Ratusan Juta Duit Sitaan Kejaksaan Dipertanyakan

Reporter

Selasa, 25 Maret 2014 09:54 WIB

Ilustrasi mata uang Rupiah. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Kupang - Penasehat hukum Buyung Abdul Munaf Rosna, Filipus Fernandez, mempertanyakan uang Rp 300 juta yang disita pihak Kejaksaan Tinggi Nusa Tenggara Timur (NTT) saat menangkap Buyung pada Jumat, 22 Maret 2014 malam. "Uang itu tidak masuk sebagai barang bukti dalam berita acara pemeriksaan (BAP)," kata Filipus kepada wartawan, Selasa, 25 Maret 2014.

Buyung, yang dikenal sebagai miliarder di Kupang, NTT, disangka melakukan serangkaian tindak pidana, dari pencucian uang, korupsi, dan dugaan melakukan penyuapan. Dalam penyergapan tersebut, sempat disita sejumlah barang bukti berupa sebuah mobil Isuzu, dua sepeda motor dan uang Rp 300 juta.

Menurut Filipus, saat diperiksa setelah penangkapan, penyidik yang mengajukan 36 pertanyaan kepada Buyung belum memasukkan barang bukti uang Rp300 juta tersebut. Bahkan, Filipus menjelaskan uang Rp 300 juta itu tidak tepat disebut sebagai barang sitaan. Sebab, pihak Kejaksaanlah yang berinisiatif memintanya.

Menurut pengakuan Buyung, kata Filipus, Kejasaan Tinggi yang menghubungi Buyung dan meminta menyediakan uang Rp 5 miliar untuk kepentingan tertentu. Namun, karena tidak mempunyai uang sebanyak itu, maka yang bisa dibawa saat penangkapan hanya Rp 300 juta.

Humas Kejaksaan Tinggi NTT Ridwan Angsar mengatakan pemeriksaan terhadap Buyung belum masuk materi perkara sehingga uang sitaan senilai Rp 300 juta belum dimasukan dalam BAP. "Buyung mengaku capek sehingga pemeriksaan dihentikan," ujarnya.

Ihwal permintaan uang Rp 5 miliar kepada Buyung, menurut Ridwan, itu merupakan salah satu metode penyidikan yang digunakan Kejaksaan untuk menangkap tersangka disertai barang bukti berupa uang. "Kami sudah mendapat informasi bahwa Buyung sudah mencairkan seluruh uangnya di bank," ucapnya.

Tim Kejaksaan, kata Ridwan, masih menelusuri keberadaan uang yang telah dicairkan Buyung tersebut. Kejaksaan pun menelusuri harta Buyung yang lain, seperti empat unit rumah dan sebelas unit mobil. Sebab, yang disita Kejaksaan baru berupa dua unit mobil dan dua unit motor serta uang Rp 300 juta.

YOHANES SEO




Berita Terpopuler:




MH370 Jatuh, Seluruh Awak dan Penumpang Tewas
Pilot Ganteng Pencari MH370 Jadi Gunjingan Twitter
Penumpang MH370, Pembuat Frekuensi Radio Militer

Berita terkait

Jaksa Agung Sebut Tak Segan Menindak Jaksa Baru yang Menyimpang

13 Agustus 2021

Jaksa Agung Sebut Tak Segan Menindak Jaksa Baru yang Menyimpang

Jaksa Agung ST Burhanuddin mengatakan sudah banyak jaksa senior yang dihukum karena melakukan pelanggaran.

Baca Selengkapnya

Beredar Chat 'Papa Minta Uang' Diduga Kepala Kejaksaaan Halsel  

15 Juni 2017

Beredar Chat 'Papa Minta Uang' Diduga Kepala Kejaksaaan Halsel  

Pesan WhatsApp 'Papa Minta Uang' diduga dari Kepala Kejaksaan Negeri Halmahera Selatan (Halsel), Cristian Ratu Anik ramai beredar di publik.

Baca Selengkapnya

Hadiri Diklat Jaksa, Ketua KPK: Jangan Jadi Ndoro, Jadilah Abdi  

16 Maret 2017

Hadiri Diklat Jaksa, Ketua KPK: Jangan Jadi Ndoro, Jadilah Abdi  

Jumlah jaksa di Indonesia dibanding penanganan perkara belum ideal.

Baca Selengkapnya

Pelantikan Kepala Kejaksaan di Rumah Dinas Wali Kota Dikecam

2 Maret 2017

Pelantikan Kepala Kejaksaan di Rumah Dinas Wali Kota Dikecam

Menurut aktivis antikorupsi, pelantikan kepala kejaksaan di rumah dinas wali kota bisa mengarah pada perdagangan pengaruh.

Baca Selengkapnya

Kejagung Klaim Selamatkan Uang Negara Rp4,1 T dalam 9 Bulan

20 Oktober 2016

Kejagung Klaim Selamatkan Uang Negara Rp4,1 T dalam 9 Bulan

Kinerja ini naik dari sebelumnya Rp643 miliar.

Baca Selengkapnya

Mekanisme Justice Collaborator Berpotensi Timbulkan Korupsi  

15 Agustus 2016

Mekanisme Justice Collaborator Berpotensi Timbulkan Korupsi  

Kejaksaan adalah instansi yang paling banyak mengeluarkan persetujuan justice collaborator bagi narapidana.

Baca Selengkapnya

Dua Tahun Memimpin, Jaksa Agung Prasetyo Dinilai Melempem  

24 Juli 2016

Dua Tahun Memimpin, Jaksa Agung Prasetyo Dinilai Melempem  

Kejaksaan sangat lambat menangani kasus BLBI.

Baca Selengkapnya

Kejaksaan Agung Larang Edarkan Proposal Hut Adhyaksa

28 Juni 2016

Kejaksaan Agung Larang Edarkan Proposal Hut Adhyaksa

Juru bicara Kejaksaan Agung melarang jaksa meminta sumbangan dari sipil untuk merayakan Hari Adhyaksa.

Baca Selengkapnya

Jaksa Muda di Kejari Ketapang Edarkan Proposal HUT Adhyaksa

28 Juni 2016

Jaksa Muda di Kejari Ketapang Edarkan Proposal HUT Adhyaksa

Panitia di Kejaksaan Negeri Ketapang mengedarkan propsal permohonan bantuan perayaan Hari Bakti Adhyaksa ke-56.

Baca Selengkapnya

RAPBN 2017, Kejaksaan Minta Anggaran Rp 4,6 Triliun  

13 Juni 2016

RAPBN 2017, Kejaksaan Minta Anggaran Rp 4,6 Triliun  

Kejaksaan membutuhkan anggaran Rp 4,6 triliun masuk Rancangan APBN 2017 untuk delapan program yang akan dijalankan.

Baca Selengkapnya