TEMPO Interaktif, Makassar:Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) H.Z.B. Palaguna segera berkirim surat kepada Duta Besar Indonesia di Filipina dan Menteri Luar Negeri Indonesia. Gubernur akan mempertanyakan penahanan Agus Dwikarna, 38 tahun, warga Sulsel yang ditahan Kepolisian Metro Filipina. “Hari ini juga saya konsep suratnya dan langsung kirimkan ke Menlu dan Dubes,” kata Gubernur ketika menerima Hj. Suryani, 37 tahun, istri Agus Dwikarna, di Kantor Gubernur Sulsel, Kamis (21/3). Suryani, ibu lima anak itu, didampingi beberapa pengurus Komite Penegakan Syariat Islam (KPSI) Sulsel. Palaguna mengatakan, pihaknya akan mempertanyakan penahanan Wakil Ketua KPSI Sulsel itu oleh polisi Filipina. Pasalnya, dia yakin Agus tidak seperti yang dituduhkan; sebagai jaringan teroris. Agus, kata Gubernur, telah menunjukkan kontribusinya bagi proses perdamaian di Poso, Sulawesi Tengah dan Ambon, Maluku. “Saya terkejut dan heran kalau Agus dituduh seperti itu (jaringan teroris),” ujar Gubernur. Oleh karena itu, menurut Palaguna, Pemerintah Filipina harus memperlakukan Agus sebagai orang yang belum tentu bersalah. Ia sadar, kemungkinan ada perbedaan penerapan hukum antara Indonesia dan Filipina, tapi azas praduga tak bersalah tetap harus dikedepankan. Oleh karena itu, menurutnya, diperlukan perjuangan diplomasi dari pemerintah Indonesia. Dia berharap, warga Sulsel itu tidak langsung diperlakukan sebagaimana layaknya seorang tersangka. Kepada keluarga Agus yang menemuinya, Palaguna meminta untuk tidak terlalu khawatir. Sebab, Indonesia dan Filipina masih memiliki hubungan yang baik. Ia yakin kasus yang menimpa Agus masih bisa diselesaikan. “Kalau sudah sampai saatnya nanti, kita harus ke Filipina, kenapa tidak? Filipina itu kan bisa dicapai dalam waktu 3–4 jam,” kata Gubernur. (Muannas-Tempo News Room)