Tragedi Gerbong Maut Bondowoso Akan Difilmkan

Reporter

Rabu, 19 Maret 2014 20:00 WIB

Pong Haryatmo. TEMPO/Hendra Suhara

TEMPO.CO, Madiun - Aktor Pong Harjatmo berencana mengangkat tragedi gerbong maut di Bondowoso, Jawa Timur, ke layar lebar. Film yang menceritakan tewasnya puluhan tahanan perang di gerbong kereta api pada 23 November 1947 itu akan digarap dalam waktu dekat.

“Kami masih mempersiapkannya dengan mengumpulkan data-data,” kata Pong di Madiun, Rabu, 19 Maret 2014.

Menurut dia, ada dua tim yang mengumpulkan data tentang peristiwa tersebut. Mereka bertugas menggali informasi dari anak maupun cucu pelaku sejarah di Bondowoso. Tim lainnya mencari referensi ke sejumlah lokasi, di antaranya museum di Malang dan Ambarawa. Selain itu, ada yang bertandang ke Kota Madiun untuk mengecek satu gerbong kereta api tua.

Penggalian data, Pong melanjutkan, dilakukan dengan teliti agar cerita dan kereta dalam film sesuai dengan realita pada masa lalu. Hal ini dilakukan untuk menghindari komplain dari masyarakat yang mengetahui tragedi gerbong maut. “Menghindari kesalahan dalam film agar tidak dipisuhi wong (dimaki orang),” katanya.

Pong mengaku ingin mengangkat tragedi itu ke layar lebar untuk mengingatkan generasi muda tentang perjuangan para pahlawan. Juga didasari keinginan seorang pengurus Parsatuan Rakyat Desa (Parade) Nusantara untuk mengangkat sejarah daerah kelahirannya, yaitu Bondowoso.

Tragedi yang terjadi 67 tahun lalu itu adalah terbunuhnya 46 dari 100 pejuang kemerdekaan di dalam gerbong kereta api tanpa ventilasi udara. Mereka ditahan tentara Belanda dan hendak dipindahkan dari Bondowoso ke penjara Kaliosok, Surabaya. Kisah heroik selama perjalanan itulah yang akan ditampilkan dalam film.

Ketua Bidang Seni dan Budaya Parade Nusantara Pusat Lilis Sudartinigsih mengungkapkan, dalam perjalanan dari Bondowoso ke Surabaya, para pejuang berusaha keras untuk bisa bertahan hidup. Sebab, waktu tempuh perjalanan itu berhari-hari lantaran laju kereta api sengaja diperlambat. “Perjuangan hidup di gerbong maut itu yang akan dikupas dalam film,” ujar Lilis.

NOFIKA DIAN NUGROHO

Berita terkait

Belajar Sejarah, Ini 7 Rekomendasi Film Kemerdekaan Indonesia

17 Agustus 2022

Belajar Sejarah, Ini 7 Rekomendasi Film Kemerdekaan Indonesia

Belajar sejarah tak melulu dari buku melainkan juga bisa lewat menonton film. Simak ulasannya di sini.

Baca Selengkapnya

Pelurusan Sejarah Ratu Kalinyamat Harus terus Diupayakan

5 Juni 2022

Pelurusan Sejarah Ratu Kalinyamat Harus terus Diupayakan

Menyosialisasikan perjuangan Ratu Kalinyamat lewat pagelaran seni-seni tradisional yang digemari masyarakat, harus terus ditingkatkan.

Baca Selengkapnya

Nasib Laksamana Maeda Usai Dukung Kemerdekaan Indonesia

17 Agustus 2021

Nasib Laksamana Maeda Usai Dukung Kemerdekaan Indonesia

Laksamana Maeda dianggap pengkhianat karena mendukung kemerdekaan Indonesia. Bagaimana nasibnya?

Baca Selengkapnya

BM Diah, Wartawan Penyelamat Naskah Asli Proklamasi

16 Agustus 2021

BM Diah, Wartawan Penyelamat Naskah Asli Proklamasi

BM Diah mengatakan naskah asli teks proklamasi dibuang ke tempat sampah begitu saja usai diketik oleh Sayuti Melik.

Baca Selengkapnya

Askar Perang Sabil, Pasukan Pejuang Kemerdekaan Bentukan Muhammadiyah

16 Agustus 2021

Askar Perang Sabil, Pasukan Pejuang Kemerdekaan Bentukan Muhammadiyah

Ulama Muhammadiyah di Yogyakarta membentuk satuan Askar Perang Sabil (APS) untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia

Baca Selengkapnya

AR Baswedan, Tokoh Keturunan Arab yang Berjuang untuk Kemerdekaan RI

14 Agustus 2021

AR Baswedan, Tokoh Keturunan Arab yang Berjuang untuk Kemerdekaan RI

AR Baswedan merupakan kakek dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan

Baca Selengkapnya

Mengenal Sukarni, Penculik Bung Karno ke Rengasdengklok

5 Agustus 2021

Mengenal Sukarni, Penculik Bung Karno ke Rengasdengklok

Sukarni bersama tokoh pemuda lainnya menculik Bung Karno dan Bung Hatta ke Rengasdengklok jelang kemerdekaan Indonesia

Baca Selengkapnya

Kisah Kurir Kemerdekaan Pengirim Kabar Proklamasi 1945

17 Agustus 2017

Kisah Kurir Kemerdekaan Pengirim Kabar Proklamasi 1945

Dua bulan setelah Proklamasi 1945, Kepala Kepolisian Negara Raden Said Soekanto memberi tugas kepada pemuda-pemuda menyebarkan berita proklamasi.

Baca Selengkapnya

Amir Hamzah: Raja Penyair Pujangga Baru yang Mati Tragis

16 Agustus 2017

Amir Hamzah: Raja Penyair Pujangga Baru yang Mati Tragis

Amir Hamzah mempromosikan pentingnya kemerdekaan hingga ke dusun. Dibunuh karena dianggap pengkhianat.

Baca Selengkapnya

Infografis: Drama Menegangkan Seputar Proklamasi 17 Agustus 1945

31 Juli 2017

Infografis: Drama Menegangkan Seputar Proklamasi 17 Agustus 1945

Inilah catatan harian kita seputar Proklamasi 17 Agustus 1945. Ada kisah yang Anda belum tahu?

Baca Selengkapnya