Wakil Menteri Kesehatan: Target MDGs Berat

Selasa, 25 Maret 2014 18:10 WIB

Sejumlah ibu hamil yang tergabung dalam Komunitas Gentle Birth melakukan senam kebugaran Prenatal Yoga di kawasan Banjir Kanal Timur (BKT), Duren sawit, Jakarta (2/3). Lahan hijau yang berada di bantaran BKT tersebut menjadi alternatif aktifitas warga di akhir pekan seperti olah raga dan bermain. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Kesehatan Ali Ghufron Mukti mengakui kematian ibu masih menjadi persoalan serius di Indonesia. Masalah ini menjadi ganjalan untuk mencapai target Millennium Development Goals (MDGs) pada 2015. "Satu yang berat yakni angka kematian ibu," katanya saat memberi sambutan dalam rapat kerja nasional kemitraan BKKN di Jakarta, Selasa, 25 Maret 2014.

Menurut Ali, angka kematian ibu pada periode 1997-1999 mencapai 421 per 100 kelahiran hidup. Jumlah ini menurun hingga menjadi 228 per 100 ribu kelahiran hidup pada 2007. Namun menurut data terakhir yang diambil pada periode 2012-2013, angka kematian ibu kembali meningkat hingga mencapai 359 per kelahiran hidup.

"Ini yang mengherankan semua pihak," ujarnya. Angka itu jauh dari target MDGs 2015, yakni angka kematian ibu maksimal 102 per 100 ribu kelahiran. (baca: Menkes Prihatin Tingginya Angka Kematian Ibu Papua)

Menurut dia, ada beberapa penyebab melonjaknya data angka kematian ibu tersebut. Antara lain konsolidasi masalah data dan banyaknya perempuan yang menikah muda. "Sebanyak 45 persen usia menikah kurang dari 19 tahun," ujarnya. (baca: Ibu Usia Muda Rawan Tekanan Mental)

Pernikahan dalam usia muda, kata dia, rentan membuat perempuan meninggal lantaran belum matang dalam mengambil keputusan. Biasanya mereka menyerahkan keputusan persalinannya kepada anggota keluarga yang lebih tua, seperti mertua. Menurut Ali, ini bisa menyebabkan mereka terlambat membuat keputusan untuk membawa ibu ke tempat persalinan. "Belum lagi nanti ada masalah transportasi, administrasi rumah sakit, dan kesiapan rumah sakit," ujarnya.

Karena itu, kata Ali, Kementerian bersepakat dengan BKKBN beserta mitranya untuk meredam masalah itu. Caranya, dengan membangun keluarga dan meningkatkan program keluarga berencana. (baca: Atasi Kematian Ibu dan Bayi, Ini Usaha Pemerintah)

NUR ALFIYAH




Terpopuler
MH370 Jatuh, Seluruh Awak dan Penumpang Tewas
Jatuhnya MH370 Diungkap Satelit Inggris
Pernyataan Lengkap PM Malaysia Soal MH370







Berita terkait

Apa Itu Sistem KRIS yang Bakal Menggantikan Kelas BPJS Kesehatan?

2 hari lalu

Apa Itu Sistem KRIS yang Bakal Menggantikan Kelas BPJS Kesehatan?

KRIS merupakan sistem baru dalam mengatur rawat inap yang melayani pengguna BPJS Kesehatan.

Baca Selengkapnya

BKKBN Perkuat Kemitraan Program Bangga Kencana dan Stunting

2 hari lalu

BKKBN Perkuat Kemitraan Program Bangga Kencana dan Stunting

Pentingnya data yang presisi untuk penguatan kemitraan agar mencegah stunting.

Baca Selengkapnya

Sistem Kelas BPJS Kesehatan Diubah, Iuran Harus Pertimbangkan Finansial Masyarakat

4 hari lalu

Sistem Kelas BPJS Kesehatan Diubah, Iuran Harus Pertimbangkan Finansial Masyarakat

Pemerintah mewacanakan penghapusan sistem kelas BPJS Kesehatan dan menggantikannya dengan sistem KRIS sejak tahun lalu

Baca Selengkapnya

4 Vaksin Wajib Bagi Jamaah Haji 2024, Dua Jamaah dari Provinsi Ini Ada Tambahan Vaksin Polio

8 hari lalu

4 Vaksin Wajib Bagi Jamaah Haji 2024, Dua Jamaah dari Provinsi Ini Ada Tambahan Vaksin Polio

Jamaah Haji 2024 wajib menerima 3 vaksin, namun khusus jamaah dari Jawa Timur dan Jawa Tengah, ada penambahan vaksin polio.

Baca Selengkapnya

Ini Pesan Jokowi ke Prabowo untuk Lanjutkan Program di Bidang Kesehatan

12 hari lalu

Ini Pesan Jokowi ke Prabowo untuk Lanjutkan Program di Bidang Kesehatan

Presiden Jokowi menyoroti urgensi peningkatan jumlah dokter spesialis di Indonesia. Apa pesan untuk pemimpin baru?

Baca Selengkapnya

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

17 hari lalu

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

19 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

22 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

25 hari lalu

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

Kementerian Kesehatan membantu warga terdampak Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara dengan penyediaan masker.

Baca Selengkapnya

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

25 hari lalu

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.

Baca Selengkapnya