Nazaruddin: Anas Punya Hotel di Bali

Reporter

Sabtu, 15 Maret 2014 15:56 WIB

Anas Urbaningrum kembali diperiksa KPK sebagai tersangka kasus dugaan penerimaan hadiah dalam proses perencanaan Hambalang dan proyek-proyek lainnya di gedung KPK, Jakarta (14/3). Selain kasus Hambalang, Anas juga diperiksa terkait dugaan tindak pidana pencucian uang atas aset dua bidang tanah di Kelurahan Mantrijero, Yogyakarta dengan luas 7.670 meter persegi dan 200 meter persegi atas nama KH Attabik Ali dan menyita tanah dan bangunan di Jalan Selat Makassar C9/22 di Duren Sawit, Jakarta Timur. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - M. Nazaruddin, bekas Bendahara Umum Partai Demokrat, mengatakan bekas Ketua Umum Demokrat Anas Urbaningrum memiliki banyak aset yang tersebar di banyak tempat di Indonesia, termasuk sebuah hotel di Bali. Nazar tak menyebutkan lokasi hotel itu, tapi ia mengaku telah menceritakan asal-usul hotel milik Anas itu kepada penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi.

"Iya, (hotel) itu kerja sama dengan salah satu anggota Dewan Perwakilan Rakyat," kata Nazar di halaman gedung KPK, Jumat, 14 Maret 2014. Sayangnya, saat ditanya siapa anggota Dewan yang dimaksud, Nazar hanya tersenyum.

Selain memiliki hotel di Bali, Anas juga mempunyai bisnis tambang di Kepulauan Riau. Menurut Nazar, beberapa aset Anas merupakan pemberian Teuku Bagus, petinggi PT Adhi Karya. "Ada uang, ada aset, ada pembelian rumah," kata Nazar. "Teuku Bagus ini memang lebih loyal ke Mas Anas."

Bos PT Dutasari Citralaras, MaChfud Suroso, juga disebut Nazar memberi aset kepada Anas. "Dutasari itu sebenarnya milik Mas Anas," kata Nazar.

Nazar membantah telah berkongsi dalam bisnis tambang di Riau dengan Anas. Menurut Nazar, bisnis itu sebenarnya milik Anas dan dia hanya disuruh memegang peran bendahara. "Mas Anas begitu juga ke Machfud Suroso dan Yulianis," ujarnya.

"Semua punya Mas Anas. Permai Group bisa keluar uang Rp 300 milar untuk Kongres Demokrat, kemudian membeli saham Garuda, semua perintahnya Mas Anas," kata Nazar.

Nazar tiba-tiba keluar gedung KPK pukul 21.40 WIB, Jumat, 14 Maret 2014. Dia mengaku baru saja diperiksa penyidik KPK terkait dengan kasus tindak pidana pencucian uang Anas. "Diperiksa tentang di mana saja asetnya Mas Anas," ujarnya.

Sebelumnya, Jumat sore, 14 Maret 2014, Anas berkelit saat ditanya wartawan apakah dia memiliki hotel di Bali. "Hotel apa? Di Bali kan banyak hotel. Hotel bintang lima, hotel melati juga ada," katanya di halaman gedung KPK.

Saat kembali ditanya hotel miliknya yang mana, Anas kembali berkelit. "Doakan saja 20 tahun lagi atau 30 tahun lagi, sampean doakan mudah-mudahan bisa punya," ujar Anas.

MUHAMAD RIZKI






Berita Terpopuler
Ekspresi Ahok Saat Detik-detik Deklarasi Jokowi
Jokowi Capres, Warga Semeru: Satria Piningit Datang
Ini Catatan Pengusaha kepada Jokowi

Berita terkait

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

1 jam lalu

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

Nurul Ghufron mengatakan tak hadir dalam sidang etik Dewas KPK karena sengaja meminta penundaan sidang.

Baca Selengkapnya

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

1 jam lalu

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

KPK menyita kantor Partai NasDem di Labuhanbatu, Sumatera Utara, dalam perkara korupsi yang menjerat Bupati Erik Atrada Ritonga.

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

2 jam lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

5 jam lalu

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya

Dewas KPK Tunda Sidang Etik Dua Pekan karena Nurul Ghufron Tak Hadir

8 jam lalu

Dewas KPK Tunda Sidang Etik Dua Pekan karena Nurul Ghufron Tak Hadir

Dewas KPK menunda sidang etik dengan terlapor Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron pada Kamis, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kantornya Digeledah KPK, Ini Kasus yang Menyeret Sekjen DPR Indra Iskandar

10 jam lalu

Kantornya Digeledah KPK, Ini Kasus yang Menyeret Sekjen DPR Indra Iskandar

Penyidik KPK menggeledah kantor Sekretariat Jenderal DPR atas kasus dugaan korupsi oleh Sekjen DPR, Indra Iskandar. Ini profil dan kasusnya.

Baca Selengkapnya

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Melawan KPK Akan Digelar Hari Ini

16 jam lalu

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Melawan KPK Akan Digelar Hari Ini

Gugatan praperadilan Bupati Sidoarjo itu akan dilaksanakan di ruang sidang 3 Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pukul 09.00.

Baca Selengkapnya

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

21 jam lalu

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

Modus penyalahgunaan dana BOS terbanyak adalah penggelembungan biaya penggunaan dana, yang mencapai 31 persen.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

1 hari lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

KPK Belum Putuskan Berapa Lama Penghentian Aktivitas di Dua Rutan Miliknya

1 hari lalu

KPK Belum Putuskan Berapa Lama Penghentian Aktivitas di Dua Rutan Miliknya

Dua rutan KPK, Rutan Pomdam Jaya Guntur dan Rutan Puspomal, dihentikan aktivitasnya buntut 66 pegawai dipecat karena pungli

Baca Selengkapnya