Rusa Timor Kebun Bintang Surabaya Mati karena Berkelahi

Reporter

Selasa, 11 Maret 2014 21:14 WIB

Seekor Rusa Timor (Cervus tmorensis) yang memiliki satu tanduk akibat berkelahi atau cacat genetik akibat perkawinan satu darah yang berada di kawasan Kebun Binatang Surabaya, (25/11). TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Surabaya - Setelah melakukan otopsi pada bangkai rusa timor yang mati dinihari tadi, tim medis Kebun Binatang Surabaya (KBS) menyimpulkan penyebab kematian rusa tersebut. Melalui Kepala Hubungan Masyarakat Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS) KBS Agus Supangkat, hasil otopsi tersebut diumumkan. "Sesuai hasil otopsi, seluruh kondisi organ dalam rusa tidak ada masalah. Mati karena berkelahi," kata Agus saat dihubungi Tempo, Selasa, 11 Maret 2014.

Pada tubuh rusa berusia sepuluh tahun itu ditemukan banyak luka gores, di antaranya pada bagian kepala, perut, dan sekitar anus. Ada kemungkinan luka itu akibat tajamnya tanduk rusa lain. Agus menduga perkelahian tersebut disebabkan oleh penempatan seluruh rusa jantan dalam satu kandang. Berkumpulnya rusa jantan dalam satu kandang dapat memicu timbulnya perasaan terancam dan kompetisi yang kuat di antara satwa-satwa tersebut.

Satwa bernama latin Cervus timorensis itu ditemukan mati pertama kali oleh petugas keamanan pada pukul 02.30 WIB. Setengah jam sebelumnya, sekitar pukul 02.00 WIB, kondisi kandang dan satwa tersebut masih normal, dan tidak ada yang mencurigakan. Rusa ini juga tidak tergolong dalam daftar 84 satwa tua dan sakit. "Masih sehat dan produktif, kok," ujar Agus.

Dalam triwulan pertama tahun ini, Kebun Binatang Surabaya kehilangan tiga satwa jenis rusa. Masing-masing terjadi pada Januari, Februari, dan Maret. Saat ini, koleksi rusa timor di KBS tersisa 21, terdiri atas 14 jantan, lima betina, dan dua lainnya belum diketahui jenis kelaminnya.

Sebanyak 12 rusa timor hidup dalam satu kandang. Ditanya apakah jumlah tersebut berarti overpopulasi, Direktur Operasional PDTS KBS Liang Kaspe menepisnya. "Tidak ada satwa overpopulasi di KBS," kata Liang.



DEWI SUCI RAHAYU

Berita terkait

Kebun Binatang Keluarga Lombok Wildlife Park, Ada Koleksi Satwa Membanggakan

20 Juni 2021

Kebun Binatang Keluarga Lombok Wildlife Park, Ada Koleksi Satwa Membanggakan

Kebun Binatang Lombok Wildlife Park memiliki 420 ekor satwa dari 62 jenis satwa.

Baca Selengkapnya

Delapan Gorila di San Diego Sembuh Dari Covid-19

16 Februari 2021

Delapan Gorila di San Diego Sembuh Dari Covid-19

Delapan gorila di Kebun Binatang San Diego telah pulih sepenuhnya setelah tertular Covid-19 bulan lalu.

Baca Selengkapnya

Kebun Binatang Ragunan Didatangi 150 Ribu Orang, Satwa Bisa Stres

19 Juni 2018

Kebun Binatang Ragunan Didatangi 150 Ribu Orang, Satwa Bisa Stres

Dokter hewan menyarankan Kebun Binatang Ragunan membatasi jumlah pengunjung agar satwa tidak stres.

Baca Selengkapnya

Penumpang Transjakarta Menuju Kebun Binatang Ragunan Meningkat

19 Juni 2018

Penumpang Transjakarta Menuju Kebun Binatang Ragunan Meningkat

PT Transjakarta mencatat jumlah penumpang bus Transjakarta rute Kebun Binatang Ragunan mengalami peningkatan selama libur Lebaran 2018.

Baca Selengkapnya

Pengelola Kebun Binatang Ragunan Bantah Kawasannya Minim Tempat Sampah

19 Juni 2018

Pengelola Kebun Binatang Ragunan Bantah Kawasannya Minim Tempat Sampah

Disebut minim tempat sampah, begini tanggapan pengelola Kebun Binatang Ragunan.

Baca Selengkapnya

Libur Lebaran 2018, 95 Persen Satwa Ragunan Dipamerkan

18 Juni 2018

Libur Lebaran 2018, 95 Persen Satwa Ragunan Dipamerkan

Kepala Unit Pengelola Taman Margasatwa Ragunan Dina Himawati mengatakan 95 persen satwa koleksi dipamerkan selama Libur Lebaran 2018.

Baca Selengkapnya

Cuaca Buruk, Gembira Loka Kurangi Waktu Hewan Keluar Kandang

1 Desember 2017

Cuaca Buruk, Gembira Loka Kurangi Waktu Hewan Keluar Kandang

Pengelola Kebun Binatang Gembira Loka juga tidak menargetkan jumlah kunjungan selama cuaca buruk, tapi tetap siap menerima pengunjung.

Baca Selengkapnya

Pencekok Miras ke Satwa TSI: Kami Menyesal Melakukan Hal Bodoh

20 November 2017

Pencekok Miras ke Satwa TSI: Kami Menyesal Melakukan Hal Bodoh

Mengaku telah melakukan hal bodoh yang berakibat fatal pada satwa, pelaku pencekokan miras ke satwa TSI di Cisarua, Bogor, menyesal.

Baca Selengkapnya

Pengunjung Pameran Satwa di Serpong Bermain dengan Ular  

10 September 2017

Pengunjung Pameran Satwa di Serpong Bermain dengan Ular  

Taman Safari Indonesia memamerkan koleksinya, berupa ular dan burung kakaktua.

Baca Selengkapnya

Siamang Tarik Jari Balita Hingga Putus, BKSDA: Dia Agresif

4 Juli 2017

Siamang Tarik Jari Balita Hingga Putus, BKSDA: Dia Agresif

Tim BKSDA yang mengunjungi Kebon Rodjo juga menilai kondisi kandang satwa memenuhi standar.

Baca Selengkapnya