunatkan Yusuf, Nurudin sudah tak sabar ingin pulang karena belum pernah bertemu Kirana, anak keduanya yang kini berumur 3 tahun.

"Mas Nurudin dimakamkan setelah salat Jumat. Maaf, belum bisa memberi banyak keterangan. Keluarga kami masih berduka," ujar Wawan, 27 tahun, satu dari tiga adik Nurudin yang bekerja sebagai nelayan di Korea Selatan. Wawanlah yang pertama mengabarkan kematian Nurudin kepada Waskuri, Senin lalu.

Wawan pula yang membantu pengurusan pemulangan jenazah Nurudin, Agus, dan Dedi hingga tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada Kamis malam. Berangkat dari Jakarta pada Kamis malam, tiga mobil ambulans yang membawa tiga peti jenazah itu disambut isak tangis keluarga di Desa Dermasandi pada Jumat pagi.

"Asuransi dan sisa gaji mereka akan segera diserahkan kepada keluarga," kata staf Bidang Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Kementerian Luar Negeri, Susapto Anggoro Broto, yang turut mengantar kepulangan tiga jenazah nelayan itu.

DINDA LEO LISTY




Berita Terpopuler
Jokowi: Terima Kasih Pak Prabowo
Info Radar MH370 Mungkin Sengaja Disembunyikan
MH370 Buka Luka Lama Korban Pembajakan MH653

Berita terkait

Kapal Angkut Rombongan Pernikahan Terbalik di Nigeria, 50 Tewas

14 Juni 2023

Kapal Angkut Rombongan Pernikahan Terbalik di Nigeria, 50 Tewas

Sedikitnya 50 orang tenggelam dan beberapa lainnya hilang setelah sebuah kapal yang kelebihan muatan terbalik di Nigeria.

Baca Selengkapnya

Soal Tenggelamnya Kapal Nelayan China yang Bawa 17 WNI, Pemerintah China Perintahkan Hal Ini

18 Mei 2023

Soal Tenggelamnya Kapal Nelayan China yang Bawa 17 WNI, Pemerintah China Perintahkan Hal Ini

Pemerintah China perintahkan jajarannya untuk kerahkan upaya maksimal dalam penyelamatan korban kapal tenggelam, termasuk 17 WNI.

Baca Selengkapnya

17 WNI Jadi Korban Kecelakaan Kapal China, Presiden Xi Perintahkan Pencarian Maksimal

18 Mei 2023

17 WNI Jadi Korban Kecelakaan Kapal China, Presiden Xi Perintahkan Pencarian Maksimal

Presiden Xi Jinping memerintahkan upaya habis-habisan dalam penyelamatan awak kapal, termasuk 17 WNI, yang hilang setelah Lupeng Yuanyu 028 terbalik

Baca Selengkapnya

Kapal Speedboat Evelyn Calisca Terbalik di Riau, Jumlah Korban Bertambah jadi 12 Orang

28 April 2023

Kapal Speedboat Evelyn Calisca Terbalik di Riau, Jumlah Korban Bertambah jadi 12 Orang

Jumlah korban kecelakaan speedboat (kapal cepat) Evelyn Calisca 01 rute Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir bertambah jadi 12 orang.! I

Baca Selengkapnya

Italia Gelar Operasi Penyelamatan 1.200 Migran yang Hanyut di Laut

11 April 2023

Italia Gelar Operasi Penyelamatan 1.200 Migran yang Hanyut di Laut

Penjaga pantai Italia melakukan operasi untuk menyelamatkan dua kapal yang membawa total 1.200 orang.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Kapal Migran, Paus Fransiskus: Hentikan Perdagangan Manusia

6 Maret 2023

Kecelakaan Kapal Migran, Paus Fransiskus: Hentikan Perdagangan Manusia

Paus Fransiskus menyerukan pihak-pihak berwenang untuk menghentikan perdagangan manusia yang beroperasi di Mediterania setelah karamnya kapal migran.

Baca Selengkapnya

Cari Suaka, Mantan Atlet Hoki Pakistan Tewas dalam Kecelakaan Kapal di Italia

3 Maret 2023

Cari Suaka, Mantan Atlet Hoki Pakistan Tewas dalam Kecelakaan Kapal di Italia

Mencari masa depan putra difabelnya, mantan atlet hoki Pakistan, Shahida Raza, ikut kapal penyelundup manusia dan hidupnya berakhir di pantai Italia.

Baca Selengkapnya

Meloni Minta Uni Eropa Bantu Hentikan Penyelundupan Orang

2 Maret 2023

Meloni Minta Uni Eropa Bantu Hentikan Penyelundupan Orang

PM Giorgia Meloni menyerukan Uni Eropa berbuat lebih banyak untuk menghentikan imigran ilegal.

Baca Selengkapnya

Saat Thomas Andrews Desainer Titanic Memilih Tenggelam Bersama Kapal Buatannya

10 Februari 2023

Saat Thomas Andrews Desainer Titanic Memilih Tenggelam Bersama Kapal Buatannya

Saat Titanic ditelan lautan, Andrews tak berusaha menyelamatkan diri. Ia dilaporkan terakhir terlihat di ruang merokok kelas satu.

Baca Selengkapnya

Basarnas Sebut 21 Penumpang KM Ladang Pertiwi yang Hilang Masih Dicari

29 Mei 2022

Basarnas Sebut 21 Penumpang KM Ladang Pertiwi yang Hilang Masih Dicari

Basarnas mencatat 21 orang selamat dari musibah kecelakaan kapal laut KM Ladang Pertiwi 2 di perairan Pangkep. Terakhir, 4 orang dikabarkan ditemukan.

Baca Selengkapnya