Warga Protes Kelenteng yang Diduga Dikomersialkan  

Reporter

Editor

Eni Saeni

Rabu, 12 Maret 2014 20:00 WIB

Seorang warga keturunan Tionghoa memindahkan dupa besar pada malam Imlek di kelenteng See Hin Kiong Padang, Sumbar (31/1). Warga keturunan Tionghoa secara bergantian melaksanakan sembahyang pada malam pergantian tahun 2564 ke 2565 di Klenteng See Hin Kiong yang baru dipindahkan dari lokasi lama karena rusak akibat gempa 2009. ANTARA/Iggoy el Fitra

TEMPO.CO, Bandung - Ahmad Kusumahyuda Wiriadirana, keturunan R.A.A. Wiranatakusumah, Bupati Bandung zaman kolonial Belanda, protes atas menyempitnya luas tanah wakaf untuk kelenteng saat ini dan menolak upaya komersialisasi tempat ibadah itu. "Kami bermaksud mengembalikan bangunan kelenteng kepada fungsi dan sejarah budayanya dengan aksi simbolis ini," kata Ahmad di lokasi, Rabu, 12 Maret 2014.

Protes itu dilakukan Ahmad bersama puluhan orang lainnya dengan berunjuk rasa di depan Kelenteng Hiap Thian Kiong, Jalan Kelenteng, Bandung, Rabu, 12 Maret 2014.

Merunut riwayat sejarahnya, kata Ahmad, lahan Kelenteng Hiap Thian Kiong merupakan hasil wakaf atau pemberian dari Bupati Bandung R.A.A. Wiranatakusumah IV kepada tokoh masyarakat Tionghoa di Bandung, Letnan Chen Hoy Liong alias Tan Hay Hap, pada 1863 seluas 2 hektare.

Pada 1882-1885, kelenteng berdiri di lahan itu. Luas tanahnya total sekarang berkurang, tinggal 14.862 meter persegi. "Kami dengar kawasan kelenteng ini dikomersialisasi," kata Ketua Tim Aset Wiranatakusumah tersebut.

Kelenteng itu sejak 1982 sampai sekarang dikelola Yayasan ViharaSatyabudhi Samudera Bhakti. Di samping kelenteng berdiri wihara. Adapun beberapa bangunan sekolah dan sosial serta rumah warga di depan kelenteng sudah lenyap.

Tepat di belakang kelenteng kini sedang dibangun sebuah hotel baru. Sebagai tanah wakaf, lahan kelenteng harusnya tidak bisa diperjualbelikan. "Hotel itu, berdasarkan denah lama tahun 1922 yang kami punya, masih berada di lahan kelenteng," ujar Ahmad.

Pengelola kelenteng dan wihara tidak berada di kantor Yayasan ViharaSatyabudhi Samudera Bhakti. Menurut petugas keamanan, Verry Friyadi, pengurus yayasan jarang datang ke kantor. "Saya tidak tahu nama pengurusnya siapa," katanya.

ANWAR SISWADI

Berita terkait

Proyek Properti Bermasalah dan Ancaman Warisan Budaya di Yogya

27 September 2017

Proyek Properti Bermasalah dan Ancaman Warisan Budaya di Yogya

Pegiat Warga Berdaya, Elanto Wijoyono menyebut Pemerintah Kota Yogyakarta abai dan tak tegas menerapkan aturan.

Baca Selengkapnya

Eksploitasi Batu Bata Kuno Majapahit Sudah Lama Terjadi

19 April 2017

Eksploitasi Batu Bata Kuno Majapahit Sudah Lama Terjadi

Sudah lama eksploitasi batu bata kuno dari bangunan peninggalan zaman Majapahit yang terpendam dalam tanah di Kawasan Cagar Budaya Nasional Trowulan.

Baca Selengkapnya

Markas Radio Bung Tomo Dirobohkan, PT Jayanata: Sudah Rapuh  

20 Juni 2016

Markas Radio Bung Tomo Dirobohkan, PT Jayanata: Sudah Rapuh  

Bos PT Jayanata Kosmetika Prima, Beng Jayanata, mengatakan bangunan cagar budaya eks markas radio Bung Tomo sudah rapuh sehingga dirobohkan.

Baca Selengkapnya

Polisi Serahkan Penyelidikan Eks Markas Bung Tomo ke Pemkot

17 Juni 2016

Polisi Serahkan Penyelidikan Eks Markas Bung Tomo ke Pemkot

Hasil penyelidikan akan diserahkan kepada PPNS yang merupakan gabungan dari Satpol PP dan Disbudpar Pemerintah Kota Surabaya.

Baca Selengkapnya

Markas Radio Bung Tomo, DPRD Akan Panggil Paksa Bos Jayanata  

11 Juni 2016

Markas Radio Bung Tomo, DPRD Akan Panggil Paksa Bos Jayanata  

Selama tiga kali dengar pendapat membahas perobohan bangunan cagar budaya itu, Beng Jayanata tidak mau datang.

Baca Selengkapnya

Pemkot Surabaya akan Rekonstruksi Eks Markas Radio Bung Tomo

19 Mei 2016

Pemkot Surabaya akan Rekonstruksi Eks Markas Radio Bung Tomo

Menurut Wiwiek, meski bangunan aslinya sudah dihancurkan,
bangunan hasil rekonstruksi masih bernilai sejarah.

Baca Selengkapnya

Polisi Bentuk Tim Selidiki Perobohan Markas Radio Bung Tomo

13 Mei 2016

Polisi Bentuk Tim Selidiki Perobohan Markas Radio Bung Tomo

Tim pertama berfokus pada sejarah bangunan yang ditetapkan sebagai cagar budaya. Sedangkan tim kedua menyelidiki perusakannya.

Baca Selengkapnya

Ini Hasil Penelitian Cagar Budaya Soal Eks Markas Bung Tomo

10 Mei 2016

Ini Hasil Penelitian Cagar Budaya Soal Eks Markas Bung Tomo

"Bisa saja itu dikembalikan seperti asalnya jika Pemkot Surabaya bersedia mencari semua bahan bangunan itu sama persis dengan asalnya."

Baca Selengkapnya

Usut Perobohan Markas Radio Bung Tomo, Bos PT Jayanata Absen

10 Mei 2016

Usut Perobohan Markas Radio Bung Tomo, Bos PT Jayanata Absen

DPRD Surabaya berang karena PT Jayanata hanya mengirim utusan yang tidak paham persoalan.

Baca Selengkapnya

Atraksi di Candi, Pemerintah Kirimi Surat Komunitas Parkour

14 April 2016

Atraksi di Candi, Pemerintah Kirimi Surat Komunitas Parkour

Atlet dan kameramen mengklaim spontan.

Baca Selengkapnya