Rumah di Bantaran Kali Cipunagara Terancam Ambles  

Reporter

Senin, 24 Maret 2014 20:00 WIB

Satu dari delapan rumah yang hancur akibat retakan dan amblesnya tanah di Kampung Legok Hayam, Desa Girimekar, Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (24/3). TEMPO/Aditya Herlambang Putra

TEMPO.CO, Subang - Sebelas rumah dan sebuah musala yang terletak di daerah aliran Sungai Cipunagara, Desa Cibalandong, Kecamatan Cibogo, Subang, Jawa Barat, terancam ambles akibat daerah aliran sungai tersebut terus tergerus air.

Berdasarkan pantauan Tempo, tebing penahan sungai setinggi delapan meter yang semula berjarak 22 meter dari rumah warga itu, kini hanya tinggal dua meter. Bahkan, satu rumah yang berada di paling pinggir sungai sudah ambles dan ditinggalkan penghuninya.

Salah seorang pemilik rumah berisiko itu, Anis, mengatakan dia dan keluarganya tak bisa lagi tenang mendiami rumahnya. "Apalagi kalau debit air sungai meluap-luap," ujar perempuan beranak dua itu, Senin, 24 Maret 2014.

Ia bersedia pindah jika pemerintah menyiapkan lahan pengganti yang aman. "Dari pada terus waswas," kata Anis. Warga setempat yang senasib dengan Anis di antaranya Radim, Samir, Ruhyat, Engkur, Korde, Endang, Datim, Tarmid, dan Muan.

Kepala Dusun Cimanggu, Carmita, mengatakan, sebelas rumah yang dihuni 29 jiwa tersebut harus segera diamankan. "Caranya, dilakukan relokasi," ujar Carminta. Atau, dia melanjutkan, segera dibuatkan tembok penahan tebing agar tanah tak kembali tergerus air.

Ia menyebutkan saat ini lebar daerah aliran sungai yang tanahnya sudah habis tergerus air itu mencapai 20 meter dengan panjang 200 meter. "Mulai tergerus sebulan lalu," ujar Carmita.

Pemerintah Subang mulai melakukan penanganan darurat dengan menormalisasi sungai menggunakan sebuah alat berat. Normalisasi hanya dilakukan dalam waktu 70 jam.

Kepala Bidang Pengairan Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Subang, Ismail, mengaku belum meninjau Sungai Cipnagara yang mengancam belasan rumah dan sebuah musala tersebut.

"Tapi, kami minta kepala desa segera membuat surat permintaan bantuan agar kami bisa bergerak cepat," ujar Ismail. Soal normalisasi sungai terbesar di Kabupaten Subang itu, Ismail menyebutkan, "Urusannya menjadi tanggung jawab Balai Besar Wilayah Sungai Citarum (BBWS) yang berkantor pusat di Bandung.”

NANANG SUTISNA

Berita terkait

Mahasiswa Unnes Ciptakan Alat Pemantau Longsor di Banjarnegara

7 Maret 2022

Mahasiswa Unnes Ciptakan Alat Pemantau Longsor di Banjarnegara

Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) menciptakan alat pemantau longsor. Alat tersebut sudah dipasang di Banjarnegara.

Baca Selengkapnya

Longsor Banjarnegara, 4 Orang Ditemukan Tewas

20 November 2021

Longsor Banjarnegara, 4 Orang Ditemukan Tewas

Longsor Banjarnegara pada Jumat malam menimpa dua rumah warga.

Baca Selengkapnya

Longsor di Banjarnegara Disebabkan Tanggul Irigasi Jebol

2 November 2019

Longsor di Banjarnegara Disebabkan Tanggul Irigasi Jebol

Longsor ini menyebabkan dua rumah tertimbun dan satu orang meninggal.

Baca Selengkapnya

Longsor di Banjarnegara, Satu Orang Meninggal Dunia

2 November 2019

Longsor di Banjarnegara, Satu Orang Meninggal Dunia

Retakan tanah tersebut berlokasi di sebelah timur rumah yang kemudian tertimbun longsor.

Baca Selengkapnya

Longsor di Banjarnegara 1 Orang Tewas

25 September 2016

Longsor di Banjarnegara 1 Orang Tewas

Rumah itu tertimpa reruntuhan tanah dan menewaskan satu orang dan delapan anggota keluarga lainnya luka-luka.

Baca Selengkapnya

3 Warga Banjarnegara Jadi Korban Longsor Susulan

19 Juni 2016

3 Warga Banjarnegara Jadi Korban Longsor Susulan

Ketiga korban sedang membersihkan longsor saat terjadi
longsor susulan.

Baca Selengkapnya

Longsor Banjarnegara, Enam Korban Sudah Dimakamkan

19 Juni 2016

Longsor Banjarnegara, Enam Korban Sudah Dimakamkan

Korban meninggal di Grumbul Wanarata disebabkan tertimbun material longsor susulan saat sedang bekerja bakti menyingkirkan longsoran.

Baca Selengkapnya

Longsor di Banjarnegara, 6 Warga Meninggal

19 Juni 2016

Longsor di Banjarnegara, 6 Warga Meninggal

Enam orang yang meninggal sudah dievakuasi, sementara satu korban masih dalam pencarian.

Baca Selengkapnya

Darurat Longsor Banjarnegara Berakhir, Potensi Lonsor Masih Ada

13 April 2016

Darurat Longsor Banjarnegara Berakhir, Potensi Lonsor Masih Ada

Potensi longsor masih ada apabila curah hujan tinggi.

Baca Selengkapnya

Longsor Banjarnegara, Warga Kuras Kolam Ikan  

31 Maret 2016

Longsor Banjarnegara, Warga Kuras Kolam Ikan  

Longsoran diperkiraan sudah bergerak sejauh 2-3 kilometer dari ujung hingga bawah. Sedang lebar longsoran 100 -200 meter.

Baca Selengkapnya